2

616 57 12
                                    

" maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi.." dokter itu menjeda kalimatnya

" Tapi apa dokter" tanya Selina tak sabar

" Tapi tuan muda zayyan memilih untuk tidur dalam waktu yang tidak bisa kita tentukan" ucapan dokter itu membuat semua seakan di sambar petir tiba-tiba

Wain yang tak terima dengan ucapan dokter itu, mencengkram kuat kedua kerah jas dokter

" Kau saja yang tidak becus bangsat"
Bentak wain

"Sudah kak lebih baik kita melihat kondisi zayyan" lerai jexten

Tersadar dengan ucapan jexten,wain melepaskan cengkraman nya dan menyusul ke dalam ruang inap

Semua menangis sejadi jadinya bagaimana tidak? bungsu yang mereka jaga sepenuh hati kini berbaring tidak berdaya dengan alat alat yang menopang hidupnya

" Nak bangun hiks " ucap Irena

*Kita flashback dulu ya*

Zayyan kembali bangun Karna ingin buang air kecil ia mendapati mama dan bundanya yang berjalan kesana kemari dengan muka gelisah

" Kenapa mama dan bunda kaya cemas gitu"? Tanya zayyan

" Ah, enggak kami cuma gak bisa tidur aja" ucap Irena berbohong

" Kenapa zayyan bangun" tanya Selina

"Zayyan mau ke kamar mandi dulu mau pipis"

"Oh mau pipis ya udah gih,atau mau kita temenin" tanya Selina

"Zayyan sendiri aja lagian deket kok"

Akhirnya zayyan pergi ke toilet dan menuntaskan hajatnya
Tapi saat ia keluar dari kamar mandi ia tiba tiba ingat bahwa pensil dan buku gambarnya masih ada di ruang keluarga

Tanpa rasa takut zayyan pergi ke ruang keluarga dan mengambil pensil dan buku gambarnya

Tapi sayup sayup ia mendengar suara gaduh di luar mansion.zayyan yang memang memiliki kepo tingkat tinggi
langsung ke luar menuju sumber suara itu

Dan pas sekali zayyan keluar dan ia melihat Viston yang sudah menodongkan pistolnya pada Liam

Melihat itu zayyan reflek berlari ke arah Liam dan.... DOR peluru itu menembus dada kiri zayyan

Saat kesadarannya sudah menipis zayyan sayup-sayup mendengar ucapan khawatir kakaknya

Dan..mata indah itu kini terpejam

Sedang kan di ruang khusus Irena dan Selina tengah berdiskusi untuk menjemput zayyan ke toilet

Akhirnya mereka berjalan menuju toilet
Tapi sesampainya di toilet mereka tidak melihat keberadaan zayyan

"Kita cek ke bawah" ucap Selina

Mereka pun pergi ke bawah namun nihil zayyan masih tidak ada mereka sudah berteriak memanggil zayyan.tapi saat mereka hampir putus asa mencari zayyan tiba tiba tuan Carles dan yang lainnya masuk dengan wajah yang semakin datar

Irena dan Selina menatap aneh pada mereka dan kedua perempuan itu di bawa menuju rumah sakit

FLASHBACK END

Kini di ruangan itu hanya tersisa Sagara,Hanson,dan liam

Karna yang lain pulang untuk membawa
barang barang yang di butuhkan

Sedang kan Sagara saat ini masih setia menggenggam tangan mungil Zayyan

Tiba tiba air mata kembali keluar dari
tatapan tajam Sagara

Zayyan bungsu manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang