Khao bangun dan melihat tidak ada first di samping nya, dia bangun dari posisinya.
"Ck, aw.. Astaga, kenapa sakit" gumam Khao.
Dia menyingkap selimut tebal itu dan melihat darah yang mengotori sprei putih itu, dia mengingat semalam.
" berdarah... "
Khao memegang kepalanya,dan menggelengkan kepalanya.
"Kau sudah bangun sayang, "
Khao melihat kearah first yang membawakan nya bathrobe untuknya, "ini pakai, biarkan mereka membereskan ini semua. Pergi bersihkan dirimu " titah nya.
Khao mengambil nya dan memakai nya, dia kesulitan berdiri first segera membantunya, dia mengendong tubuh khao kearah kamar mandi.
"Aku bisa berjalan, " ucap Khao.
"Aku tau kau pertama kalinya, jadi aku mengerti " balas first.
"Tapi, "
" jangan mengatakan apapun lagi, aku akan membantu mu mandi. Jadi diam saja mengerti "
First mengecup pipi Khao sebentar dan Khao hanya mengangguk paham dan mengikuti first.
" rasa sakitnya akan sedikit berkurang jika kita akan melakukan nya lagi nanti, "ujar first sembari mencuci rambut Khao yang berada dalam bathup.
" aku tidak ingin melakukan nya lagi... " jawab Khao.
"Bukankah semalam kau menikmatinya? Kau ingat saat kau tidak bisa mengatakan apapun, "
Khao melihat kearah first dan menghela nafas.
" jangan menggoda ku, "
"Aku mengatakan kenyataan, tapi aku akui semalam benar-benar luar biasa "
Khao menggelengkan kepalanya, "sialan kau ini"
"Kau mengumpat? "
Khao menyadari sesuatu dan langsung menutup mulutnya.
" sayang, "
Khao menggelengkan kepalanya cepat, "apa? Aku... Tidak eh haha"
First hanya tersenyum tipis dan melanjutkan kegiatan nya yang mencuci rambut Khao.
Khao berjalan dengan perlahan karna bagian belakang nya masih sakit, beberapa pelayan memerhatikan cara nya berjalan. Membuat Khao merasa sedikit malu tapi dia tidak bisa memungkiri jika dia berjalan seperti biasa itu terasa sakit.
"Sarapannya sudah kami siapkan, dan tuan menyuruh kami membuatkan mu jamu ini... " ujar pelayan.
"Jamu? Untuk apa aku meminum itu" tanya Khao heran.
"Ini untuk... "
Pelayan tak meneruskan ucapan nya dan menatap Khao dari atas sampai bawah.
"Apa? "
"Itu, "
Pelayan itu terlihat ragu, tanpa disangka first datang dari belakang dan mengambil gelas di atas nampan itu untuk Khao.
" ini, untuk meredakan rasa sakitnya" ujar nya tiba-tiba, Khao tak bisa menyembunyikan wajah merah nya di hadapan first.
" bagaimana kau tau, "
First tersenyum, " aku bercanda, ini untuk menjaga kesehatan mu. Ibu sering membuatkan aku ini setiap dia atau tiga kali dalam seminggu. Jangan khawatir ini tidak mengandung racun apapun" ucap first.
Khao mengambil nya , "Terimakasih"
"Ayo minum... "
Khao mengangguk dan meminum nya, dia bersiap akan rasa pahit yang akan menyapa lidahnya namun siapa sangka saat dia mencoba nya. Bukan pahit yang biasanya orang-orang katakan tentang jamu, justru rasanya enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃
Novela Juvenil𝐏𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢... 𝑩𝑿𝑩 𝑨𝑹𝑬𝑨!!