Ivy terlihat tengah kecewa, pasalnya ia dilarang untuk berpergian jauh dan menaiki pesawat karena usia kandungannya masih sangat muda. Dokter Sarah baru mengizinkan Ivy berpergian setelah kandungannya memasuki usia 4 bulan
"Nanti setelah acara 4 bulanan, kita agendakan untuk pergi ke Bali ya. Atau kalau enggak, kita suruh aja Iva kesini," ucap Alan
"Gak bisa mas. Kak Iva sama bang Ken sedang sibuk-sibuknya ngurus kampus. Bahkan ibunya bang Ken juga ikut di boyong ke Bali untuk jagain Tata karena kakak sama abang selalu berangkat pagi trus pulang selalu malam. Kasihan kalau disuruh kesini,"
"Iyaudah karena kondisinya sama-sama belum memungkinkan untuk bertemu, jadi kamu yang sabar aja ya. Kalian kan masih bisa video call,"
"Iya mas. Oh iya, besok Rian sama Anit bakalan prewed di puncak. Jadi mereka gak bakalan bisa kerja besok. Aku mungkin bakal seharian di kedai. Gapapa kan mas ?"
"Gapapa, asal kamu bisa jaga kesehatan dan kondisi kamu,"
Belum sempat menjawab ucapan suaminya itu, Rina datang bermaksud untuk meminta izin
"Maaf bapak sama ibu, saya mengganggu waktu santainya," ucap Rina
"Ada apa Rin ?" Tanya Ivy
"Itu bu, saya mau minta izin untuk pulang kampung. Ibu saya masuk rumah sakit,"
"Astaghfirullah. Ibu kamu sakit apa ?"
"Usus buntu bu. Saya izin mau pulang karena gak ada yang jagain ibu dirumah sakit. Bapak saya kerja, gak bisa libur. Adik sama masih sekolah. Jadi ibu sendirian di rumah sakit,"
"Kapan kamu pulangnya ?" Tanya Alan
"Kalau dikasih izin ya hari ini pak,"
"Kamu yakin ? Ini sudah jam 8 malam loh Rin," ucap Ivy
"Saya izinkan kamu pulang asal di antar sama pak Herman,"
"Saya bisa naik bis pak,"
"Ini sudah malam. Perjalanan ke kampung halamanmu butuh waktu 5 jam. Saya gak mau ambil resiko. Saya izinkan kamu pulang kampung sampai kondisi ibu kamu membaik. Recorvery usus buntu kurang lebih satu sampai dua bulan. Kamu bisa kembali kesini saat kondisi ibu kamu benar-benar sudah membaik," jelas Alan
"Lalu bagaimana dengan ibu Ivy pak ?"
"Kenapa denganku ? Aku gapapa Rin. Pulanglah, ibumu saat ini sangat membutuhkanmu," ucap Ivy
"Nanti uang pengobatan buat ibu kamu saya transfer,"
"Gak usah repot-repot pak. Saya masih ada uang tabungan,"
"Saya tidak menerima penolakan Rina," tegas Alan
"Kamu terima saja Rin. Anggap saja ini rezeki untuk keluarga kamu,"
"Makasih ya pak, ibu,"
"Iya sama-sama Rin. Kamu cepet siap-siap gih,"
"Baik bu. Permisi,"
Selepas kepergian Rina, Alan langsung menghubungi pak Herman untuk mengantar Rina pulang ke kampungnya
"Karena besok pak Herman sama Rina gak ada, biar aku yang antar kamu dan temenin kamu di kedai," ucap Alan
"Cukup diantar aja mas. Gak perlu sampai di temenin. Disana juga banyak kok pegawai aku,"
"Iyaudah kalau begitu besok aku antar jemput ya,"
"Iya mas,"
*****
Keesokan harinya Ivy dan Alan sudah siap untuk bekerja

KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
RomanceIneffable, sesuatu yang sangat hebat dan luar biasa, sehingga sulit diungkapkan dengan kata-kata . . Alan, adalah seorang hot daddy berusia 35 tahun yang harus membesarkan putrinya seorang diri. Ia harus membagi waktu antara mengurus putri dan peke...