A bit of a fight

446 48 2
                                    


Seseorang yang masih berada di balik selimut perlahan terbangun karena merasakan udara dingin yang menusuk permukaan kulitnya. Pete lupa menutup jendela dikamarnya semalam, ia hanya bisa menghela nafas dan beranjak dari tempat tidur.

"Haahhh sepertinya cuaca hari ini akan sangat buruk." Gumam Pete saat melihat keluar ternyata sedang hujan deras yang disertai angin. Pete melihat jam dan baru menunjukkan pukul 6 pagi seharusnya dia masih didalam mimpi sekarang. Akhirnya dia harus pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tokk...
Tokk...
Tokk...

"Pete..."

"Apa dia belum bangun?" Pikir Vegas terus mengetuk pintu kamar Pete.

"Vegas kau bisa masuk untuk membangunkan Pete. Jika dia tidak ingin bangun siram saja dengan air pasti langsung bangun." Nenek jui memberikan saran untuk Vegas dan tentu saja langsung diterima dengan senang hati vegas masuk ke kamar Pete. Kebetulan Pete juga tidak mengunci kamarnys memberikan akses mudah untuk Vegas bisa masuk.

"Pete..." Panggil vegas saat masuk ke dalam kamar pete. Mungkin sedang dikamar mandi pikir Vegas setelah mendengar suara air shower yang dihidupkan.

Menunggu bukanlah hal yang Vegas sukai karena dia orang yang tidak ingin membuang waktu hanya untuk menunggu seseorang. Tapi kali ini berbeda dia bahkan merasa senang saat menunggu Pete yang sedang mandi.

Vegas mengedarkan pandangannya kesetiap sudut ruangan. Kamar ini tidak terlalu luas mungkin hanya cukup untuk 1 atau 2 orang. Pete mempunyai banyak barang-barang yang tertata dengan rapi. Menurut Vegas, Pete pandai dalam menata setiap barang yang ada di dalam kamarnya.

"Shiaa, apa yang kau lakukan disini??" Teriak Pete saat melihat Vegas sedang duduk di atas tempat tidurnya. Tidak hanya itu Pete juga melemparkan handuk yang sebelumnya ia gunakan untuk mengeringkan rambut ke wajah Vegas.

"Pete...." Vegas yang terkejut dengan lemparan itu hanya bisa menghela nafas panjang.

"Keluar, jangan karena nenek mengijinkan mu tinggal di sini kau bisa masuk ke kamar orang dengan sembarangan." Vegas hanya bisa menahan senyuman nya saat melihat Pete yang terlihat marah.

"Tapi nenekmu yang menyuruhku untuk masuk ke kamar mu." Vegas berdiri dan menghampiri Pete yang masih berada di depan pintu kamar mandi.

"Kamu bajingan Vegas."

"Aku tahu." Vegas terus mengikis jarak antara keduanya. Pete yang melihat itu ingin menghindar tapi gagal karena Vegas berhasil mengukung nya.

"Be-berhenti."

"Aku akan melakukan apapun sampai kau mau memaafkan bajingan ini." Ucap Vegas tepat di samping telinga dan langsung membuat Pete merinding setelah mendengarnya.

"Nenek memanggil mu untuk sarapan bersama." Setelah mengatakan itu Vegas langsung keluar dari kamar Pete. Meninggalkan Pete yang masih diam ditempatnya.

.
.
.
.

"Selamat pagi nek." Sapa Pete saat melihat nenek jui sedang menyiapkan sarapan dimeja makan.

"Pagi, Pete cepat duduk dan kita akan makan bersama." Nenek jui membawa Pete untuk duduk di kursi yang sudah di siapkan.

"Tunggu sebentar lagi." Nenek jui yang melihat Pete akan mengambil makanan langsung menyuruhnya berhenti.

"Nenek maaf membuat menunggu, seharusnya nenek dan Pete bisa langsung makan. Tidak perlu menunggu." Vegas yang baru saja kembali dari kamar mandi langsung duduk di kursi sebelah Pete.

"Tidak apa Vegas , Pete juga baru saja datang. Ayo kita makan sebelum makanannya dingin." Nenek jui mengambilkan beberapa makanan ke tempat makan Vegas. Pete yang melihatnya tentu saja tidak terima.

"Nenek, Pete juga ingin udang nya." Ucap Pete mengangkat tempat makan nya.

"Kau bisa mengambil nya Pete." Jawab nenek jui tanpa menoleh kearah Pete. Sebenarnya siapa cucu nenek jui dia atau Vegas.

"Terimakasih nek." Vegas tersenyum saat mendapat perhatian dari nenek jui. Sedangkan Pete mengambil makanannya sendiri dengan hati yang memanas.

"Nenek udang ini sangat enak. Masakan nenek memang tidak berubah selalu saja membuat Pete terus ingin memakannya." Ucap Pete saat memakan udang yang tadi ia inginkan, rasanya benar-benar lezat, bumbunya juga meresap dengan sempurna. Membuat selera makan Pete terus bertambah.

"Tapi bukan nenek, vegas yang memasak ini semua. Nenek hanya menyiapkan saja."

"Uhhukk
uhhukk."

Mendengar ucapan neneknya Pete langsung ingin memuntahkan semua makanan yang sudah ia telan.

"Hati-hati." Vegas dengan cepat mengambilkan air untuk Pete.

"Kenapa nenek baru mengatakan nya sekarang?" Tanya Pete setelah melihat tempat makan yang ia gunakan sudah bersih tanpa ada makanan yang tersisa.

"Kau tidak bertanya jadi untuk apa mengatakannya? Lagipula masakan Vegas memang sangat enak."

" Harus ku akui masakan Vegas memang enak. Tapi tetap saja itu tidak akan mengubah apapun. Dia tetap bajingan menyebalkan yang sudah menyekap ku ditempat menyeramkan itu."

"Nenek, ini sudah pagi bukankah seharusnya dia pergi dari sini." Tanya Pete mengalihkan topik pembicaraan.

"Dia siapa yang kau maksud pete?"

"Tentu saja dia." Jari telunjuk Pete mengarah ke arah Vegas.

" Seharusnya seperti itu tapi cuaca diluar sangat buruk. Kau tega mengusir Vegas saat cuaca seperti ini.Nenek tidak masalah jika Vegas ingin tetap tinggal di sini jika dia mau."

"Tentu saja nek." Vegas dengan cepat menjawab pertanyaan dari nenek jui. Ini semua berjalan sesuai dugaan vegas sebelumnya.

"TIDAKK!!" Teriakan Pete berhasil membuat Vegas dan nenek jui mengalihkan pandangannya kearah pete yang sudah berdiri dari kursinya.

"Nenek dia harus pergi. Kenapa jika cuaca nya sedang buruk dia bisa tinggal di penginapan. Rumah kita bukan penginapan yang akan menerima setiap orang yang masuk untuk tetap tinggal." Pete yang terlanjur emosi tanpa sadar mendobrak meja dan langsung pergi meninggalkan meja makan.

"PETE." Panggil Vegas tapi Pete sama sekali tidak menanggapi melainkan langsung masuk kedalam kamar.

"Biarkan saja, setelah dia mulai tenang dia akan keluar dan meminta maaf." Nenek jui yang membesarkan Pete dari kecil jadi dia tahu seperti apa kebiasaan Pete saat sedang marah seperti ini. Nenek jui juga tidak bisa menyalahkan Pete sepenuhnya tapi dia bisa memaklumi sifat Pete yang seperti ini.

"Tapi...." Vegas merasa sedikit bersalah saat melihat Pete yang pergi setelah berdebat dengan nenek jui hanya karena dirinya.

"Apa seharusnya saya memang harus pergi. Pete tidak menyukai saya tinggal di sini. Saya tidak ingin nenek dan Pete bertengkar hanya karena saya."

"Tidak apa-apa, Pete akan segera keluar dan meminta maaf nanti. Nenek mengijinkan mu tinggal di sini bukan tanpa sebab. Jadi jangan salahkan dirimu sendiri. Sekarang sebaiknya kamu  masuk dan beristirahat di kamar." Ucap nenek jui meyakinkan Vegas jika semuanya akan baik-baik saja.





Continued....






Haii, i'm back. Akhirnya aku bisa up chapter ini. Dari kemarin udah mau up tapi wattpad nya gak bisa dibuka apalagi semua draf hilang. Semoga aja  chap ini nyambung  sama chap sebelumnya. Thanks for reading



Don't forget
To vote and comment 💙

I will get you againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang