Setelah hari itu Vegas selalu datang mengunjungi Pete di apartemennya. Banyak sekali alasan yang dia gunakan untuk bisa bertemu dengan Pete. Walaupun beberapa kali Pete mengusirnya tapi Vegas akan tetap datang setiap hari.
Tok...
Tok...
Tok...Seperti pagi ini Vegas sudah stand by didepan pintu apartemen Pete. Jika tidak dibukakan pintu Vegas akan terus mengetuk sampai pemilik apartemen keluar menemuinya.
"Good morning." Sapa Vegas saat pintu mulai terbuka memperlihatkan Pete yang masih berantakan, mungkin dia baru saja terbangun saat Vegas mengetuk pintu.
"Eumm." Hanya itu jawaban Pete setelah itu dia membiarkan Vegas masuk.
"Aku membawa nasi kari kesukaanmu untuk sarapan kita hari ini." Vegas meletakkan beberapa bungkus makanan di meja makan. Dan saat menoleh ternyata Pete malah berbaring di sofa bersiap untuk melanjutkan tidurnya
" Hey, wake up, let's have breakfast together. Cuci muka mu dan aku akan menyiapkan makanannya." Rasa kantuk benar-benar mengalahkan rasa lapar Pete sampai dia mengabaikan panggilan Vegas.
"Pete, bangun dan ayo sarapan sebelum makanannya menjadi dingin." Vegas mengguncang tubuh Pete pelan bahkan dia juga menepuk pipi Pete tapi sama sekali tidak dihiraukan.
Pete terus menutup matanya sampai akhirnya dia merasa kecupan lembut di keningnya. Dan menurut Vegas cara ini berhasil, perlahan Pete membuka kedua matanya sampai pandangan mereka bertemu.
Tapi Pete yang pertama kali memutus pandangan dan mendorong Vegas menjauh. Entah kenapa jantung Pete berdebar kencang saat berada didekat Vegas seperti tadi. Apa Pete terkena serangan jantung?? Tapi Pete rasa tidak dan tidak akan pernah dia masih ingin menikmati hidup nya dengan keadaan sehat.
"Cepat cuci muka mu akan ku tunggu di meja makan." Vegas akhirnya meninggalkan Pete dan pergi ke dapur mengambil peralatan makan
"Do you like it?" Tanya Vegas saat melihat Pete mulai memakan karinya.
"Ini enak tentu saja aku menyukainya."
"Apa kau libur lagi hari ini?" Tanya Pete penasaran.
"Hmm, hari ini aku ingin menghabiskan waktu dengan mu. Besok aku akan berangkat ke jepang dan selama tiga hari itu aku tidak akan bertemu dengan mu." Mendengar Vegas akan pergi entah kenapa dalam hati, Pete tidak merasa senang. Padahal seharusnya Pete merasa senang dia tidak akan bertemu dengan Vegas tapi kali ini berbeda.
"Pete, do you want to go with me??" Tanya Vegas ragu apakah Pete akan mau pergi dengannya.
"Kemana?"
"Terserah, atau mungkin ada tempat yang ingin kamu kunjungi? Kita bisa kesana." Vegas belum terlalu mengenal Pete dengan baik tentu saja dia tidak tahu tempat apa yang disukai dan tidak disukai Pete.
"Sudah lama aku tidak pergi ke pantai. Aku juga menyukai pegunungan. Vegas menurutmu tempat mana yang harus kita kunjungi terlebih dahulu." Pete tiba-tiba menjadi bersemangat saat membicarakan tempat yang akan mereka datangi. Dia selalu bekerja saat di keluarga utama sampai dia lupa sudah lama dia tidak mengunjungi tempat itu.
"Kita bisa langsung mengunjungi kedua tempat itu jika kau mau." Jika bisa keduanya kenapa hanya satu pikir Vegas.
"Tapi itu akan memakan terlalu banyak waktu." Pete tidak setuju dengan saran Vegas. Jarak antara pantai dan pegunungan yang Pete tahu cukup jauh.
"Apa kau mau ke pantai lebih dulu? Besok setelah aku kembali kita bisa naik gunung bersama."
"Eumm, sepertinya ide itu tidak terlalu buruk. Untuk sekarang aku akan menikmati matahari terbenam di pantai dan besok aku akan melihat matahari terbit dari pegunungan." Apakah Pete menyadari atau tidak tapi dia masih ingin pergi bersama Vegas dan itu membuat Vegas melihat jika Pete mulai memberinya kesempatan sekarang.
.
.
.
.
.
.
.
.Suara deburan ombak yang saling bersahutan satu sama lain. Angin yang bertiup kencang, birunya pemandangan laut, dan panasnya pasir menyapa telapak kaki Pete dan Vegas.
Mereka menempuh perjalanan selama dua jam untuk sampai disini. Semuanya terbayarkan dengan pemandangan laut yang sangat indah.
"You really like this place?" Tanya Vegas melihat senyuman Pete yang tidak pernah luntur saat mereka sampai di sini. Kedua tangannya terlentang menikmati terpaan angin pantai.
"Tentu saja."
"Aku sudah lama tidak datang ketempat seperti ini. Aku sangat senang sekarang."
"Cuaca hari ini cukup panas apa kau mau minum es kelapa muda? Akan kubelikan disana."
"Tentu saja. Jika ke pantai aku selalu membeli es kelapa muda dan itu wajib."
"Tunggulah disini aku akan segera kembali." Vegas berlari meninggalkan Pete untuk mencari minuman.
"Hai." Sapa seseorang dari belakangnya membuat Pete menoleh.
"Siapa??" Tanya Pete kebingungan saat melihat seorang pria tinggi yang menyapa nya tadi."
"Bukankah kau Pete?" Pete hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Heii kau tidak mengenaliku Pete?" Orang itu merangkul pundak Pete.
"Aku blue."
"Blue, maaf aku tidak mengenalmu tadi." Pete baru ingat blue ini adalah teman masa kecilnya. Dia waktu itu pindah ke kota setelah ayahnya dipindah tugaskan. Terakhir mereka bertemu mungkin saat mereka masih berusia 10 tahun. Setelah itu tidak ada kabar mengenai Blue.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Blue
"Berkebun, tentu saja berlibur bodoh." Mereka sudah dekat sejak kecil jadi mereka tidak akan tersinggung dengan candaan yang mereka buat.
"Pete, kau sendiri?"
"Tidak, aku bersama seseorang. Dia sedang membeli minuman disana." Tunjuk Pete pada Vegas yang berjalan kearahnya membawa dua buah kelapa.
"Pete, ini minumlah." Vegas menyerahkan ess kelapa muda itu ke tangan Pete.
"Terimakasih."
"Pete who is he?." Vegas memperhatikan blue yang juga memperhatikan nya balik.
"Vegas kenalkan dia temanku blue, dan blue dia sepupu bos ku namanya Vegas." Mereka berjabat tangan sebagai tanda perkenalan tapi Vegas dan blue saling menatap tajam satu sama lain.
"Apa kalian akan terus berjabat tangan?" Mereka berdua baru melepas jabat tangan nya saat mendengar suara Pete.
"Aku melihat kucing disana dan aku ingin bermain dengannya. Apa kalian mau ikut." Tanya Pete pada kedua orang yang menatap nya dari tadi.
"Kau saja dulu Pete." Setelah blue menjawab Pete menoleh menunggu jawaban Vegas.
"Aku akan menyusul." Seperti nya mereka tidak bisa diajak bersenang-senang pikir Pete. Akhirnya dia meninggalkan mereka berdua dan pergi mencari kucing tadi.
Continued....
Don't forget
To vote and comment 💙

KAMU SEDANG MEMBACA
I will get you again
RomanceMungkin kata maaf tidak akan pernah cukup untuk menebus semua kesalahan yang aku perbuat. Tapi tolong tetaplah bersamaku... Aku akan melakukan apapun itu untuk tetap bersama denganmu. Hanya ada kita berdua...