بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
•••
"Gila, dalam seminggu ini banyak banget berita baru yang gue denger."
"Loh, kenapa emangnya, Nas?"
"Aelah, lo sih Gin ngapa pulang dari pondok. Padahal kalau lo tahu pasti bakalan kejang-kejang."
"Ya emang apaan, Nasya?!"
"Putri kiyai di pondok ini hamil anak abangnya sendiri. Dan yap, Gus Hazbi ternyata cuma anak angkat Almh."
"Dari dulu gue nggak suka sih sama yang namanya Airin-Airin itu. Gue dukung banget hubungan mereka, kalau perlu Airin dimadu atau ditalak gitu sama Gus Hazbi. Perempuan yang nggak jelas banget asal-usul nya dari mana, nggak cocok deh!" lanjutnya kesal masih terus berlanjut.
Ah, Airin jadi ingat waktu pertama kali ia dipinang oleh suaminya. Dalam keadaan memakai baju haram, Airin yang tak tahu malu menyambut kedatangan mereka. Saat dimana Airin harus melakukan tugas menjijikan, ia dijadikan budak oleh kakak kandungnya sendiri. Lebih baik jika budak yang hanya ditugaskan untuk menyembah. Ini lebih keji, Airin yang dulu hanya seengok budak fantasi liar dari sang kakak. Meski belum ke tahap inti, namun Airin masih saja merasa berdosa hingga saat ini.
"Aku memang sekotor itu," ia berucap lirih. Kata-kata dua perempuan yang tidak Airin kenal terdengar jelas di telinganya.
Sedari tadi Airin sedang menenangkan diri tentang perasaan nya. Semakin berjalan mengelilingi kondisi pesantren, semakin pula telinganya berdenging karena hampir dari seluruh penjuru santri membicarakan rumah tangganya.
Salah juga dirinya yang dengan berani berjalan seorang diri, seolah Airin siap dijadikan objek hujatan untuk mereka. Kadang kala hidup memang tidak pernah sesuai dengan kemauannya. Selalu ada batu besar yang menghalang, tapi Airin yakin dibalik itu semua pasti akan ada hikmah yang semakin membuat dirinya dekat dengan sang maha pencipta.
Tidak ada Airin yang dulu. Sekarang ini, dia sudah berubah jauh. Lihat saja keanggunan nya dalam mengenakan hijab. Airin begitu terpukau melihat pantulan dirinya dalam danau.
Airin cantik dan siap menjadi seorang Ibu. Sedangkan Azizah, dia sudah terlalu kotor. Hanya kemungkinan kecil Azizah dapat mengandung lagi, sangat mustahil jika suaminya memang memiliki niat menikahi adiknya itu.
"Salah satu wujud cinta yang paling sempurna itu mengikhlaskan."
"Jadi bisakah kamu meninggalkan pesantren ini?" pria berusia dewasa itu menatap cemooh wanita didepannya.
Kakinya menyilang, menunjukkan gaya kebesarannya. "Tenang. Kamu akan saya kirim ke pulau terpencil dan disana kamu akan mendapatkan fasilitas yang lengkap. Jangan takut kelaparan karena kamu sedang berbadan dua, disana sudah ada maid yang siap 1×24 jam menemanimu. Akan saya kirimkan beberapa tetangga muslimah untuk bisa ajak kamu mengobrol."
"Dan tentunya kamu bebas membawa pria manapun."
"Brengsek!" Airin menampar keras pipinya. Tidak ada tangisan disana, yang ada hanya perasaan marah yang menguasai dirinya.
Tujuannya telah sampai. Airin melambai pelan pada pemuda yang sedang merokok itu.
"Egar! Jangan kabur lagi. Saya capek ngejar kamu dari kemaren tahu!" sungutnya sambil menunjuk wajah Ilegar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALI HAZBI (NEW VERSION)
RomanceJudul awal : Chase You (2A) UDAH NGGAK HIATUS YAA Setelah mengetahui sedikit seluk beluk gadis yang akan menjadi istrinya, apakah dia akan tetap pada awal tujuan? Masih banyak misteri, dan Ali akan membongkar. Hanya saja ia merasa tidak sanggup bil...