Happy Reading
Reigava
Saat diperiksa oleh dokter, Gava yang tertidur mulai terganggu dan membuka kelopak matanya yang sejak tadi tertutup.
"Sht...sakit," keluh Gava saat merasakan nyeri di pergelangan tanganya, lantaran ditekan oleh sang dokter.
"Sebentar, saya periksa dulu. Mungkin ini akan terasa lebih sakit." Dokter itu dengan telaten memeriksa tangan Gava.Setelah diperiksa, dokter itu mengoleskan salep jel berwarna putih cair ketangan Gava dengan telaten.
"Dok!" panggil Gava pelan.
"Iya, kenapa?" Dokter itu mendongak guna untuk melihat kearah Gava.
"Ini tanganya gak bakal lumpuh kan? Masih bisa buat makan yupi," tanya Gava dengan wajah cemas.
Sedangkan Alex dan ayahnya hanya bisa mendesah pasrah. Apakah tidak ada hal lain, maksudnya alasan lain selain yupi? Kenapa harus yupi dan yupi.
"Lumpuhkan saja Dok!" ucap Gama tiba-tiba. Membuat Gava langsung syok ditempatnya.
"Jangan!" sahut Gava cepat. Dan segera menyembunyikan tanganya yang terkilir.
Enak saja main mau ngelumpuhin tangan orang. Dikira tangan Gava itu tangan mannequin apa. Gava tidak bisa membayangkan jika tanganya lumpuh sungguhan. Sudah bisa dipastikan nantinya Gava tidak bisa balapan motor dan tawuran seperti biasanya.
Oh no!
"Kalau kamu masih suka membantah, kabur-kaburan dan melakukan hal tidak berguna lainnya. Maka akan kami lumpuhkan saat itu juga,bukan hanya tanganmu. Tapi juga kedua kakimu!" ancam Alex dengan wajah serius.
"Beneran, apa bohongan?" tanya Gava.
"Ya beneran!" tukas Alex cepat.
"Dosa tau Bang, itu namanya gak mensyukuri nikmat Tuhan. Kita sebagai manusia itu harus menjaga apa yang Tuhan berikan, bukan malah merubahnya,Huu...jadi manusia ko kaya gitu, gak malu sama otong," ujar Gava sok sekali manusia satu ini.
"Yang dosa itu kamu! Bukanya menjaga tubuh biar sehat. Ini malah ngerokok, dan balapan bahkan tawuran. Itu sama aja kamu ngerusak badan kamu yang sehat." Skakmat, Gava yang tadinya sok bijak sana sekarang langsung tertohok dengan sindiran Lexsy.
"Makanya, bercerminlah sebelum berucap!" ujar Alex.
Gava akhirnya diam, karena malu. Sedangkan Gavin yang sendiri tadi diam. Hanya tersenyum sekilas saat melihat raut wajah Gava yang tengah menahan malu.
Lucu sekali bayinya ini, pikir Gavin.
Akhirnya setelah selesai diobati, Gava kembali tidur dengan ditemani oleh abang ketiganya, Gama. Mereka berdua tertidur dengan Gama yang memeluk tubuh Gava. Menyelami alam mimpi, yang begitu indah walau hanya bunga tidur.
_______**
Karena sedang mendapatkan hukuman, Gava dilarang untuk bersekolah. Membuat Gava jenuh dan berakhir bermain ditaman samping mansion. Dengan ditemani oleh Alex, lantaran Gama dan Gavin sedang sekolah. Sedangkan Lexsy dan ayahnya sedang bekerja.
"Adek ngapain?" tanya Alex saat melihat Gava yang sedang berjongkok sambil cekikikan sendiri.
"Abang kepo!" balas Gava yang masih asik dengan kegiatannya sendiri.
Alex membiarkan Gava berbuat sesukanya. Lalu Alex melanjutkannya kegiatannya untuk mengecek beberapa tugas kuliahnya.
Sedangkan Gava tengah memegang sepotong roti sisanya makan tadi. Memberikannya pada satu semut kecil berwarna hitam yang singgah di balik yang berada diatas rumput.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf)
Подростковая литератураDIJUAL DALAM BENTUK PDF Transmigrasi dari novel Rayanza. "Lo siapa?" "Adek lupa sama abang?" "Dih, manggil adek, sksd banget lo!" Mahen tidak menyangka jika dirinya terbangun diatas closed dan masih dalam keadaan buang air besar. Dirinya syok saat...