19

7 0 0
                                    

Alan langsung bergegas menyusul Ivy ke kamarnya

Melihat pintu kamarnya yang tidak di kunci, Alan memilih masuk ke dalam kamar dengan perlahan. Ia langsung menghampiri Ivy yang tengah duduk di sofa sambil menangis

"Sayang," panggil Alan

Karena tak ada respon dari Ivy, Alan pun langsung berjongkok di hadapan Ivy

"Maaf udah bikin kamu nangis sayang. Aku minta kamu jangan dengerin omongan Viona tadi,"

"Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu gak bisa makan ikan laut mas ? Kenapa juga kamu gak bilang kalau makanan yang aku siapkan itu porsinya kurang. Kenapa mas ?" Tanya Ivy sambil terisak

"Aku hanya ingin memakan apa yang udah kamu siapkan dengan susah payah sayang. Aku juga gak masalah kalau porsi makanannya kurang,"

"Apa ini alasan kamu buat melarang aku masak di dapur mas ? Kamu gak suka kalau aku terus-terusan masakin kamu sayur dan ikan,"

"Bukan sayang. Aku melarang kamu karena aku gak ingin kamu kelelahan. Itu aja,"

"Kenapa dari awal kamu gak terbuka sama aku mas. Harusnya kamu bilang kalau memang kamu gak suka atau gak cocok, bukan malah diem. Aku juga udah mengingatkan kamu untuk mencukur kumis dan jenggotmu karena udah lebat, bahkan aku udah ingetin dari beberapa hari yang lalu, tapi kamu gak lakuin itu. Aku mencoba untuk membantu kamu buat nyukurin, tapi kamu nolak. Dan sekarang aku dicap sebagai istri yang gak becus mas," ucap Ivy terisak

"Maaf sayang, maafin aku. Lain kali aku akan lebih terbuka sama kamu. Aku akan bilang kalau ada yang gak cocok ataupun yang gak aku suka, aku juga akan langsung lakuin apa yang kamu pinta. Aku lakuin itu hanya tidak ingin di cap sebagai suami yang cerewet sayang. Aku berusaha untuk menerima apa yang sudah kamu siapkan termasuk makanan dan pakaian. Kamu itu istri yang baik buat aku, sangat sangat terbaik," sahut Alan yang masih setia menggenggam tangan Ivy

"Apa benar jika aku tidak bisa memuaskan kamu diranjang ? Kalau kamu tidak puas apakah akan mencari kepuasan itu diluar rumah?" Tanya Ivy

"Kamu udah puasin aku sayang. Buktinya aku selalu minta terus kan ke kamu sampai ber ronde-ronde. Aku gak akan pernah nyari kepuasan diluar rumah, karena aku udah dapetin itu dari kamu. Cuma kamu yang bisa puasin aku sayang,"

"Yang harus kamu tau, Viona itu hanya ingin menghancurkan rumah tangga kita. Kalau kamu terus percaya dengan apa yang dia ucapin, dia akan senang sayang. Aku mohon jangan pernah dengerin omongan dia. Aku cuma minta kamu jangan terlihat lemah di depan dia. Kamu harus tunjukin bahwa kamu memang jauh lebih baik dari dia. Buktinya aku milih kamu, itu berarti kamu jauh di atas dia," tambah Alan

"Maafin aku ya mas. Aku udah kemakan dengan omongan dia,"

"Iya sayang. Dengan kejadian ini, aku harap kamu bisa lebih tegas lagi kepada Viona. Jangan biarkan dia menghancurkan rumah tangga kita,"

"Aku gak akan biarin siapapun merusak rumah tangga kita mas,"

"Ini baru istriku yang tangguh," ucap Alan lalu memeluk istrinya

.
.
.
.
.
.

"Lan, mama kemarin kan rapat di sekolah Miwa, ternyata sekolah Miwa akan mengadakan tour ke kebun binatang minggu depan dengan menggunakan transportasi bus sekolah. Apa kamu memperbolehkan Miwa untuk ikut ?" Tanya mama Maya

"Mama kan tahu sendiri kalo Alan tidak mengizinkan Miwa berangkat sekolah dengan menggunakan bus sekolah. Apalagi ini yang harus pergi ke kebun binatang dengan menggunakan bus,"

"Ayolah Lan. Miwa sangat menunggu momen ini. Kamu kan juga sibuk di rumah sakit, jadi belum sempat untuk mengajak Miwa jalan-jalan," ucap mama Maya

"Miwa tetap akan ikut ke kebun binatang, tapi diantar oleh Alan. Tidak boleh menggunakan bus," tolak Alan

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang