𝑳𝒆𝒕'𝒔 𝒋𝒖𝒔𝒕 𝒔𝒂𝒚 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒂𝒍𝒍 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈𝒔 𝒂𝒓𝒆 𝒂𝒃𝒐𝒖𝒕 𝒖𝒔.
Kalau bukan karena pertemuan di halte waktu itu, mungkin Aksa tidak akan pernah menyadari bahwa ada siswi bernama Aneya yang bersekolah di sekolah yang sama deng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
as expected 😻🙆
. . . .
🦋🦋🦋
5. Rumor
Hidup kalau tidak ditimpa masalah, ya ditimpa rumor.
Aksa berdecak ketika melihat isi grup sekolahnya yang membahas tentang dirinya dan Aurel. Akibat ia yang pulang bersama Aurel kemarin, Aksa jadi dirumorkan berkencan dengan gadis itu.
Bukan itu saja, saat mereka berbicara berdua di kafetaria kemarin juga menjadi penyebab rumor itu semakin digoreng oleh penghuni sekolahnya. Bahkan terdapat banyak foto yang diambil diam-diam oleh siswa lain, lalu diedit sedemikian rupa seolah Aksa sedang menatap Aurel dengan penuh cinta.
Tidak usah ditanya siapa yang memulai rumor tersebut, karena tanpa ditanya pun Aksa sudah tahu siapa pelakunya.
"Widih... kiw, kiw! Gue kira nggak mau sama Aurel, ternyata diembat juga," goda Jonathan lalu cekikikan.
Aksa hanya mendengus kesal saat mendengar godaan itu, dia malas untuk membahasnya. Mereka berempat sedang berjalan di koridor menuju lapangan sekolah. Sekarang pukul delapan lewat lima belas, saatnya mengikuti upacara pembukaan kegiatan lomba antar kelas yang rutin diadakan setiap enam bulan sekali.
"Mau double date sama gue nggak, Sa?" tanya Jonathan masih membahas yang sama.
"Emang lo punya pacar, Jo?" celetuk Langit sambil merangkul temannya itu.
"Dih? Cowok secakep ini masih aja ditanya punya pacar atau enggak," jawab Jonathan.
"Masalahnya yang bilang lo cakep siapa, jir?" balas Bagas, yang langsung membuat Langit tertawa.
"Iya, juga, nyet. Siapa yang bilang lo cakep, hah?" sahut Langit masih tertawa.
"Sat? Gini-gini gue juga inceran cewek-cewek di sekolah ini ya," kata Jonathan sombong.
"Ya, itu ngincer duit lo, ege. Bukan muka lo," jawab Langit.
"Ya, udah, sih," kata Jonathan pasrah. "Eh, Sa, lu mau nggak—"
