18

3 0 0
                                    

"Mau apa lagi kamu kesini ?" Tanya Alan

"Izinkan aku untuk bertemu dengan Miwa," pinta Viona

"Untuk apa ?" Tanya Alan lagi

"Ya jelas aku ibunya. Aku berhak bertemu dengan putriku,"

"Sejak kamu memutuskan untuk meninggalkan dia, aku sudah anggap kamu bukan lagi ibunya,"

"Ayolah Alan jangan seperti ini. Aku akan terus mengganggu kamu, bahkan aku tak segan-segan mengganggu rumah tanggamu dengan istrimu sampai kamu mengizinkan aku bertemu dengan Miwa,"

"Baiklah. Aku izinkan kamu bertemu dengan Miwa. Tapi aku tidak mengizinkanmu bertemu hanya berdua saja. Kamu boleh bertemu dengan dia di rumahku,"

"Apa aku boleh mengajaknya jalan-jalan ?"

"Boleh tapi harus di temani oleh suster dan juga istriku,"

"Kenapa harus istrimu ? Miwa itu anakku. Aku yang lebih berhak, bukan istrimu," pekik Viona

"Baiklah jika kamu keberatan. Maka aku akan melarang kamu membawa Miwa jalan-jalan,"

"Oke-oke aku setuju. Kalo begitu kapan aku boleh bertemu dengan Miwa ?"

"Silahkan datang ke rumah besok sore," ucap Alan

"Terimakasih Alan," jawab Viona

"Kalo begitu silahkan keluar dari ruanganku. Aku sangat sibuk hari ini,"

.
.
.
.
.

Keesokan harinya, Viona datang kerumah Alan untuk bertemu dengan Miwa.
Alan juga sudah mengatakan kepada Ivy dan juga orangtuanya bahwa Viona akan mengunjungi Miwa

Awalnya mama Maya menolak hal tersebut, namun Ivy terus memberikan pengertian bahwa bagaimanapun Viona adalah ibunya Miwa, dia juga berhak bertemu dengan putrinya.
Akhirnya mama Maya mengizinkan Viona untuk datang ke rumahnya, namun dengan syarat jika mama Maya ataupun Ivy harus selalu menemani Miwa selama bertemu dengan Viona

"Hai sayang," sapa Viona kepada Miwa

"Siapa tante ini oma ?" Tanya Miwa

"Ini adalah ibunya Miwa," ucap mama Maya

"Bukannya Miwa gak punya ibu ya oma. Miwa hanya punya bunda Ivy,"

"Ini ibu sayang. Maaf kalo ibu baru datang, ibu kangen sama Miwa. Bolehkah ibu peluk Miwa ?" Tanya Viona

"Bunda, apa tante ini benar ibunya Miwa ?" Tanya Miwa kepada Ivy

"Iya sayang. Tante ini namanya Viona, Miwa harus memanggilnya ibu," jawab Ivy

"Aku gak mau bunda. Ibuku hanya bunda Ivy, aku gak mau yang lain," tolak Miwa

"Miwa gak boleh gitu sayang. Ibu Viona ini yang sudah melahirkan Miwa. Miwa gak boleh seperti itu sama ibu karena surga Miwa ada di bawah telapak kaki ibu Viona. Jadi Miwa juga harus sayang sama ibu Viona," ucap Ivy menasihati Miwa

"Tapi kenapa ibu pergi ninggalin Miwa ?"

"Ibu pergi demi kebaikan Miwa nak. Tapi sekarang ibu udah kembali. Ibu janji akan selalu ada buat Miwa," jawab Viona

"Benarkah ? Tapi maaf, Miwa belum bisa sayang sama ibu," ucap Miwa

"Gapapa nak, ibu terima kalo Miwa belum bisa sayang sama ibu. Tapi izinkan ibu buat bertemu dan main sama Miwa ya," pinta Viona yang dibalas anggukan oleh Miwa

"Boleh ibu peluk Miwa ?" Tanya Viona

Miwa pun langsung memeluk Viona. Ivy yang melihat momen tersebut juga ikut senang dan terharu. Namun ia juga sedikit takut jika suatu saat nanti, Viona akan mengambil Miwa darinya

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang