بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
•••
Apa jadinya jika Ali tidak berada di tempat ini? Istrinya akan celaka, tentu saja.
Sorot mata Ali yang biasanya tenang saat ini begitu dingin tak tersentuh. Pria matang yang 6 bulan lagi akan menjadi seorang ayah terus menyentuh perut Airin, begitu kecil. Ali terdiam sejenak, apakah bayi nya sehat selama ia sering kali meninggalkan Airin untuk mencari bukti-bukti bahwa bukan dirinya lah yang bersalah?
Sudah hampir 3 bulan Ali berusaha mengumpulkan bukti tapi yang ia dapatkan hanyalah kesia-siaan. Entah bagaimana rencana takdir berpihak padanya, Ali seperti sudah di titik menyerah. Jika dirinya menyerah, dengan siapa Airin bertumpu. Sesungguhnya jika hanya Ali yang mendapatkan kesialan maka Ali siap menanggung resikonya. Akan tetapi tubuh rapuh istrinya ini tidak mungkin siap menopang hidupnya dengan kesendirian.
"Saya butuh penjelasan kamu, Ilegar," kata Ali seraya pergi meninggalkan laki-laki yang sedari tadi diam membisu. Beruntung Ali mengikuti kemana laki-laki itu pergi, tidak ada rasa penyesalan yang berlebih.
Hembusan nafas lelah keluar dari mulutnya. Meski sedari pagi belum ada makanan yang masuk di tubuhnya, Ali begitu enggan menerima suapan dari perempuan yang saat ini menatapnya penuh percaya diri.
"Mas, Airin nggak akan suka kalo seandainya dia sadar penampilan kamu kayak gembel begini." Seakan tak punya malu, Azizah menyenderkan kepalanya di bahu Ali.
"Lingkaran mata kamu nggak bisa bohong kalau semalaman kamu nggak tidur, Mas Hazbi."
Tangan kecil Azizah bermain-main di wajahnya, wanita itu seakan tidak memperdulikan raut wajah Ali yang memerah menahan amarah.
Saat satu kecupan mendarat di pipi Ali. lelehan bening keluar begitu saja ketika Airin tak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Memang benar, sudah 15 menit lamanya Airin terbangun dari pingsan.
Ali terdiam sejenak, dia menoleh terkejut saat melihat Airin sudah membuka mata.
"LANCANG SEKALI KAMU ZIZAH!" amuk Ali mendorong ringan tubuh Azizah.
Airin masih mencerna, dia melihat Azizah tanpa berkedip. Lalu sorot matanya turun ketika tidak sengaja dia melihat tonjolan di perut Azizah yang mulai nampak. Disana ada anak dari suaminya sendiri? Jika di buat film makan kisahnya akan sama seperti Ipar adalah maut. Baru saja kemarin Airin menonton film bersama Ali, namun nyatanya malah menjadi kisah rumit dalam hidupnya.
Siapa yang tidak kesal dengan Rani coba?! Perempuan jahanam yang berani-beraninya mengusik rumah tangga kakak kandungnya sendiri. Tak terasa air mata Airin tumpah terlalu banyak.
"Mas, itu anakmu?" Airin bertanya sambil menunjuk lemah perut Azizah.
"Lalu, bayi ini bagaimana?"
Semalam ia hampir terbunuh namun beruntung nya masih selamat. Tetapi saat ini mentalnya yang terbunuh, apakah Airin masih bisa bertahan.
"Jadi karena ini kamu tidak memperbolehkan aku bertemu dengan keluarga mu? Azizah meminta tanggung jawab kamu tapi Mas malah mau kabur? DIMANA LETAK KETAATANMU KAMU, MAS!?"
Airin menangis tergugu. Hatinya sungguh sesak, melampiaskan segala gundah yang selama ini ia rasakan.
Ali berjalan sempoyongan menghampiri istrinya. Wajahnya tak kalah sembab melihat bidadari nya begitu rapuh.
Segala penolakan saat akan memeluk tubuh ringkih itu, berusaha mungkin Ali gapai. Akhirnya, semua penolakan Airin sia-sia karena tubuh perempuan itu sudah terlalu lemas jatuh kedalam pelukannya. "Mas di jebak, Ai," bisik Ali tepat di depan wajah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALI HAZBI (NEW VERSION)
RomanceJudul awal : Chase You (2A) UDAH NGGAK HIATUS YAA Setelah mengetahui sedikit seluk beluk gadis yang akan menjadi istrinya, apakah dia akan tetap pada awal tujuan? Masih banyak misteri, dan Ali akan membongkar. Hanya saja ia merasa tidak sanggup bil...