9

10 0 0
                                    

"kak aku mau cerita sama kakak," ucap Ivy sedikit berbisik

"Mau cerita apa sih ?" Tanya Iva

"Tapi nanti aja ceritanya. Gak enak kalo didenger sama yang lain,"

"Iyaudah nanti setelah sarapan, kakak ke kamar kamu ya," ucap Iva yang dibalas anggukan oleh Ivy

"Mama sama bunda bisik-bisik apa sih ?" Tanya Tata

"Ini urusan orang gede nak. Tata udah selesai makannya ?"

"Udah ma," jawab Tata

"Iyaudah kalo gitu Tata berangkat sekolah sama sus Mirna ya,"

"Iya ma,"

"Sus bekal Tata udah siap ?" Tanya Iva

"Sudah bu,"

"Mulai hari ini biar pak Joni yang antar Tata dan sus Mirna ke sekolah," sahut mama Nura

"Mama udah mutusin buat pensiun tahun ini ?" Tanya Ivy

"Iya dek. Papa yang nyuruh mama buat berhenti bekerja," jawab mamanya

"Udah waktunya mama berhenti kerja dan istirahat dirumah," sahut papa Randi

"Tapikan mama masih muda pa,"

"Bukan perkara tua atau muda dek. Tapi papa udah mengizinkan mamamu berkarir selama ini. Dan sudah waktunya mama memfokuskan dirinya buat keluarga. Kelak jika kamu sudah menikah, dan suami kamu melarang untuk bekerja, maka sudah kewajiban kamu untuk mematuhinya," nasihat papa Randi

"Iya pa, adek tau kok,"

"Iyaudah kalo gitu papa berangkat dulu ya," pamit papanya

"Berangkat sama Ken aja pa," ucap Ken

"Iyaudah ayo. Papa tunggu di depan ya Ken,"

"Iya pa. Sayang aku berangkat kerja dulu ya," pamit Ken

"Iya sayang hati-hati ya," jawab Iva

Setelah papa Randi dan Ken pergi, para wanita kembali melanjutkan sarapannya

"Kak, aku tunggu dikamar ya," ucap Ivy yang dibalas anggukan oleh Iva

Ivy berjalan menuju ke kamarnya

Tok..tok..tok..

Iva mengetuk pintu kamar Ivy. Meskipun satu keluarga dan serumah, mereka selalu diajarkan untuk selalu mengetuk pintu kamar sebelum masuk

"Masuk aja kak," teriak Ivy

"Mau cerita apa ?" Tanya Iva

"Aku pacaran sama mas Alan kak," jawab Ivy membuat Iva sedikit terkejut

"Sejak kapan ? Ternyata Alan gerak cepat juga," kekeh Iva

"Semalam kak. Mas Alan ingin aku jadi istrinya, cuma mas Alan gak mau terburu-buru. Lagian aku juga belum siap kalo disuruh menikah,"

"Kenapa ? Apa kamu masih ragu ? Apa yang buat kamu ragu ? Apa karena Alan duda ?" Tanya Iva

"Aku gak ragu dan status mas Alan yang duda anak satu gak penting buat aku kak. Aku cuma takut kalo papa gak ngerestuin hubungan aku sama mas Alan. Dari awal kan papa menentang aku dekat dengan mas Alan,"

"Papa bakal merestui hubungan kalian kok. Kakak yakin itu. Kamu gak usah mikir yang macem-macem. Kalaupun papa gak merestui, kakak akan jadi orang pertama yang berdiri paling depan untuk membela kamu,"

"Makasih ya kak," ucap Ivy kemudian memeluk kakaknya

"Itu sudah tugas seorang kakak dek. Iyaudah kakak berangkat kerja dulu ya,"

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang