𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟏

1.7K 69 4
                                    

Seorang laki-laki tampak hanya diam sembari menikmati rokok yang ada di tangan nya, dengan layar laptop yang tengah menunjukan film yang biasa dia tonton setiap saat.

" ini membosankan, sepertinya aku harus keluar untuk mencari angin segar, " gumam nya, dia menutup laptop yang ada di meja itu, dan mematikan rokok di tangannya kemudian mengambil kunci motor dan jaket lalu tanpa perlu waktu lama dia sudah pergi dari sana menggunakan motor nya.

Suasana malam yang dingin tak membuat khao terganggu, dia menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Dia melihat orang-orang di sepanjang jalanan dan melihat banyaknya dari mereka yang bersama pasangan nya, meskipun beberapa kali dia melihat ada dari mereka yang terlihat bertengkar dan sebagian tampak baik-baik saja terlihat saling mencintai satu sama lain.

" mereka beruntung dalam percintaan... Yah aku berpikir mungkin aku selanjutnya walaupun aku tidak mengetahui kapan waktu itu akan tiba, tapi aku berharap waktu itu segera datang " batin Khao,dia tersenyum tipis di balik helm full face yang dikenakan nya.

Khao, seorang laki-laki yang hanya hidup sebatang kara setelah dia kehilangan kedua orangtua nya dan besar bersama sang nenek. Dan sekarang, dia sudah kehilangan seluruh keluarga nya karna belum lama ini sang nenek,pergi meninggalkan nya, dia sudah terbiasa hidup sendirian tanpa merasa kesepian karna menurut nya dalam kondisi apapun dia merasa sama. Saat berkumpul dengan banyak nya orang-orang dia tetap merasa sendirian jadi Khao menganggap sendiri atau pun bersama orang lain itu tetap sama.

Saat lampu merah Khao berhenti, bersamaan dengan mobil hitam yang ada di samping nya dia tidak memperdulikan apapun disana. Tanpa dia tau, seseorang yang ada di dalam mobil itu tersenyum kearah nya.

Khao melanjutkan perjalanan nya dan mobil hitam tadi mengikuti nya.

Khao yang melihat sebuah cafe yang tampaknya sepi pengunjung, dia memutuskan untuk mampir kesana dan mobil hitam yang tadi mengikutinya melakukan hal yang sama dia berhenti disana,seakan sengaja mengikuti Khao.

Khao duduk di kursi dekat jendela yang memperlihatkan jalanan yang ramai di luar, dia menikmati segelas americano yang di pesan nya.

"Maaf, apa boleh aku duduk disini? "

Khao menoleh, seorang pria yang memiliki perawakan tinggi itu tersenyum kearah nya. Khao melihat penampilan laki-laki itu yang menurut Khao dia memiliki kesamaan dengan dirinya.

"Masih banyak meja kosong disana, " ujar Khao meskipun dia terlihat menarik tapi Khao lebih suka sendirian saat dia berada di tempat-tempat seperti ini.

"Aku ingin memiliki teman saat menikmati americano ku, jadi bolehkah?? "

Khao menghela nafas dan mengangguk, "ya, silahkan"

Dia tersenyum senang dan segera duduk di kursi yang ada di depan Khao.

"Dia sangat manis, " batin nya saat dia menatap Khao tanpa Khao sadari, namun belum lama dia tersenyum karna perkataan dalam hatinya. Khao menoleh kearah nya dan tanpa sengaja pandangan mereka bertemu.

" maaf, apa ada yang salah dariku sampai-sampai kau menatap ku dengan tatapan aneh seperti itu? "Tanya Khao risih.

" ah, tidak sama sekali aku hanya merasa takjub... "

"Takjub? "

"Aku belum pernah melihat seseorang yang memiliki keindahan seperti mu, " celetuk nya tersenyum kearah Khao, Khao menatap sinis pria yang ada di hadapan nya.

"Emm sebelumnya perkenalkan namaku first... "

First mengulurkan tangan nyan, Khao hanya diam dan kemudian berdiri.

"Selamat malam... "

Khao melangkah pergi dari sana tanpa membalas uluran tangan first, dan tanpa mengatakan siapa namanya pada first.

First hanya tersenyum miring, " sesuai dugaan ku," ujar nya dia melihat gelas yang ada di hadapan nya dan langsung mengambil gelas itu,masih ada sedikit yang tersisa disana. First meminum nya dan tersenyum setelahnya dia mengusap bibirnya dan langsung teringat akan bibir khao menyentuh gelas ini.

"Manis, " gumam nya.

Melihat Khao yang pergi menggunakan motornya, first langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang.

"Cari motor yang sudah aku kirimkan fotonya, pastikan kau mendapatkan seluruh informasi nya. "

First mematikan ponsel nya dan berjalan kearah kasir membawa gelas itu.

" maaf tuan, apa pesanan mu tidak sesuai? "Tanya kasir.

First menggelengkan kepalanya, " aku ingin membeli gelas ini, "

Kasir menggelengkan kepalanya sembari tertawa pelan.

"Maaf, tapi itu tidak dijual. Kau bisa membelinya di tempat lain"

"Aku ingin gelas ini. "

"Tapi... "

"Berapapun harga nya, "

Kasir tadi melihat bingung kearah teman yang ada disamping nya, mereka bingung karna sebelum nya tidak ada siapapun yang pernah melakukan hal ini.

"Maaf sebelumnya tapi... "

First menyimpan segepok uang di atas meja kasir tanpa mengatakan apapun wajah datar nya membuat kedua kasir itu tidak bisa berkutik dan mengangguk paham.

"B-baik... Tapi mungkin kita harus mencuci nya terlebih dulu" ujar nya.

"Tidak."

"B.. Begitu, baiklah gunakan ini agar gelas mu aman"

First mengambil paper bag kecil yang di berikan dan memasukan gelas nya kemudian pergi dari sana membuat seluruh orang yang ada di dalam cafe itu merasa bingung dengan apa yang di lakukan nya.

"Huftt... "

Khao menghela nafas saat dia tengah berbaring di atas tempat tidur tiba-tiba wajah pria yang tadi duduk bersamanya terlintas begitu saja dikepalanya.

" dia... Tampan, "gumam Khao.

Khao menggelengkan kepalanya dan memukul pelan kepalanya.

" apa yang kau pikirkan, ck "decak nya dia bangun dari posisi nya dan berjalan untuk mengambil handuk nya, tubuhnya terasa lengket setelah seharian ini dia melakukan banyak aktivitas.

" mungkin berendam air hangat akan membuat tubuh ku segar kembali " ujar nya.


"Jadi dia tinggal di rumah ini, rumah ini cukup besar. "

First melihat rumah yang ada didepan nya, dia melihat sepi nya rumah itu.

"Sepertinya dia tinggal sendirian, " gumam first, dia menghisap rokok yang ada di tangan nya.

First terus memperhatikan rumah itu, tanpa sengaja sebuah bayangan yang terhalang gorden putih membuat perhatian nya teralihkan. Tubuh yang begitu indah, first menatap nya tanpa berkedip, dia terlihat acuh tanpa menyadari seseorang yang terus memperhatikan nya dari luar.

First tersenyum menyeringai, "kau akan segera menjadi milikku kucing manis, " ujar nya sebelum akhirnya pergi dari sana.

------

𝐁𝐀𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang