7

11 0 0
                                    

Pagi harinya, Ivy dan keluarganya tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara dari ponselnya

"Halo siapa ?" Tanya Ivy

"Ini saya Alan,"

"Eh iya pak Alan, ada apa ?"

"Kata bengkelnya, mobil kamu selesai seminggu lagi. Karena banyak masalah yang di temukan di mobil kamu,"

"Oh gitu ya pak. Terimakasih ya pak atas informasinya,"

" Kamu pagi ini berangkat sama siapa ?" Tanya Alan

"Mungkin naik taxi pak," jawab Ivy

"Kalau saya jemput kamu boleh ?"

"Apa tidak merepotkan bapak ?"

"Sama sekali tidak. Bagaimana mau berangkat sama saya ?"

"Baik pak kalau begitu," jawab Ivy

"Baiklah, 20 menit lagi saya tiba dirumah kamu,"

"Baik pak," ucap Ivy lalu memutuskan panggilan Alan

Ivy kembali meletakkan ponselnya kedalam tas

"Kenapa mobilnya ?" Tanya mamanya

"Mobilnya masih dibengkel ma. Seminggu lagi baru selesai. Banyak kerusakan katanya,"

"Iyaudah kalo gitu nanti setelah makan siang, papa antar beli mobil baru," ucap papanya

"Gak usah pa. Ivy bisa kok beli sendiri,"

"Kamu mau berangkat sama si duda itu lagi ?" Tanya papanya

"Namanya Alan pa," sahut Iva

"Udahlah pa, niat nak Alan juga baik sama Ivy. Mama juga kenal nak Alan seperti apa," lerai mamanya

"Tau nih papa. Emang kenapa kalau Ivy deket sama Alan, toh Alan orangnya gak neko-neko. Harusnya papa itu berterimakasih sama Alan, karena berkat Alan, Iva jadi bisa naik jabatan gantiin Alan," sahut Iva

"Trus sekarang jabatan nak Alan apa kak ?" Tanya mamanya

"Alan sekarang jadi CEO gantiin papanya,"

"Wah hebat ya," puji mamanya

"Dari dulu Alan juga udah hebat ma. Dia juga pinter orangnya,"

"Pokoknya papa gak setuju kalau Ivy sama Alan," tolak papanya

"Pa! Ivy udah besar. Jadi stop ngatur-ngatur Ivy kayak gini. Ivy udah selesai sarapannya," sahut Ivy

"Loh itu makanannya masih banyak dek," ucap mamanya

"Udah gak mood ma. Ivy pamit ya," ucap Ivy lalu pergi setelah menyium tangan orangtuanya, tak lupa ia juga mencium tangan kakak dan abang iparnya

Karena udah sangat kesal, Ivy buru-buru meninggalkan meja makan. Sesampainya di teras, ia berpapasan dengan Alan

"Loh Ivy, saya mau masuk kedalam buat pamit sama orangtua kamu" ucap Alan kaget

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang