بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
•••
"Rokok?"
Ali menatap sebentar. Tak apa, untuk kali ini saja.
Sumber nikotin yang jarang sekali Ali sentuh akhirnya ia mencobanya. Dalam setahun bisa dihitung jika Ali merokok tidak sampai 10 batang. Jika sudah begini dirinya sedang dalam masa kalut. Awal mencobanya memang terasa pahit dan panas dalam mulutnya, tapi selang beberapa menit sensasi nikmat mulai menjalar.
Ilegar tersenyum samar. Mulutnya terus mengeluarkan kebulan asap yang dibuatnya.
"Ayah belum meninggal," tukas Ilegar secara tiba-tiba.
Debaran jantung Ali berdetak kencang mendengar fakta yang baru ia dengar. Diambilnya lagi batang nikotin, Ali menunggu yang katanya 'adiknya' itu berbicara lebih detail.
"Saat pengeboman terjadi anak buah Ayah yang memang ditugaskan ditempat tersembunyi datang. Dan... yah, Ayah bisa selamat walau sampai saat ini tubuhnya masih terpasang banyak alat-alat rumah sakit."
"Kamu anak—" Tangan Ali mengepal. Tubuhnya sudah berdiri untuk sekedar memukul Ilegar. Tapi langkahnya terhenti begitu saja, seolah ada sosok bayangan Ibu yang sedang menghalangi nya.
Ilegar masih memasang wajah tenang. "Ya, saya anak selingkuhan Ayah."
Nafas Ali memburu.
"Ibu, kenapa aku nggak punya nama?"
"Aku lapar, kapan Ibu masak?"
"Kok mereka dapet mainan banyak, aku satupun nggak punya."
"Ayah kapan pulang sih, Bu?"
"Ibu-ibu! Aku ada gambar, Ibu harus lihat ini!"
Saat itu Ali kecil sedang bermain air dihalaman rumahnya. Dia dengan gembira menyambut kepulangan Ibunya yang baru saja pulang bekerja, menggandeng lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah.
"Aku punya sesuatu untuk Ibu. Duduk tenang ya disini."
DOR!
Belum sempat Ali beranjak dari tempatnya, ia dikejutkan oleh suara letupan pistol yang menguar di luar rumahnya.
"Ikut Ibu!" perintah nya memegang erat tangan Ali. Karena kaki Ali begitu kecil, akhirnya perempuan cantik itu menggendongnya hingga masuk ke dalam sebuah ruangan sempit.
Sebisa mungkin keduanya tidak menimbulkan suara yang keras, karena orang-orang yang sekarang sudah berada di dalam rumahnya sedang menggeledah habis setiap sudut ruangan.
"Cepat keluar! Saya tahu kamu ada disitu Mazeya!"
Perempuan anak satu yang memiliki nama Mazeya itu membawa Ali sampai ke sudut, dia mengambil beberapa helai baju lalu ditumpukkanlah ke tubuh anaknya.
"Tetap disini sampai situasi tenang. Jika kamu melanggar nya, Ibu akan menghukum mu. Ingat itu!" bisik Mazeya tajam.
Sebelum melangkah keluar, Mazeya menggali lagi tumpukan baju. Ciuman singkat di kepala bocah laki-laki yang masih terdiam ternyata menjadi terakhir kalinya dia melihat sang Ibu.
BUG!
Hawa nafsunya sudah tidak bisa Ali pertahankan. Dia memukul tepat di pelipis Ilegar hingga laki-laki bersurai kecoklatan itu mengeluarkan sedikit darah.
Bukannya membalas Ilegar hanya mampu terkekeh geli. "Lakukan sebanyak mungkin hingga kamu puas."
Ali memejamkan matanya sekilas, dia hampir lupa untuk apa sebenarnya tujuan mereka berdua berada disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALI HAZBI (NEW VERSION)
Roman d'amourJudul awal : Chase You (2A) UDAH NGGAK HIATUS YAA Setelah mengetahui sedikit seluk beluk gadis yang akan menjadi istrinya, apakah dia akan tetap pada awal tujuan? Masih banyak misteri, dan Ali akan membongkar. Hanya saja ia merasa tidak sanggup bil...