13

17 0 0
                                    

Ivy kini tengah memoles wajahnya dengan sangat natural, tak lupa ia juga menutup tanda kemerahan yang ada di lehernya akibat ulah Alan semalam

Saat dirasa penampilannya sudah rapi, Ivy memilih duduk di sofa sembari menunggu suaminya yang masih mandi

Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi. Ivy pun beranjak untuk membuka pintu kamarnya

"bundaa, ayahhh,"

"Eh ada Miwa. Ayo sini sini sayang masuk, " ajak Ivy

"Sus aku mau sama bunda sama ayah. Sus tunggu aja di bawah,"

"Maaf ya sus. Biar Miwa sama saya aja. Sus tunggu aja di restoran, nanti kita ketemu pas makan siang ya," ucap Ivy

"Baik bu. Kalo begitu saya permisi," pamit sus Rina

"Bunda sama ayah kenapa lama sekali bangunnya. Tadi juga pagi-pagi gak ikut kita makan bareng," protes Miwa

"Iya, ayah sama bunda bangunnya kesiangan. Maaf ya sayang," sahut Alan yang baru saja keluar dari kamar mandi

"Tapi kenapa tumben banget ayah bangunnya siang. Padahal ayah dari dulu selalu bangun pagi," ucap Miwa

"Ayah sama bunda kecapekan sayang. Kemarin tamu udangannya banyak yang datang. Jadi ayah sama bunda sangat-sangat kelelahan," jawab Alan

"Terus kenapa itu kasurnya berantakan ? Ayah sama bunda tidurnya kayak anak kecil aja deh," celoteh Miwa lagi

"Eh itu tadi ada tikus naik ke kasur sayang. Jadi ayah berantakin kasur buat nyari tikusnya," sanggah Ivy

"Iyaudah ayo kita makan siang. Pasti oma sama opa udah nungguin," potong Alan

.
.
.
.
.

Setelah makan siang selesai, Alan dan Ivy segera membereskan barang-barang mereka. Siang ini mereka ikut pulang ke rumah orangtua Alan
Sebenarnya Alan masih ingin bermalam di hotel, namun putri kecilnya merengek agar Alan dan Ivy ikut mereka pulang

"Kamu gak keberatan kan sayang kalo kita pulang sekarang ?" Tanya Alan

"Enggak kok mas. Mas keberatan ?"

"Sejujurnya sih mas masih ingin bermalam disini. Tapi Miwa merengek minta kita juga ikutan pulang,"

"Udah gapapa mas. Lagian juga enakan tidur dirumah. Kasian Miwa kan besok harus sekolah,"

"Iyaudah kalo gitu. Mas takut kalo kamu masih ingin disini,"

"Yang terpenting sekarang itu keinginan Miwa mas. Kita nanti-nanti juga masih bisa bermalam disini. Ayo mas aku udah siap pulang," ajak Ivy

"Ayo sayang,"

Mereka berdua segera menuju loby hotel. Ternyata disana sudah ada keluarga Alan dan Ivy yang sedang menunggu

"Kamu mau langsung ikut nak Alan dek ?" Tanya mama Nura

"Iya ma," jawab Ivy

"Iyaudah kalo gitu kamu hati-hati ya dek. Jaga diri baik-baik, jadi istri dan ibu yang baik buat keluarga kecil kamu, dan juga jadi menantu yang baik buat mertua kamu," nasihat mama Nura

"Iya ma. Ivy akan selalu ingat pesan mama. Nanti kalo mas Alan libur, kita akan main ke rumah ya,"

"Nak Alan, mama titip Ivy ya. Tolong jagain dia," pesan mama Nura kepada Alan

"Mama sama papa tenang aja, Alan akan selalu jagain Ivy," ucap Alan

"Pintu rumah kita akan selalu terbuka lebar buat kalian. Jadi sering-sering main kerumah ya," sahut papa Randi

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang