بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Krik, krik. Komen dong kak! 🧐
•••
MEREKA masih bisa tertawa bahagia.Ali menggendong Airin di punggung nya, menikmati acara bersama mengelilingi taman yang memang dekat kontrakan. Dengan tangan Airin yang membawa sebungkus es teh jus gulabatu ia tawarkan pada suaminya, Ali meminum sedikit karna dia tahu hanya sedikit es yang tersisa.
"Habisin nih."
Belum lagi menjawab, Ali melihat adanya bangku pun dia segera kesana. Menselonjorkan kakinya setelah Airin turun.
"Buat kamu aja," tolak Ali mendorong es yang disodorkan lagi.
Sebisa mungkin Airin keluarkan sendawanya, dia berpura-pura dan Ali jelas tahu akan hal itu. "Kembung tau. Lagian tinggal dikit, buat kamu ya."
Ali menggeleng ragu namun tidak lama mengambil juga.
Dengan dua kali seruput, es teh jus gulabatu pun habis tak tersisa masuk ke dalam kerongkongan. Segar ~
"Eh iya, pulang nanti masak telur balado mau?"
Ali terdiam. Mengingat kembali isi dompetnya, sisa berapa ya? Kemarin, uang hasil ia merabot di masjid dan juga membantu-bantu mengangkat beras tersisa 50.000 karena habis membeli kipas angin kecil dan juga selimut. Itu pun dengan harga yang paling murah, bahkan kipas angin bekasan dari tetangga kontrakannya.
Apa uang 50.000 bisa seminggu mereka gunakan bersama-sama? Sedikit mustahil tapi akan Ali beritahu istrinya pelan-pelan.
"Ada kalanya manusia berada di titik bawah, begitupun roda bisa berputar. Yang awalnya ada di bawah bisa menjadi di atas, sama halnya dengan tempe. Suatu saat tempe yang selalu kita makan bisa berubah menjadi telur kalau sudah kadarnya. Jadi begini—"
Airin cekikikan sendiri.
"Bilang aja lagi boke," tawa Airin semakin menjadi.
Seperti biasa Ali nyengir, mengambil uang di dompetnya. "Kayaknya bukan hari ini aja, tapi tiap minggu isi dompet saya segini."
"Nggak papa, selagi sama kamu saya bisa makan apa aja."
Balasan itu membuat hati Ali menghangat. Dia mengangkat tangannya dan mengacak gemas kepala berkerudung istrinya.
"Jadi tempe nih? Mau gembus goreng aja nggak?" Airin mencoba menawarkan makanan yang baru kali ini akan ia buat.
"Saya pernah denger tapi belum pernah makan," ungkap Ali.
"Rasanya enak kok, rada kayak apa ya susah jelasinnya. Pokoknya nanti kamu tinggal makan, lagian minim budget banget buat dompet ketipisan."
Giliran Ali terkekeh.
"Kasih sambel," gumam Ali was-was.
Airin mengangkat kedua jempolnya. "Aman, persediaan bumbu dapur masih ada. Paling 4 hari lagi habisnya."
"Sini deketan, saya kasih kiss dulu," tutur Ali.
*****
Besok paginya dompet Ali tidak akan mengeluarkan uang lagi untuk makan seharian. Berhubung bulan Ramadan akan tiba esok hari, ada acara makan-makan besar-besaran di sekitar kontrakannya. Para orang kaya itu tidak hanya mengundang golongan mereka namun rakyat dengan kondisi kebawah pun turut di undang. Menjadi kesempatan emas bagi siapa saja bisa makan gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALI HAZBI (NEW VERSION)
RomanceJudul awal : Chase You (2A) UDAH NGGAK HIATUS YAA Setelah mengetahui sedikit seluk beluk gadis yang akan menjadi istrinya, apakah dia akan tetap pada awal tujuan? Masih banyak misteri, dan Ali akan membongkar. Hanya saja ia merasa tidak sanggup bil...