Bab 5 : Kegaduhan

27 10 21
                                    

Malam harinya, semua penghuni rumah sedang mencemaskan Savalas. Ini sudah pukul 19.30 malam, tapi Savalas tak kunjung pulang. Mereka bertanya-tanya, ke mana Savalas pergi selain mengikuti les private seperti apa yang Savalas katakan pada Sagara saat pulang sekolah?

Tamara kembali menekan tombol panggilan, berusaha menghubungi nomor Savalas.

"Gimana, Ma? Terhubung, gak?" tanya Sagara. Pemuda itu menghampiri Tamara yang berada di ruang keluarga. 

Tamara menggeleng. Wanita itu menggenggam ponselnya dengan erat, mencoba menghilangkan pikiran negatif yang membuat rasa khawatirnya semakin menjadi. 

"Savalas beneran bilang cuman mau les doang, kan?" tanya Tamara.

"Iya, Ma. Gara juga udah bilang ke anak itu buat pulang sebelum Magrib, paling toleransi Magrib udah ada di rumah. Savalas juga bilang iya, loh. Gak tahu sekarang dia lagi ada di mana," jawab Sagara.

Mendengar hal itu, Tamara menghela napas gusar. Apa benar terjadi sesuatu dengan Savalas?

Awas aja kalau lo pulang, Savalas. Lo ngelunjak, anjir. Lo bikin orang rumah panik. Batin Sagara kembali menekan tombol panggilan, berusaha untuk terus menghubungi adiknya yang masih tak kunjung pulang.

Sementara itu, Tamara mencoba untuk mengirimkan pesan kepada Devian. Siapa tahu Devian mengetahui sesuatu tentang Savalas, mengingat sejak dulu Savalas diurus oleh suaminya.

Membaca pesan yang dikirimkan oleh Devian, membuatnya sedikit lebih tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membaca pesan yang dikirimkan oleh Devian, membuatnya sedikit lebih tenang. Ia mencoba untuk menenangkan diri dan mempercayai Devian.

"Mah, Savalas belum ada kabar?" tanya Shaga menghampiri ibunya.

"Belum," jawab Tamara.

Mendengar hal itu, Shaga menghela napas gusar. Sudah cukup ingatan masa kecilnya yang hilang, jangan saudara kembarnya.

Beberapa saat kemudian, masuk notifikasi pesan dari Devian. Hal itu membuat Tamara lekas membaca pesan tersebut.

Tamara tersenyum simpul saat membaca pesan terakhir yang dikirimkan Devian kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamara tersenyum simpul saat membaca pesan terakhir yang dikirimkan Devian kepadanya. Hati wanita itu sedikit menghangat, dan dapat dirasakan pula pipinya bersemu merah.

Mistake [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang