Permission

467 39 4
                                    

Setelah kembali ke kediaman keluarga utama Pete selalu menyibukkan diri dengan bekerja. Semua itu dilakukan Pete untuk mengalihkan perhatiannya dari semua hal mengenai Vegas. Bagaimanapun mereka berdua tidak akan pernah bersama. Sudah beberapa kali Porsche dan kinn mengingatkan dia untuk  beristirahat tapi Pete lebih memilih terus bekerja.

Malam ini kinn akan pergi ke Jepang untuk mengurus cabang perusahaan nya disana, dan saat thakhun mendengar Pete mengajukan diri untuk ikut tentu saja dia mengeluh. Pete adalah bodyguard kesayangannya bagaimana mungkin dia bisa jauh-jauh dari Pete. Karena itu thakhun datang ke ruang kerja kinn untuk mengajukan protes.

"Aiii kinn kau tetap tidak boleh membawa Pete ku." Teriak thakhun saat pintu itu terbuka.

"Tapi Pete yang mengajukan diri." Ucap kinn masih fokus membaca dokumennya.

"Apapun itu kau tidak boleh membawa Pete. Dan sebagai gantinya kau bisa membawa arm dan pol pergi." Thakhun menarik tangan arm dan pol yang ada dibelakangnya untuk maju.

"Khun nuu." Bagaimanapun pol merasa seperti dibuang thakhun sekarang dan arm disampingnya dari tadi hanya diam.

"Kalian ikut lah dengan kinn ke Jepang."

"Mereka adalah bodyguard mu jika mereka ikut dengan ku siapa yang akan menemanimu disini." Kinn menjelaskan dengan tenang.

"Aku akan bersama pete. Lagipula kau hanya akan pergi ke Jepang beberapa Minggu kenapa ingin membawa bodyguard begitu banyak seperti akan pergi berperang?" dugaan kinn memang benar,jika berbicara dengan thakhun harus lebih sabar karena thakhun selalu punya seribu jawaban untuk satu pertanyaan.

"Aku akan berbicara dengan Pete nanti."

"Tidakk!! Kau harus berbicara dengan Pete sekarang."untuk apa berbicara nanti jika sekarang bisa pikir Takhun.

"Baiklah, setelah membereskan dokumen ini aku akan pergi menemui Pete." Akhirnya kinn harus mengalah sebelum thakhun menghancurkan ruang kerjanya.

"Seharusnya kau berkata seperti itu dari tadi kan cepat selesainya. Ini sudah jam makan siang Elisabeth dan Sebastian karena kau aku terlambat. Anak-anak ku pasti kelaparan sekarang." Thakhun berlari meninggalkan ruang kerja kinn.

.
.
.
.

Diruang makan para bodyguard pete sedang menunggu Porsche untuk makan bersama tapi yang ditunggu belum juga datang membuat Pete yang sudah lapar ingin sekali mengumpati sahabatnya itu. Jika tadi Porsche tidak bilang ingin makan bersama, Pete pasti sudah makan dan kenyang sekarang. Tapi karena Pete sahabat yang baik jadi dia menunggu sampai Porsche datang dan makan siang bersama.

"Ooiii Pete." Porsche melambaikan tangannya dan menghampiri Pete di meja makan.

"Apa kau sudah lama menunggu?" Tanya Porsche duduk didepan Pete.

"Tidak lama ku pikir sudah 40 menit aku duduk dan menunggu untuk makan siang bersama disini." Jawab Pete dengan menekan kata terakhir nya.

"Maaf, tapi seharusnya aku datang saat sudah genap 1 jam iya kan pete."

"Sattt, dan kupastikan saat kau datang nanti tempat makan ini akan melayang mengenai kepalamu itu."ancam pete

"Ayoo makan sebelum dingin seperti wajahmu itu."Porsche mengambilkan sumpit dan sendok makan untuk Pete.

Mereka berdua makan dengan tenang sampai Chan bodyguard kinn memanggil nama Pete.

"Pete, ada yang ingin berbicara dengan mu." Chan memberikan ponselnya ke tangan Pete.

"Hallo?"

"Pete, ini aku kakek khan."

"Sawadeekhap kakek khan."sapa pete, dia ingat jika kakek khan adalah tetangga dekat nenek jui di desa.

"Nak pete, kakek hanya ingin mengabari jika nenek jui disini sedang sakit dan dia terus menerus memanggil nama mu. Jika kau ada waktu datanglah kemari untuk menjenguk nenek jui." Semenjak Pete bekerja dengan kinn dia jarang sekali berkunjung ke desa mungkin dalam 1 tahun dia hanya akan kembali 1 atau 2 kali terkadang tidak sama sekali. Pete hanya akan menelpon neneknya untuk sekedar bertukar kabar. Dulu Pete pernah mengajak nenek jui  untuk tinggal dengan nya di kota tapi nenek jui memilih tetap berada di desa karena banyak teman-temannya di sana. Nenek jui juga lebih nyaman tinggal di rumah sederhana peninggalan suaminya itu.

Baru kali ini Pete mendapatkan kabar nenek jui sakit. Biasanya jika itu sakit ringan nenek jui tidak akan mengabari Pete karena takut cucunya  akan khawatir. Tapi jika sudah seperti ini pasti neneknya sakit parah pikir Pete.

"Pete apa kau mendengar kakek." Tanya kakek Khan karena dari tadi Pete hanya diam.

"Ya kakek, Pete mendengarnya tapi Pete tidak bisa datang sekarang. Tolong jaga nenek untuk pete, setelah ini Pete akan berbicara dengan Khun kinn dan datang ke sana."

"Baiklah, kau jangan khawatir ada kakek disini."

"Terimakasih kakek." Setelah mengucapkan itu Pete mematikan teleponnya dan mengembalikan ke Chan.

"Terima kasih p'chan." Chan hanya mengangguk sebagai jawaban dan pergi meninggalkan Pete dan Porsche di ruang makan.

"Petee." Panggil Porsche saat melihat Pete yang sedang melamun.

"Hmm."

"Kita harus berbicara dengan kinn sekarang." Porsche tadi juga mendengar semua yang dikatakan kakek Khan dan dia akan membantu Pete untuk mendapatkan ijin dari kinn.

"Tapi Porsche aku sudah mengatakan pada khun kinn akan ikut pergi ke Jepang bersamanya."

"Kau baru mengatakannya belum pergi kesana kan. Aku akan membantumu berbicara dengan kinn." Porsche menarik tangan Pete untuk sampai didepan ruang kerja kinn.

Tok...
Tok...
Tok...

"Masuk."setelah mendengar perintah itu Porsche segera membawa Pete masuk kedalam

"Porsche tunggu." Pete ingin menarik tangannya dari genggaman Porsche tapi tetap tidak bisa.

"Tunggu apa lagi. Kita sudah sampai disini akan kubuat kau mendapatkan ijin itu." Mereka berdua masuk dan disambut kinn yang sedang memeriksa beberapa dokumen.

"Pete kebetulan kau disini, sebenarnya tadi aku akan menemuimu."kinn menutup semua dokumen nya dan mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.

"Apa ada pekerjaan yang harus saya lakukan khun?" Tanya pete.

"Bukan itu tapi aku ingin membicarakan mengenai pekerjaan kita di jepang." Seketika keberanian pete semakin menurun.

"Khun kinn pete tidak bisa ikut ke jepang." Bukan pete tapi porsche yang membuka suara.

"Neneknya di desa sedang sakit parah dan ingin bertemu cucunya. Kau tega membawa pete jauh dari neneknya. Setidaknya biarkan dia mengambil cuti beberapa hari untuk melihat keadaan neneknya. Tidak baik mengecewakan harapan orang tua." Porsche berkata dengan sangat meyakinkan.

"Aku tadi hanya ingin mengatakan pete tidak jadi ikut ke jepang." Ucap kinn yang membuat pete dan porsche  terkejut.

"Kenapa? Apa kau ingin memecat pete." Tanya porsche.

"Porsche..." pete rasanya menyesal ikut porsche ke ruang kerja kinn.

"Bukan itu tapi karena sudah banyak orang yang akan pergi dan disana hanya ada masalah kecil. Selama aku pergi Pete bisa mengambil cuti untuk menjenguk neneknya di desa." Pete yang mendengar ucapan kinn merasa sangat senang akhirnya dia bisa menjenguk neneknya.

"Maaf dan terima kasih karena sudah memberikan ijin untuk menjenguk nenek saya khun kinn."

"Tidak masalah pete, jika sudah sampai disana aku titip salam untuk nenek mu." Pete hanya mengangguk dan menarik tangan porsche untuk pamit undur diri dari ruangan kinn.






Continued....






Don't forget
To vote and comment 💙


I will get you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang