Paket

11.2K 953 113
                                    


Happy Reading





Reigava



Setelah lama menangis Gava akhirnya tertidur dalam gendongan koala ayahnya. Membuat Alex yang melihatnya tersenyum dan menyeka pelan dahi Gava yang sedikit berkeringat.

"Saat tertidur seperti ini, Gava terlihat seperti bayi yang menggemaskan. Sangat jauh berbeda dengan Gava yang sadar, seperti kucing liar yang meresahkan." Alex menyentuh lembut hidung mancung Gava sambil terkekeh gemas. Sedangkan Gavin hanya diam dan mengamati saja.

"Sudahlah, ayah akan membawa Gava ke kamarnya dulu. Setelah bngun, baru kita berikan hukuman padanya." Alex mengangguk dan ayahnya pergi membawa Gava ke lantai dua, di mana kamar Gava berada.

Dengan hati-hati ayahnya menaruh Gava diatas ranjang. Membenahi bantalan nya lalu menyelimuti Gava hingga sebatas dadanya. Setelahnya pergi meninggalkan Gava yang tertidur nyenyak.

Setelah mendengar suara pintu tertutup. Gava segera membuka matanya sedikit untuk menguntip."Aman nih."

Dengan cepat Gava mengeluarkan ponsel miliknya saat menjadi Mahen dulu. Kebetulan sekali Rayanza menyinpannya dan tadi sebelum para abangnya datang, Rayanza sudah menyerahkannya terlebih dahulu. Dan beruntungnya ponsel miliknya tidak ketahuan oleh para abang dan ayahnya.

Gava mengecek seluruh akun media sosial nya. Banyak sekali notif bela sungkawa untuknya. Bahkan banyak sekali sampai membuat Gava terharu. Ternyata kematiannya dia bulan yang lalu menyimpan duka tersendiri.

"Percuma lo pada do'ain gue masuk surga, nyatanya gue masuk wc bukan surga, sangat bajing sekali bukan," gumamnya pelan.

Lalu terlintas di otak Gava untuk membuka aplikasi belanja online nya, "Mumpung uang Shopee pay gue banyak, gue mau beli barang ah."

Setelah selesai membelinya Gava membuka grup obrolannya dengan ketiga sahabat setannya. Dan satu pesan dari Rayanza sukses membuat Gava pundung.

Rayanza
Ternyata benar, hukum karma itu
Benar adanya!

Gava
Alah Rayanza dukon!

Tama

"Yeahhhh kena karma...

Kai
Ciee jadi anak emas...
Baru main dikit disuruh pulang
Gak elit banget shik syak syok...

Gava
Alah dukon kabeh! Asyuu

Karena kesal Gava membanting ponsel miliknya ke kasur dan melanjutkan tugasnya yang tertunda. Tidur!

Pukul empat sore Alex masuk kedalam kamar Gava. Dan ternyata Gava masih tertidur.

"Gava, bangun!" ucapnya pelan.

"Gava," panggilannya masih dengan suara pelan. Karena tak sabar Alex menepuk pelan kedua pipi Gava secara bergantian. Namun adik bungsunya ini hanya melenguh kecil, lalu tertidur kembali.

Alex yang memiliki kesabaran setipis sutra dibelah tujuh. Akhirnya menggendong Gava ala koala. Membawa Gava kekamar mandi dan membasuh wajah Gava dengan air. Berharap agar adik bungsunya ini terbangun.

Bukanya kaget atau terbangun. Justru Gava hanya melenguh kecil, membuat Alex mendesah kasar.

"Dulu kamu sangat mudah dibangunkan, tapi kenapa sekarang sangat sulit. Bahkan adikku ini sudah seperti babi pemalas?" gerutu Alex sambil membawa Gava yang tertidur menuju ruang tamu.

Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang