Tawuran

6.9K 733 61
                                    

Happy Reading

Reigava

Hari ini Gava dan ketiga sahabatnya sudah bisa kembali sekolah seperti biasanya. Dan mereka entah mendapatkan hidayah dari mana, dari pagi hingga pulang sekolah sama sekali tidak membuat onar. Membuat para guru dan anggota OSIS merasa bahagia.

Namun ternyata itu hanya saat disekolah saja, karena sekarang mereka berempat tengah berdiri tegap dengan segerombolan pemuda lainnya yang berdiri dibelakang mereka. Jangan lupakan segerombolan pemuda lainnya yang juga berdiri saling berlawanan.

"Anjay... Botak, tak-tak tak. Ray, lawan kita wakil ketuanya botak hahaha..." tawa Gava kencang. Membuyarkan ketegangan yang tengah tercipta.

Rayanza yang kesal, menampol kuat kepala Gava hingga kepalanya menoleh kesamping. "Lagi tegang kaya gini, sempet-sempetnya ngelawak lo Gav... tapi emang botak sih, ko jelek ya."

"Ho'oh kaya toyol (tuyul)," celetuk Tama yang berada disamping kiri Gava.

"Heh! Kurang aja lo ya, ngatain gue botak! Botak begini gue keturunan orang batak asal lo tau, HORAS..." balas musuh Gava yang ternyata mendengar percakapan Gava dengan para sahabatnya.

"Aku WARAS!" Teriak Gava.

"Matamu waras, horas goblok!" maki Tama pada Gava yang kelewatan bodoh. Dan Gava hanya balas menyengir kuda, ya kan dia tidak terlalu dengar tadi.

"Ini kapan tawuran nya kalo semisal kalian ngoceh mulu. Ayok dimulai, nanti keburu panitianya bubar!" peringat Kai yang sudah jengah dengan kelakuan para sahabatnya.

Dari jaman dulu sampai sekarang, selalu saja banyak tingkah jika akan memulai tawuran. Plis ini mereka akan melakukan tawuran, bukan ghibah berencana.

"Serang..." teriak kencang sang ketua anggota, yaitu Rayanza. Sedangkan Gava atau Mahen adalah wakil ketua.

Semua anggota sudah mendapatkan jatah musuh yang akan dilawan, ketua dengan ketua, dan wakil ketua dengan wakil ketua. Berhubung Gava adalah wakil ketua, Gava berhadapan dengan pemuda botak yang tadi sempat Gava tertawakan karena botak.

Tubuh Gava yang kecil lunik bagaikan tulang siput ini, beberapa kali sudah mendapatkan puluhan tendangan sekaligus tinjuan di wajahnya. Namun sama sekali tidak merasa kesakitan, justru semakin gila untuk baku hantam dengan lawannya yang lebih besar daripada dirinya.

"Ko, kepala lo bisa botak?" tanya Gava di sela-sela Gava menghajar pemuda didepannya.

"Kepo luuu, banyak tanya luuu...goblok luuu," jawab lawan Gava dengan wajah tengil.

"Lah asyu, malah ketularan Loly!" Kesal Gava yang langsung saja meninju keras mulut lawannya.

Saat Gava lengah sedikit, tiba-tiba saja tubuh kecilnya terbanting karena dilempar kuat oleh lawanya. Gava sempat terbatuk sebentar, sebelum akhirnya Gava bangun sendiri.

"Jangan mati dua kali Gav," teriak Rayanza kencang yang tengah menyerang ketua lawan dengan membabi buta.

"Gak papa mati dua kali Gav, yang peting jangan mati suri kaya Kai, nanggung!" jeplak Tama membuat konsentrasi Kai yang tengah baku hantam langsung ngebleng.

Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang