Bab 21. Akar Masalah

507 45 4
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Follow akun Instagram:
@author_ilustrasi
@Cicika05

Tiktok: @Ilustrasi

-Happy Reading-

Haruka menatap curiga laki-laki di depannya. "Jangan-jangan yang membebaskan saya dari penjara... Bapak. Benar bukan, Pak?" tanyanya kepada Hafizh.

Dari semua tindakan yang dilakukan Hafizh—mencari bukti sampai menemukan video pertengkaran antara Flora, Haruka, dan Jijah di dekat gudang kampus membuat Haruka curiga. Seperti ada yang disembunyikan dari laki-laki itu hingga Haruka berpikir seperti itu.

Laki-laki di depan Haruka masih terdiam menatapnya. "Jawab, Pak. Saya hanya ingin tahu," desaknya.

"Bukan. Tapi, orang tua mereka yang membebaskan kamu, mencabut laporannya."

"Tapi, Bapak 'kan yang berbicara ke mereka untuk mencabut laporannya?"

"Benar."

"Sama saja Bapak yang membebaskan saya dari tempat gelap itu. Kenapa Bapak tidak jujur ke saya? Bahkan ayah sampai tidak memberitahu, siapa orang yang membantuku. Bapak jujur pun saya tidak masalah." Haruka menunduk. "Saya, jadi tidak enak ke Bapak, sudah menjadi beban. Bapak jadi mengurusi hal yang tidak seharusnya Bapak urusi."

"Itu alasan saya tidak memberitahu kamu. Saya tidak merasa terbebani. Kamu pantas mendapatkan itu semua Haruka. Kesabaranmu yang luar biasa selama ini, membuat saya jadi kagum. Jadi, jangan merasa sungkan lagi ke saya."

Haruka mendongak. "Maksud Bapak?"

Hafizh menghela napas. "Sudah, jangan dibahas lagi. Ada yang lebih penting dari itu. Haruka dan Flora berhati-hatilah dengan ketiga teman kalian."

Peringatan Hafizh membuat Haruka dan Flora saling memandang bingung. "Berhati-hati bagaimana, Pak?" tanya Flora penasaran. "Terus maksud ketiga teman saya siapa?"

Hafizh memberikan tatapan serius kepada Flora hingga membuat Jupiter ikutan penasaran. "Ketiga teman yang sudah memfitnah kalian berdua." Diam sejenak, sorotan mata lurus ke depan. "Setelah kejadian yang dialami Haruka, saya sempat ke rumah sakit untuk melihat keadaan Flora. Karena, saat mencari bukti CCTV penyebab Flora ditusuk, tidak begitu jelas pelakunya dan yang pasti bukan Haruka pelakunya. Sebab itu, saya sampai ke rumah sakit untuk menyelidiki lebih dalam dan tidak sengaja... Saya melihat ketiga teman Flora membuat rencana kotor."

Haruka mengerutkan dahi semakin penasaran. Pikirannya berusaha menebak apa yang dimaksud laki-laki di sampingnya.

"Rencana kotor?" Flora memberikan tatapan seperti bertanya.

"Ketiga teman kamu, tidak benar-benar menjadi teman kamu, melainkan musuh. Mereka sengaja membiarkan kamu dan Jijah saling menyakiti. Karena, itu memang tujuan mereka balas dendam ke kamu, dengan cara bersih tanpa menyentuh kalian berdua. Dan penusukan itu, mereka sengaja memfitnah Haruka. Buat mengalihkan pelaku sebenarnya."

Flora benar-benar tidak menyangka dengan teman-temannya itu. "Dan pelaku sebenarnya Jijah sendiri. Sumpah aku jadi ikutan pusing. Jadi, mereka itu sengaja mengadu domba antara aku, Jijah, dan Haruka."

"Psikopat anjr," celetuk Jupiter tiba-tiba. Flora menoleh ke kakaknya. "Ini pasti penyebab awalnya, kamu suka bicara nggak sopan ke mereka. Tapi, kamu nggak sadar, jadinya mereka benci ke kamu, Dek. Seperti apa yang dikatakan Haruka tadi." Laki-laki ini menatap perempuan di sebelah Hafizh.

"Benar. Saya mendengar sendiri penyebab mereka bertindak seperti itu." Hafizh menyahut perkataan Jupiter. Berperilaku seenaknya ke orang lain memang bisa merusak pertemanan.

Lavandula [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang