Bukan Aku

4.8K 493 15
                                    




Gava tengah duduk diatas rumput sambil memasukkan ujung jari telunjuknya kedalam lubang sumur yang terdapat banyak sekali isi didalamnya, seperti upil misalnya.

"Ini upil, kalo dimakan pasti asin nih. Apa manis ya?" Gava memperhatikan bongkahan upil yang gemulai dijari telunjuknya.

"Ck, argh monyet banget hidup gue...dulu gue pernah kasian sama Rayanza. Ternyata lebih kasian gue bangsat, sat-set-sot!" Jujur Gava merasa kasihan pada dirinya sendiri yang harus hidup penuh dengan kekangan.

Sudah tiga hari lamanya Gava dikurung dikamar para abangnya secara bergantian. Dan Gava dilarang keluar kamar jika tidak mendapatkan ijin dari para abangnya. Dan yang lebih parahnya lagi Gava tidak boleh sekolah lagi oleh keluarganya.

Gava yang sudah tak tahan akhirnya kabur dari kamar Gama, karena tadi malam jatahnya Gava tidur dengan Gama abang ketiganya. Tidak kabur terlalu jauh, hanya ditaman mansion saja.

"Kalo gue nge-bom ini mansion dimarahin gak ya?" beo Gava yang tololnya melebihi Ka Gem.

"Anjing, Lama-lama bisa stres gue. Jadi pingin digambar ama AA Drawing hehe..." Random sekali kelakuan Gava ini.

Gava yang bosan karena terus berada di taman akhirnya Gava memilih pergi kearah dapur. Mencari beberapa bungkus yupi dengan cara sembunyi-sembunyi dan pergi lagi kearah garasi.

Saat tiba di garasi Gava langsung saja memulai aksinya dengan mencopoti semua ban motor dan ban mobil. Sangking asiknya dengan kegiatannya Gava sampai tak sadar jika wajah menggemaskannya dan seluruh badannya sudah kotor.

"Mampus lo pada! Bannya gue copot semua." Gava melemparkan sembarang alat kunci motor ditangannya. Lalu beralih menuju ke halaman belakang dimana letak ikan dan kura-kura peliharaan ayahnya berada.

Dengan tidak berprikemanusiaan-nya Gava memindahkan ikan kedalam kolam renang lalu memindahkan kura-kura kearah taman dimana banyak tumbuhan hidup. Tujuan Gava adalah agar tumbuhan dan sayuran yang ditaman habis dimakan oleh kura-kura. Emang anak biadab si Gava ini.

"Modyar kw wong, salahe sopo aku gak oleh sekolah! (Mati kamu orang, salahnya siapa aku tidak boleh sekolah)." Selesai dengan hal gila itu. Gava ikut menceburkan dirinya kedalam kolam renang, berenang bersama para ikan.

"Woy, mati kon, mati kon!" Dengan tidak berprikeikanan Gava menguber-uber seluruh ikan yang ada. Sangking aktifnya Gava bergerak membuat para ikan loyo dan pingsan karena tak kuat.

Gara-gara sebotol minuman...
Ikan-ikan berenang sempoyongan...

Hobby Gava ganteng sekarang...
Bikin ikan semaputan...

Hahahaha...

"Weh, ini ikannya cengep-cengep cok mau metong. Pertanyaan gue sekarang, ikan kenapa gak pernah kedip ya matanya. Apa jangan-jangan ikannya kesurupan ya?" monolog Gava yang bertanya pada dirinya sendiri.

"ADEK!" teriak Gama menggelegar saat menemukan Gava yang tengah asik berenang bersama ikan.

Gava segera menoleh kearah abang ketiganya Gama. Menepi ke pinggiran kolam dengan membawa satu ikan yang hampir mati. Berjalan cepat kearah Gama membuat Gama hampir gila takut jika adiknya terpleset karena kakinya yang basah.

"Hati-hati astaga!" marah Gama.

Gava tidak peduli dan malah menyodorkan ikannya pada Gama, "Abang-abang... Ikannya hampir mati tau Bang. Abang tau gak kenapa ikan matanya gak pernah kedip? Apa jangan-jangan kesurupan ya Bang," tanya Gava beruntun.

Gava masih belum menyadari jika Gama tidaklah sendiri. Disini masih ada dua sosok pemuda yang sendiri tadi tersenyum dan menahan gemas karena tingkah Gava.

Siapa yang tidak gemas! Saat Gava yang basah kuyup dengan hanya memakai bokser bergambar pororo itu berlari seperti anak kecil dengan membawa ikan. Wajah polosnya saat bertanya sangat lucu.

Membuat mereka ingin sekali menciumi seluruh wajah polos itu.

"Emang ikan bisa kesurupan?" Gama menatap lekat pada ikan yang masih berada ditangan mungil adiknya.

"Eh, kayaknya gak bisa deh Bang. Soalnya setannya kan adek." Akhirnya manusia purbakala ini mengakui jika dirinya adalah titisan setan.

"Lucu." Teman Gama yang bernama Alkei mencubit pelan pipi Gava yang tembam. Membuat Gava merengut dan menatap tak suka kearah Alkei.

"Kenapa berenang dengan ikan?" Kini yang bertanya pada Gava adalah Seno teman Gama yang satunya.

"Biar ada sensasi baru kaya berenang di-kali," jawab Gava yang kini sudah kembali berlari kearah kolam renang.

"REIGAVA!" teriak melengking dari Alex yang kini tengah menghampiri Gama dan temannya.

"Kenapa Bang?" tanya Gama pada Alex.

"Kamu tau Gam, adikmu itu sudah melepaskan semua ban yang ada dimotor dan mobil. Abang harus kembali untuk kuliah, tapi sekarang tidak bisa pergi!" Setelah mengatakan itu Alex berjalan menghampiri Gava yang tengah duduk dipinggiran kolam dengan menggendong ikan yang lumayan besar.

"Adek kan yang udah nyopotin ban mobil dan motor?" tuduh Alex langsung.

Gava menggeleng, "Bukan," jawabnya.

"Alah ngaku aja, kalo bukan Adek terus siapa lagi?" ucap Alex yang tidak percaya dengan Gava.

"Tangan Adek," jawab Gava dengan wajah tengil. Ingin rasanya Alex melempar adik kesayangannya ini ke neraka karena sangking kesalahannya.

"Sama aja itu! " sungut Alex kesal.

"Siapa yang mengijinkanmu pergi, ayah masih menghuku-"

"-Oh astaga!" Sang ayah sangat kaget saat melihat semua ikannya sudah banyak yang mati dikolam renang. Dengan Gava anak bungsunya yang sudah bisa dipastikan sebagai pelaku utamanya.

"Hallo Ayah, Yah tolong potoin Gava sama ikannya Yah." Sapa Gava dengan ceria. Sedangkan sang ayah dan manusia lain yang ada disitu sudah berteriak frustasi dengan kelakuan Gava.

Oh, ternyata benar jika dia setannya!

____***

Saat ini Gava tengah duduk anteng diatas pangkuan sang ayah yang tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk. Mereka saat ini tengah berada di ruang keluarga sambil menonton TV. Dengan tayangan Ultraman.

Mata Gava melotot kearah TV dengan mulutnya yang tak berhenti untuk mengunyah yupi sapi berwarna putih dan hijau. Gava sangat menikmati perlakuan hangat sang ayah.

"Sudah puas membuat onarnya?" tanya sang ayah.

"Belom Yah," jawab enteng Gava.

Seketika sang ayah mendesah saat mendengar jawaban sang anak. Sebenarnya dulu mantan istrinya menyidam apa hingga memiliki anak seaneh Gava.

"Mau sampe kapan?" tanya Lexsy yang baru saja datang dengan setelah jas berwarna hitam ciri khas orang kantoran.

"Sampai diijinin sekolah lagi," jawab Gava enteng.

"Boleh sekolah lagi, tapi..."


Btw gue udah bikin gc Reigava ya khusus buat
Yang mau beli pdf aja. Untuk pdf juga aku kasih waktu satu minggu buat kalian nabung ya.

Alhamdulillah udah bnyk yg masuk
Yang mau masuk lagi bisa cet WA 083173154703

Oh iya, keterangan lebih lanjut bisa cet WA. Kalo di komentar ketimbun jarang kebales










Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang