Kemarahan Lexsy

11.3K 953 81
                                    


Happy Reading




Reigava


Sudah seharian ini Gava mengurung dirinya dikamar dan enggan untuk bertemu dengan siapapun. Membuat semua para anggota keluarga Georland panik. Dan berusaha membujuk Gava untuk keluar.

"Gava!" teriak Gama,dengan tangan Gama menggedor pintu kuat.

"Ayah, sebenarnya apa yang sudah terjadi pada adikku? Kenapa adikku jadi berubah seperti ini," tanya Lexsy pada sang ayah yang juga berdiri di depan pintu kamar Gava.

"Waktu itu Gava baik-baik saja. Tapi setelah keluar dari kamar mandi. Sifatnya berubah. Bahkan Gava sempat tidak mengenaliku," sahut Alex spontan.

"Bahkan Gava sekarang, sering kali mengumpat. Aku masih ingat, beberapa hari lalu. Gava juga sempat marah dan meninjuku Bang," timpal Gama. Ikut menimbrung obrolan mereka.

"Meninjumu?" tanya Lexsy memastikan.

Selama ini adik bungsunya Gava adalah anak yang sangat baik dan cenderung pendiam dan tidak banyak berulah. Gava juga tipikal anak yang penurut, yang selalu mematuhi peraturan yang para abangnya buat.

Namun Gava yang sekarang sangat berbanding terbalik dengan Gava dulu. Gava yang sekarang adalah Gava yang suka mengumpat, bertingkah dan selalu membangkak pada mereka.

Sebenarnya ada apa dengan Gava? Siapa orang yang sudah berani meracuni pikiran Gava tanpa sepengetahuan dari mereka.

"Iya, Bang! Bahkan rasanya sangat sakit," jawab Gama jujur.

"Bahkan Gava sempat kabur, dan saat aku menemukannya. Gava sedang mengobrol di sebuah markas anggota geng motor. Entah darimana Gava bisa mengenal dan mengetahui semua itu. Padahal selama ini Gava sama sekali tidak pernah keluar dari mansion ini," kata Alex memberitahukan kejadian beberapa hari lalu. Mengenai Gava yang kabur.

"Sialan!" umpat Lexsy.

Lexsy ini adalah anak sulung di keluarga Georland. Lexsy sangat menyayangi Gava sepenuh hati. Bahkan Lexsy sangatlah posesif jika mengenai adik bungsunya itu. Tapi temperamen Lexsy sangat buruk. Terkadang Lexsy sering kali tidak bisa mengontrol dirinya jika sedang marah. Tidak jauh berbeda dengan Alex. Hanya saja terkadang Alex banyak bicara, sedangkan Lexsy tidak terlalu.

"Sebenarnya ayah tidak terlalu mempermasalahkan perubahan Gava yang drastis seperti ini. Karena menurut ayah, Gava yang dulu terlalu pendiam dan sulit mengungkapkan isi hatinya. Tidak seperti Gava yang sekarang. Menurut ayah, Gava yang sekarang lebih banyak berekspresi dan karena tingkah randomnya, sering membuat ayah gemas terhadap bungsu ayah, yang sekarang," kata sang ayah dengan jujur.

"Tapi aku tidak suka dengan adikku yang pembangkang!" tekan Alex dengan wajah marah.

"Ayah benar, adikku yang sekarang memiliki banyak ekspresi. Dan melihatnya membuatku ingin mengurung dan menjadikannya hanya milik keluarga Georland," tutur Gama.

Sedangkan Lexsy hanya diam dan mendesah berat. Lalu tanpa aba-aba, Lexsy menendang pintu kamar Gava kuat. Hingga pintu itu rubuh dengan dramatis.

Sedangkan Gava yang masih tidur sama sekali tidak terganggu dengan suara pintu yang sudah rubuh itu. Dengan cepat Lexsy berjalan kearah ranjang dan menarik tangan Gava paksa. Membuat Gava dengan susah payah membuka matanya yang masih terasa lengket.

"Arghh... Kai anak setan! Kalo bangunin orang itu selayaknya manusia bisa gak sih. Kalo langsung lo tarik, kepala gue jadi sakit," gerutu Gava yang masih belum menyadari siapa yang datang.

Reigava (Tersedia Dalam Bentuk Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang