Seminggu setelah zayyan berkenalan dengan Jiya, seminggu sudah zayyan selalu di tinggalkan dan selalu berdua bersama Jiya di mansion
Keluarganya sengaja,namun itu lebih ke idenya Irena dan Selina sih,itung itung pdkt kata mereka
Jiya juga oke oke aja di suruh berdua bersama zayyan di mansion,namun ada yang berbeda yaitu sifat zayyan menjadi sedikit pendiam dan lebih senang menyendiri di kamar dan tidak sering menunjukkan sikap manjanya kepada semua
Namun mereka fikir zayyan hanya sedang tidak mood saja,dan Zayyan pun tidak mengatakan apa yang sedang ia rasakan
" Sayang kita semua ada pekerjaan hari ini mungkin bakalan pulang malam,kamu hari ini sama kak Jiya lagi,ya" ucap Irena,memang benar mereka ada pekerjaan penting dan tidak bisa membawa Zayyan
" Em boleh gak zayyan ikut kalian aja, zayyan janji gak akan ngerusuh " ucap zayyan berharap
" Loh kenapa biasanya kamu gak pengen ikut" heran Selina
Zayyan menggigit bibir bawahnya tak tahu harus menjawab apa " yaudah zayyan gak jadi ikut " zayyan meletakan sendok yang ia pegang " zayyan duluan"
Setelah itu anak itu naik ke atas ke kamarnya, semua orang menatap heran pada zayyan, dari awal sarapan sampai sekarang sifat zayyan sangat berbeda
" Udah jangan di pikirin,mungkin zayyan lagi gak mood aja " ucap Selina
Namun di pikiran yang lain ada yang tidak beres, mereka harus menyelidiki nya
" Jika sudah kita berangkat" ujar tuan Carles
Karena mereka sudah selesai mereka mengikuti langkah tuan besar varendra itu,dan pas sekali saat mereka ke luar Jiya baru sampai dan turun dari mobilnya
Samuell yang melihat sang kekasih baru datang segera memeluk mesra perempuan itu, sementara yang lain hanya mendengus melihat pemandangan itu
" Sayang maaf ya ngerepotin kamu terus" ujar samuell pada Jiya
" Enggak papa sayang, lagian adik kamu gemesin jadi aku seneng jagainnya" balas Jiya
Samuell tersenyum mendengar jawapan Jiya, kekasih nya begitu baik pikirannya
Sementara Sagara, memandang tajam ke arah Jiya, entah kenapa ia juga tidak menyukai perempuan itu,namun ia pendam
Setelah berpamitan mereka pergi,dan Jiya masuk untuk menemui zayyan
Ia segera naik ke atas menuju kamar berpintu kuning dan segera masuk ke dalam
Dan benar anak yang ia cari tengah melukis di kanvas yang ia bawa ke kamarnya
" Lukisan mu bagus " puji Jiya, ia sejajar kan mulutnya tepat di telinga zayyan "tapi lebih bagus jika menggunakan darahmu" bisiknya
Seketika tubuh zayyan meremang, pada awalnya ia pikir perempuan ini baik makanya kakaknya menerimanya,tapi pikirannya salah, perempuan ini sangat menakutkan
" Ternyata kau penurut juga,hem bagus" Jiya menepuk kepala zayyan dengan tersenyum,ia tidak boleh gegabah di kamar ini ada CCTV
Zayyan menunduk ia paham maksud Jiya, dua hari yang lalu dia menyuruh zayyan untuk tidak bermanja lagi dengan keluarga nya, zayyan pun tidak tahu maksud perempuan ini,menyuruhnya melakukan itu
Dan jika dia mengadukan semua perlakuan Jiya padanya,maka keluarganya akan terkena imbasnya,namun sepertinya zayyan lupa dengan identitas keluarganya itu
" Kita keluar, jadilah anak penurut"
Zayyan hanya menurut dan mengikuti langkah JiyaTangannya sangat sakit karena kuku panjang Jiya sedikit menggores tangannya
" Hey kau " ucap Jiya tak sopan pada maid
Maid yang sudah tahu kelakuan Jiya jika tak ada tuan rumah hanya dapat mengumpati Jiya dalam hati
" Iya nona ada yang bisa saya bantu?" Tanya maid dengan sopan
" Buatkan aku jus jeruk,sana"
" Baik nona "
Setelah itu maid itu pergi, sebelum pergi maid itu melirik ada darah yang mengalir dari tangan tuan kecilnya,ia ingin mengobati tapi ia takut dengan Jiya
" Nah sekarang kau pergi ke dapur dan bawakan jus ku " titah Jiya pada zayyan
Zayyan mengangguk dan pergi ke dapur,padahal ia sangat di larang untuk pergi ke daerah mansion itu
" Tuan kecil anda sedang apa di sini" panik maid, bagaimana jika tuan dan nyonya nya tahu tuan kecilnya masuk ke sini,bisa bisa mereka di jadikan makanan buaya di belakang
" Zayyan di suruh ambil jus punya kak Jiya, bibi jangan bilang siapa-siapa ya,kalo zayyan masuk dapur" zayyan memohon
" Tapi... baiklah tuan kecil" pasrah maid itu
" Terima kasih bibi " zayyan bisa bernafas lega
Tak lama jus itu telah jadi zayyan membawanya dan memberikannya pada Jiyas
Jiya meminum jus itu dan memuntahkannya " apa apaan ini,Lo kasih sesuatu ya!" Bentak Jiya pada zayyan
Zayyan menggeleng cepat " enggak kak zayyan gak kasih apa apa "
" Jangan bohong Lo pasti ngasih sesuatu ke dalemnya " tuduh Jiya
Zayyan menggeleng takut, sungguh dia tidak menambahkan apa apa ke dalam jus itu
" Sini Lo" Jiya menarik tangan zayyan kasar menuju gudang, zayyan berusaha melepaskan tarikan Jiya namun itu sangat susah
Sebenarnya para maid melihat itu namun mereka hanya bisa ber doa agar tuan kecil mereka tak apa
Mereka sebenarnya di ancam oleh Jiya,jika ada yang mengadu atau membantu zayyan maka bersiap untuk di pecat
Sementara zayyan di dorong kasar oleh Jiya di gudang
" Hiks kak jangan hiks zayyan takut" zayyan berusaha untuk keluar,namun kakinya terkilir membuat pergerakan nya susah
" DIEM!" bentak Jiya,da.......BRAK
pintu gudang di tutup dan di kunci dari luar oleh Jiya
" KAK BUKA HIKS KAK JANGAN TINGGALIN ZAYYAN HIKS " teriak zayyan dari dalam namun percuma saja gudang berada di belakang mansion,jadi tak ada yang mendengar teriakannya
Zayyan meringkuk di ruangan itu,bayangan bayangan saat ia di siksa di ruangan gelap kembali
Tubuhnya bergetar hebat,keringat dingin mulai keluar dan nafasnya tersendat sendat
" Kak zay-zayyan takut hiks " zayyan hanya berharap ada seseorang membuka kan pintu untuknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan bungsu manja
Teen Fictionceita tentang kelakuan zayyan yang tiada habisnya