24. Setelah Badai Terungkap

127 21 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

🦋🦋🦋



24. Setelah Badai terungkap

Hari itu, layar-layar media lokal dan media sosial dipenuhi dengan satu berita yang sama. Wajah Aurel tampak terpampang di semua saluran berita, tetapi bukan dengan senyum manisnya yang biasa. Kali ini, ekspresinya penuh tekanan, seakan-akan seluruh dunia yang ia kendalikan selama ini mulai runtuh.

'Putri dari keluarga terhormat ini terlibat dalam sejumlah skandal yang mengejutkan!'

'Bukti-bukti CCTV mengungkap keterlibatan Aurelia Sharadiva dalam video skandal yang merusak reputasi salah satu siswa di sekolahnya!'

'5 fakta kasus video skandal di SMA 12 Angkasa, ternyata penuh plot twist!'

Komentar-komentar dari para pengamat dan pakar bermunculan, mengulas tentang bagaimana peran Aurel dan keluarganya dalam menutupi kejadian-kejadian yang selama ini tidak pernah tercium oleh pihak lain. Namun kali ini, semuanya terbongkar. Seseorang telah membagikan bukti-bukti kuat.

Aksa dan Aneya menyaksikan dari sebuah ruang kecil di apartemen Aksa. Suara berita terdengar nyaring di ruang itu, tetapi suasana hening antara mereka berdua. Aneya duduk di pojok sofa, tangannya meremas ujung bantal yang ia pegang dengan wajah yang dipenuhi oleh keterkejutan.

"Jadi... akhirnya terungkap," Aksa berkata, nyaris seperti bisikan yang membuat Aneya menoleh padanya. Air mata gadis itu sudah tidak mampu lagi ditahan, rasanya semua yang remuk kemarin kini perlahan sembuh.

Aksa yang menatap mata gadis itu memberikan senyuman tipisnya, ia menarik Aneya mendekat, memeluknya dengan hangat seolah memberitahu bahwa semuanya bukan mimpi. "Dilan yang bongkar semuanya, dia selama ini nyimpan semua bukti kuat."

Aneya mendongak tanpa terlepas dari pelukan itu. "Gimana Dilan bisa punya semua buktinya?"

Aksa mengedikkan bahu. "Cara kerja Dilan nggak perlu kita mengerti, yang penting sekarang semuanya udah ketahuan," jawab Aksa sembari merapikan rambut Aneya. "Kamu mau aku anterin pulang? Bunda kamu pasti nungguin."

Tanpa pikir panjang, Aneya menganggukkan kepalanya. Gadis itu bersiap, sementara Aksa menunggunya di ruang tv seraya mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang.

Aneya memang sudah terbebas dari masalah besar, tapi urusan dengan Aurel belum sepenuhnya selesai. Aksa memutar kembali video yang Dilan kirimkan. Nafasnya terasa berat saat kejadian di RSJ Pelita itu terputar dan Aurel menjadi penyebab mengapa Mamanya saat itu bisa keluar dari ruangan yang selama ini mengurungnya.

Bukannya Aksa tidak suka bertemu dengan Mamanya setelah sekian lama, Aksa.... hanya takut. Kejadian beberapa tahun lalu masih membekas di ingatan Aksa, dan entah sampai kapan semua ketakutan itu akan berakhir.

AKSA'S | HARUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang