Cold morning

302 30 2
                                    

Bukan karena udara dingin yang menusuk permukaan kulit Pete melainkan rasa hangat yang menyelimuti tubuhnya.

Masih dengan mata tertutup Pete meraba tempat disampingnya berniat meraih guling yang sebelumnya ia pasang sebagai pembatas. Tapi bukannya guling melainkan dada bidang seseorang, awalnya Pete tidak sadar tapi saat tangannya menyelusuri ingin memastikan barulah dia menyadari itu bukanlah guling yang semalam terpasang.

Matanya melebar saat dia tahu bahwa dia sedang dalam pelukan Vegas. Tapi anehnya Pete malah tidak langsung pergi seperti dulu malah sekarang dia menatap lekat pada wajah Vegas.

Pete akui Vegas mempunyai wajah yang nyaris sempurna, tidak hanya tampan saja tapi wajahnya juga memiliki kesan yang tegas dan kuat. Jika saja Vegas mengikuti casting audisi untuk menjadi actor ataupun idol, Pete yakin pasti dia akan langsung lolos begitu saja hanya karena visualnya itu, Pete kan jadi iri.

Masih sibuk dengan pemikirannya sampai Pete tidak sadar Vegas sudah bangun dan memperhatikan nya balik.

"I know I'm handsome." Ucap Vegas menatap Pete yang kembali terkejut.

"Ka-kau sudah bangun." Pete berusaha melepaskan diri dari pelukan hangat Vegas. Tapi tentu saja tidak semudah yang dipikirkan karena Vegas malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepas."

"Apa yang harus ku lepas kan Pete?" Vegas menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Pelukkannya bodoh ."

"Apa yang akan aku dapatkan jika aku melepas pelukan ini?"

" Memangnya A-apa yang kau inginkan."

"Morning kiss." Tanpa mendengar jawaban dari Pete
Vegas memberikan kecupan di pipi kanan Pete.

"Vegas!!!"

"Apa yang kau lakukan." Pete memukul lengan Vegas pelan.

" Hanya memberikan kecupan selamat pagi." Vegas kembali mengecup pipi Pete lagi. Bisa dilihat sekarang wajah Pete merah seperti kepiting rebus.

"Menjauhhh jangan dekat-dekat dengan ku lagi." Pete mengibaskan tangannya berniat mengusir Vegas dari hadapannya. Tapi bukannya segera pergi Vegas malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Beri aku ciuman pagi baru aku akan pergi." Apa Vegas gila?? Pete rasa ini bukan lah sifat asli dari seorang putra bungsu keluarga minor.

" Aku akan hitung sampai 3." Astaga tahu saja ini orang jika sudah memulai hitungan Pete pasti akan langsung melakukannya.

"Satu..."

"Dua..."

"Ti...."

Cupp

Vegas tersenyum senang karena pete mengecup pipi kanan nya seperti apa yang dia lakukan untuk Pete. Yahh Vegas pikir ini imbalan yang dia sesuai setelah membatalkan kerja sama yang seharusnya dilakukan pagi ini. Tapi dia rela melepaskan kerja sama itu dengan sebuah kecupan singkat dari seseorang yang sedang dia kejar cintanya.

"Sudah kan sekarang lepaskan. Aku ingin mandi." Pete turun dari ranjang setelah Vegas melepaskan pelukannya tadi. Vegas terus menatap punggung pete yang terus berjalan menjauh dan  menghilang setelah pintu kamar mandi tertutup rapat.

.
.
.
.

Selagi Pete membereskan barang  bawaan mereka Vegas memilih memesan sarapan untuk mereka berdua.

Vegas pikir memasak akan memakan waktu terlalu banyak dan bahan makanan disini juga terbatas jadi dia lebih memilih memesannya saja. Hanya menunggu kurang lebih 30 menit pintu kamar mereka sudah diketuk. Vegas yang berjalan menuju pintu dan menerima pesanannya tadi.

"Selamat menikmati." Itu yang diucapkan pegawai yang mengantarkan makanan sebelum pergi.

"Pete makanannya sudah datang, kemarilah." Pete berjalan menghampiri  Vegas yang sudah duduk di meja makan.

"Vegas aku melihat di balkon pemandangan nya sangat indah."

"Apa kau ingin makan disana? " Tanya Vegas setelah mengerti maksud Pete.

"Eumm ayo kita makan disana." Pete langsung berjalan ke arah balkon tanpa memperdulikan Vegas yang sedikit kesusahan membawa makanan dan camilan Pete yang tidak sedikit itu.

Setelah semua di pindahkan ke meja kecil di balkon Vegas kembali masuk ke kamar mengambil sesuatu. Pete sudah mulai membuka beberapa bungkus Camilan untuk ia makan.

"Ehh..." Pete sedikit kaget saat Vegas memakaikan selimut  ketubuh Pete dari belakang.

"Disini udaranya cukup dingin. Jika kau tidak memakai nya kau akan sakit."  Vegas berucap di samping telinga Pete yang membuat Pete merinding seketika.

"Te-terima kasih." Hanya itu jawaban Pete sebelum Vegas duduk disampingnya.

.
.
.
.

Mereka berdua tiba di Bangkok saat sudah siang hari. Vegas berpikir akan  mengajak Pete untuk makan siang bersama tapi sebelum dia mengatakan itu Pete sudah langsung meminta dipulangkan ke rumah nya. Vegas juga melihat Pete yang terlihat kelelahan hanya bisa mengangguk menyetujui permintaan Pete.

"Terimakasih." Ucap Pete ditengah keheningan mereka di dalam mobil.

" What for?" Bukankah Vegas yang seharusnya mengatakan kata itu kenapa malah Pete yang mengatakan nya sekarang.

" Terimakasih sudah membuat dua hari ku ini menyenangkan Vegas."  Vegas tahu ada yang masih ingin dibicarakan Pete jadi dia tetap diam dan terus memperhatikan jalanan didepannya.

"Aku sudah lama tidak berpergian seperti ini. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali mengunjungi pantai. Setelah aku menjadi bagian keluarga utama aku membatasi semua hal yang aku sukai karena aku ingin fokus menjalankan tugas ku di keluarga utama dengan baik. Aku hanya akan cuti bekerja saat ingin menemui nenek di desa, selebihnya aku akan tetap terus bekerja."

"Tapi dua hari ini terasa sangat menyenangkan karena aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan tanpa memikirkan pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan keluarga utama. Rasanya sangat melegakan saat beban dipundak kita seperti hilang saat melihat ombak ditepi pantai."

Vegas menepikan mobilnya saat Pete mengakhiri ucapannya. Ini pertama kalinya Vegas melihat versi Pete yang seperti ini. Bahkan saat di sekap Vegas sebelumnya Pete terlihat sangat berani dan menjunjung tinggi nama keluarga utama. Tapi sekarang Vegas melihat banyak hal yang sedang dipikirkan oleh Pete yang terus dia tutupi dengan senyuman bodoh nya itu.

"Bukan hanya dua hari ini saja tapi untuk seterusnya aku akan tetap membuat hari-hari mu menyenangkan Pete." Vegas menggenggam tangan Pete meyakinkan.

"I promise."

"Jadi ayoo kita lakukan semua hal menyenangkan yang sebelumnya kau batasi itu. Persetan dengan keluarga utama tapi aku akan tetap mewujudkan nya untukmu."

"Eumm, ayo kita pergi bersama Vegas." Pete tersenyum dan melepaskan genggaman tangan Vegas, selanjutnya ia membuka tangannya yang langsung disambut dengan pelukan erat dari Vegas.










Continued....




Late update lagi, chap ini udh lama di draf tpi sebelum ke publikasi Instead, my cellphone was broken and I couldn't do anything. Ini juga baru login di Wattpad jadi,  maaf untuk yang nungguin, tpi apa masih ada ya🤔



Don't forget
To vote and comment 💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I will get you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang