tigapuluh tujuh

795 54 13
                                    

sraakkk...sraakkk...sraakkk..

"HARGHHHH!!!"

BRAKK.

suara sikat lantai yg di lempar beriringan dengan suara teriakan Ares yg saat ini sedang di ambang kekesalan.

"GURU SIALAN!!!" Ares terus mengumpat sambil menendangi ember yg berada di hadapan nya.

dengan pipi yg membiru saat ini Ares sedang di hukum oleh kepala sekolah untuk membersihkan toilet.

"nananana~"

Ares yg sedang menahan kekesalan nya seketika ia menoleh saat mendengar ada seseorang yg masuk ke dalam toilet.

"upsss!!" terlihat michel yg berdiri di depan pintu dengan ekspresi yg seolah ia terkejut.

Michel menatap Ares dari ujung kepala hingga ujung kaki, ia juga melihat ke sekeliling Ares yg terlihat ada peralatan kebersihan berserakan di mana mana.

"cieee di hukumm~" dengan tengil nya Michel menujuk sambil berpose kemayu.

BRRAAKKKK.

"KYAAAA!!!"

Michel berteriak saat  Ares  menendang ember ke arah nya yg untung saja tidak mengenai sang empun.

"HEH GILA LO YA?!" bentak Michel.

"pergi atau gue lempar muka lu pke sikat." dengan wajah datar Ares melontarkan suara dingin nya.

"dihh,, DASAR SETRESSS!!" teriak Michel sebelum ia berlari keluar toilet.

"setress,, setress,, LU YG STRESS BANGSAT!! LAKI TAPI PAKE BAJU MINI. MAU JADI TINGKERBELL LU." murka Ares yg sudah tidak bisa di bendung.

Ares menghela nafas panjang, dan kemudian ia memunguti peralatan yg berserakan. ia berusaha untuk melaksanakan hukuman nya walaupun dengan hati yg setengah dongkol.

krraaakkkk.

"SIAPA LAGI SI ANJING!!!"  kesal Ares saat ada seseorang yg kembali masuk ke dalam toilet di saat dirinya sedang membersihkan toilet tersebut.

"lah? lu ngapain bego??"

seketika Ares menoleh saat mendengar suara seseorang tersebut yg ternyata ia adalah givel.

"lu di hukum??" givel berjalan mendekat ke arah Ares yg saat ini hanya terdiam sambil memegangi sikat lantai.

"keliatan nya??" ketus Ares yg langsung memutarkan bola  matanya malas.

"YAHAHAHAHA DI HUKUM,,," suara tawa givel langsung menusuk ke jantung Ares.

"BACOT!!! GUE DI HUKUM JUGA GARA-GARA GURU LU ANJING!!"

sedetik kemudian suara tawa givel langsung terhenti.

"hah? ko bisa??" givel sedikit mengerutkan kening nya.

Ares terdiam, ia lupa kalau permasalahan nya tak boleh di ketahui oleh givel. Ares pun mengalihkan wajah nya sambil terus mencari jawaban yg pas untuk pertanyaan givel.

"woii!! " givel menyenggol lengan Ares.

"harghhh apasi!! keluar Sono lu akh" Ares mendorong tubuh givel agar sang empun keluar toilet.

"dih apasii??" givel menatap julid ke arah lelaki di hadapan nya.

"keluar, kalo ga mau keluar yaudah bantuin gue sini!"

"dih ogah. kerjain aja sendiri, sekalian noh lobang klosetnya lu kobel kobel biar bersih YAHAHAHHA" givel langsung berlari keluar toilet  dengan di iringi suara tawanya.

PROMISE [REINKARNASI SATRIA] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang