Happy Reading
Reigava
Ada pengumuman dibawah🍁
Saat sampai di mansion Gava masih saja menangis didalam gendongan koala Lexsy. Sampai diruang tamu, mereka semua sudah berkumpul menunggu kedatangan sang sulung dan sang bungsu. Dengan tangisan bungsunya yang meraung-raung layaknya anak kecil yang tengah diculik oleh penjahat.
"Ayah, Abangnya jah-hat..." Gava segera turun dari gendongan Lexsy dan berlari kearah ayahnya untuk mencari perlindungan.
Namun saat Gava akan merangkul ayahnya. Tiba-tiba saja, ayahnya langsung berpindah tempat. Membuat Gava berhenti menangis dan menatap polos kearah ayahnya yang menghindar dari Gava.
"Ay-ayah..." panggil Gava lirih. Masih tak percaya dengan apa yang ayahnya lakukan.
"Ayah itu udah gak mau punya anak kaya kamu. Kamukan nakal, mendingan gak usah punya ayah. Sama papa kamu aja sono," ejek Gama, yang sukses membuat Gava sedih.
Bibir bawah Gava melengkung keatas dengan matanya yang menyipit. Hidup merah dan pipi yang memerah. Kembali menangis saat Gama mengatakan jika ayahnya sudah tidak mau memiliki anak seperti Gava.
Semua orang yang berada disana merasa gemas dan ingin sekali menerkam Gava. Karena Gava yang terlihat sangat imut dan lucu. Wajah lucunya yang menangis, dipadukan dengan celana bokser yang digunakannya. Membuat Gava persis seperti anak kecil.
Gava menjatuhkan tubuhnya keatas dinginnya lantai. Gava dengan posisi tengkurap, tangan yang dilipat dan digunakan sebagai tumpuan wajahnya untuk menangis.
"Ayah jahat." Sesak sekali hati Gava saat ayahnya yang sudah Gava anggap sebagai ayah sendiri, kini sudah tidak mau lagi memiliki anak sepertinya.
Padahal Gava anak yang baik, sopan, berbudi luhur dan tidak sombong. Tapi kenapa ayahnya tega sekali memperlakukan Gava seperti ini.
"Kalo semuanya pergi, Gava sama siapa?" rancaunya sambil menangis.
Sang ayah yang tak tega melihat anaknya seperti itu. Segera mengangkat tubuh kecil Gava. Dan dipangku nya anak bungsunya yang semakin lama semakin manja dan dekat denganya.
"Ayah bercanda tadi," ucap sang ayah, yang kini tengah mengelus lembut surai rambut Gava yang berbau strawberry.
"Ayah jangan suka bercandain adek kaya gitu! Adek gak suka. Sampai kapanpun Ayah harus sayang sama Adek, harus pokoknya." Gava merangkul tubuh ayahnya erat.
Demi Tuhan saat ini Gava sudah sangat menyayangi keluarga ini. Walaupun mereka selalu mengekang Gava. Tapi Gava suka, Gava atau Mahen sangat suka diperlakukan seperti ini. Karena semasa menjadi Mahen dulu. Dirinya tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti. Jangankan kasih sayang, hanya sekedar perhatian orang tua untuk anaknya saja. Dia tidak pernah merasakannya.
Tidak peduli jika Mahen dicap sebagai seorang yang tamak atau merebut kasih sayang yang seharusnya menjadi milik orang lain. Gava tidak peduli,yang Gava pedulikan sekarang adalah, Gava ingin menikmati rasa hangatnya sebuah keluarga. Sebelum pada akhirnya semua itu akan pergi dengan sebuah kebenaran yang nantinya akan terungkap.
Siap tidak siap, suatu saat seluruh keluarga Georland harus tau kebenarannya.
"Cengeng banget sih Dek! Gak sesuai sama kelakuannya," cibir Alex pada Gava.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf)
Novela JuvenilDIJUAL DALAM BENTUK PDF Transmigrasi dari novel Rayanza. "Lo siapa?" "Adek lupa sama abang?" "Dih, manggil adek, sksd banget lo!" Mahen tidak menyangka jika dirinya terbangun diatas closed dan masih dalam keadaan buang air besar. Dirinya syok saat...