6. Rencana Jahat Aurel

241 28 3
                                    

Attention pls!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Attention pls!!

cuma mau bilang ada yang aku ubah di cerita ini, yaitu latar belakang Aurel. Dia bukan cucu donator utama, ya, melainkan cucu pemilik yayasan. Seharusnya dari awal memang itu, tapi akunya salah masukin, jadi ya gitu dehh🙈🙏

.
.
.
.

🦋🦋🦋

6. Rencana Jahat Aurel

Di mata Aurel saat ini, tidak ada yang lebih menarik daripada layar tab-nya yang menampilkan wajah seorang Aneya dan juga sederet fakta pribadi tentang gadis itu. Tidak usah ditanya bagaimana Aurel berhasil meretas semua fakta-fakta itu, tentu saja dari pesuruhnya yang begitu setia. Bahkan akun instagram Aneya juga sudah berhasil Aurel pegang.

Jari-jari lentik milik Aurel kini mengulir setiap fitur yang ada di instagram Aneya. Dimulai dari profil gadis itu, highlights, arsip cerita dan postingan. Ah, tentu direct message-nya juga dijajah oleh Aurel.

Terdapat 16 akun yang sudah berinteraksi dengan Aneya di dm, namun setelah ditelusuri oleh pesuruhnya mereka hanyalah kenalan biasa Aneya. Tidak terdapat hubungan serius antara Aneya dengan orang-orang itu.

Lalu Aurel lanjut memeriksa di bagian notifikasi, terhitung sudah dua kali akun yang diketahui milik Aksa menyukai cerita gadis itu.

Ah, bahkan Aurel tidak pernah mendapatkan notifikasi semacam itu dari Aksa.

Aurel tidak ingin berhenti sampai di situ, namun kedatangan sebuah pesan yang masuk ke email-nya membuat gadis itu berpaling. Satu fakta lagi tentang Aneya yang baru diberitahukan oleh pesuruhnya...

"Rumah sakit jiwa Pelita..." gumam aurel. Lalu detik selanjutnya, smirk di bibir gadis itu pun tercipta. Fakta yang satu ini begitu menarik di benak Aurel.

Gadis bersurai coklat itu kini mengambil ponselnya di atas meja yang ada di kamarnya, ia langsung menelepon seseorang yang sekiranya bisa melancarkan rencana yang terbesit di pikirannya saat ini.

"Sabtu ini sekolah ada kegiatan apa?" tanya Aurel dalam panggilan.

"...."

"RSJ Pelita... gimana kalau kegiatannya kita pindah ke sana?" Itu bukanlah sebuah pertanyaan, bukan juga tawaran, melainkan perintah. Dengan nada bicara yang santai, tidak ada yang bisa menolak permintaan dari cucu pemilik yayasan itu.

"Pastiin semua murid kelas IPA 1 nggak ada yang bolos dari kegiatan ini. Dan juga... saya butuh satu drama seru....Aksa....pastiin dia terlibat dalam semuanya."

Puas dengan jawaban dari semua perintahnya, Aurel segera langsung menutup panggilan tersebut.


- AKSA'S -


AKSA'S | HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang