part 2

612 56 6
                                    

" kakak mengumpul kan kalian di sini ada sesuatu yang harus di bahas" ujar Lex dengan nada dingin

Merasa keadaan di ruangan ini serius
Mereka langsung menegakan tubuh masing masing

" Kalian tau kan penyerangan dua hari yang lalu di lakukan oleh siapa" tanya Lex

" Ya kami tahu " jawab hersa dan di balas anggukan oleh yang lain

" Sekarang mereka mengibarkan bendera perang dengan RD "

" Jadi apa masalahnya Lex" tanya  hersa heran Karna biasa nya perang ya tinggal perang

" Masalahnya mereka akan menyerang mansion dan aku khawatir akan keselamatan zayyan " jelas Lex panjang lebar dengan tersirat nada khawatir

Penjelasan Lex membuat semua melotot

" Jadi apakah kita akan mengeluarkan pasukan A " tanya Leo

" Yah tidak ada cara lain ini demi keselamatan zayyan"

" Baiklah kami akan mendukung semua keputusan Hyung " ujar Bagas

"Ngomong ngomong kapan perang akan di mulai " tanya Sagara

" Dua minggu dari hari ini jadi berlatihlah yang keras dan yang penting zayyan jangan sampai mengetahui hal ini" jelas Lex

Setelah Lex mengatakan itu terdengar bunyi ketukan pintu dari luar

Tak lama terdengar suara heboh dari luar

Ya siapa lagi kalau bukan bungsu varendra hanya zayyan yang berani mengganggu waktu serius para pemimpin RD itu

" Hyung buka Hyung" teriak zayyan dari luar

Kenapa zayyan tidak langsung masuk saja
Jawabannya Karna pintu ruangan R hanya dapat di buka oleh Lex dan yang lainnya selain zayyan

Karna di dalam ruangan R banyak senjata tajam jadi mereka mengantisipasi agar zayyan tidak masuk sembarangan ke ruang itu dengan tidak mendaftar kan sidik jari zayyan di alat canggih yang menempel di pintu

" Ya sayang sebentar kami akan keluar" jawab hersa dari dalam

" Cepat Hyung ini penting"

" Ya tunggu"

Saat mereka akan keluar Lex mengingat kan kembali percakapan mereka
Dan semua pun mengangguk mengerti

CKLEK pintu terbuka menampilkan zayyan yang membawa pisau di tangan kirinya

Melihat pisau yang zayyan genggam Gibran buru buru mengambil alih pisau itu

" Zayyan dari mana kamu mendapat pisau itu" tanya Lex dengan dingin

Zayyan tersentak dengan nada dingin Lex dengan cepat ia memundurkan tubuhnya dan hampir menjatuhkan guci milik mendiang mommy mereka

Lex yang memang sedang banyak pikiran tanpa sadar membentak zayyan

" APA YANG KAU LAKUKAN HAH BAGAIMANA JIKA GUCI ITU PECAH "

Bentar Lex tanpa sadar

Zayyan yang tidak terbiasa mendapat bentakan seperti itu langsung meminta maaf dan berlari ke kamar nya

*Bugh

Suara tinjuan hersa pada Lex

" PUAS LO BENTAK ZAYYAN PUAS HAH "
bentak hersa pada Lex
Karna memang saudara yang paling berani melawan Lex hayalah hersa

Tak puas satu kali menonjok Lex ia kembali melayangkan tinjuan nya

Sampai sampai yang lain kewalahan
menghadapi hersa yang sedang di kuasai oleh emosi

"Maaf" itulah kata yang hanya dapat Lex keluarkan dari mulut nya

" Maaf Lo gak berguna Lex " ujar hersa dengan sisa sisa emosinya

" Lex Hyung pergi dulu " perintah Bagas

Maksud Bagas meminta Lex pergi dulu Karna jika Lex masih berada di sana Lex tidak akan luput dari bogeman hersa Karna Bagas tau bagaimana kakak keduanya itu jika marah

Lex hanya menurut dan pergi dari situ entah ke mana

" Hyung udah lebih baik kita selidiki kenapa zayyan bisa menemukan pisau itu" ucap Devan pada hersa

Mereka pun pergi terlebih dahulu ke kamar zayyan

Terlihat anak itu membungkus dirinya dengan selimut mirip seperti kepompong

Mereka mendekat ke arah zayyan

Dengan lembut hersa membawa Zayyan ke Pangkuan nya dan terdengar suara isakan yang terendam oleh selimut

" Baby buka dulu selimut nya,emang gak pengap Hem" ujar wain

Zayyan tidak mendengar kan perintah wain dan terus saja menangis

Semua hanya dapat menghela nafas

Hersa yang sudah khawatir dengan kondisi zayyan dengan paksa menarik selimut yang melekat pada zayyan

Dan tertampang lah muka yang basah Karna air mata dan hidung dan pipi yang memerah

" Hiks Lex Hyung jahat hiks"
ucap zayyan

" Sut Lex Hyung gak sengaja bentak zayyan tadi" ujar Leo menjelaskan

" Tapi hiks Lex Hyung hiks bentak zayyan hiks" zayyan bicara dengan kesusahan dan tiba tiba zayyan mengatakan bahwa dada nya sesak

" Hiks Hyung dada zayyan sesak hiks "
" CEPAT TELEPON DOKTER" teriak panik hersa

Gibran dengan cepat mengambil ponsel di saku celananya dan menelepon dokter pribadi keluarga varendra

" Hyung ses" ucapan zayyan belum selesai tetapi zayyan sudah pingsan membuat mereka lebih panik

" Zayyan hey buka mata nya jangan tidur hey" ucap hersa dengan menepuk pipi gembul zayyan

" Gibran kapan dokternya akan sampai" tanya Bagas dengan tenang

Setelah Bagas menanyakan itu terdengar ketukan dari luar

Mereka yang sudah mengetahui bahwa itu adalah sang dokter langsung membukakan pintu

Sang dokter pun masuk dan memeriksa zayyan

" Huh" terdengar hela napas dari dokter tersebut

" Kenapa dengan adikku hah" tanya Devan tak sabaran

" Tuan muda zayyan.........







Maaf ya guys part ini lumayan dikit
otak author lagi macet jadi gak bisi mikir banyak hehehehe







Aku gantung dulu ya heheheh

Jangan lupa vote



Lope lope dari author ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Zayyan bungsu manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang