s

383 52 8
                                    

Zeran sampai di rumah dan menyimpan sisa kayu bakar terlebih dahulu di luar, dirasa sudah beres zeran segera masuk tak sabar memberikan makanan yang ia pegang pada neneknya

" Nenek zeran pulang!" ucap zeran berteriak

Di rasa tidak ada jawaban zeran kembali ingin berteriak tapi tiba tiba suara perempuan menghentikan niatnya

" Heh! Jangan teriak malem malem, pamali"
Ucap nenek datang dari arah pintu belakang rumah

" Hehehe maaf nek " zeran menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Nenek hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah zeran ini " yaudah kita duduk dulu" ucap nenek

Mereka pun duduk di atas karpet yang mungkin bisa di bilang sudah rusak dan tak layak pakai

" Ngapain tadi teriak teriak hemm" tanya nenek seraya mengusap lembut surai zeran

" Zeran bawa makanan loh nek, sama obat juga buat nenek biar nenek cepet sembuh"

Ujar zeran dengan mengeluarkan sebungkus makanan dan beberapa obat

" Kamu dapat dari mana semua ini " tanya nenek heran

" Obat ini hasil jual kayu terus makanan ini pemberian dari bapak bapak pemilik kedai" jawab zeran jujur

" Terus kenapa kamu gak makan, makanannya "

" Zeran udah makan kok, zeran juga di kasih tapi zeran makanan tadi jadi udah habis deh"
Zeran berbohong

" Kamu jujur udah makan" nenek menyipitkan matanya, menatap intens zeran

" Iya nek zeran udah makan, sekarang bagian nenek makan, Zeran mau mandi dulu"

Zeran bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar mandi, namun ia teringat sesuatu dan membalikan badannya menghadap nenek kembali " jangan lupa sama obatnya nek di minum "

Setelah itu zeran benar benar menghilang dari ruangan itu

Nenek membuka bungkusan itu dan memakannya, karena kebetulan dia sedang lapar dan meminum obat nya setelah ia beres makan sesuia perintah zeran

Di kamar mandi zeran terus meremas perutnya menahan gejolak di dalam, dari tadi dia terus muntah muntah padahal yang keluar hanya cairan bening

" Eung kenapa sih, masa magh aku kambuh lagi" zeran benar benar kesal dengan perutnya setiap kali dia tak makan pasti akan muntah muntah seperti ini

" Apa aku minum air aja yang banyak ya " gumamnya

Zeran keluar dari kamar mandi dengan baju basah dan wajah yang pucat, namun wajahnya tetap tampan

" Nak kamu gak papa " tanya nenek khawatir,pasalnya wajah zeran begitu pucat

" Aku gak papa nek, emang nya aku kenapa" tanya zeran polos menatap nenek

" Wajah kamu pucat banget, kamu sakit"

" Enggak nek aku gak sakit, ini efek aku mandi malem kali.."

Nenek hanya mengangguk percaya dengan omongan zeran, karena jika zeran mandi malam pasti wajahnya akan pucat, tapi kali ini wajahnya seperti mayat hidup

" Oh iya, nenek udah makan sama minum obat kan " tanya zeran

" Sudah nak sekarang nenek mau tidur dulu, kamu juga tidur " jawab nenek

" Baik nek " zeran menjawab seraya tersenyum

Nenek membalas senyuman zeran dan masuk kedalam kamarnya

Zeran memastikan neneknya sudah masuk dan ia segera menuju dapur dan menuangkan air ke dalam gelas berukuran besar dan meminumnya hingga habis

" Semoga air nya bisa nahan lapar" zeran mengelus perut kecil miliknya

Zayyan bungsu manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang