Langkah Khao terhenti saat mendengar suara itu, first berdiri tepat di belakang nya sembari menatap nya."Penjaga... "
Dua orang langsung menghampiri Khao dan memegangi nya.
"Lepaskan aku sialan!! Biarkan aku pulang! Kalian semua gilaa!! " teriak khao.
First menghampiri khao, dia memegang dagu anak itu.
" kau pikir kau bisa bermain-main dengan ku? " first tersenyum miring.
"Cuih! Bajingan! " maki khao.
First hanya menghela nafas dan mengambil tisu yang diberikan penjaga nya, lalu membersihkan wajahnya.
"Bawa dia kedalam, dan kurung " titah nya.
"Baik! "
"FIRST!! LEPASKAN AKU BRENGSEK!! KAU TIDAK BISA MEMPERLAKUKAN KU SEPERTI INI! ARGHHH!! "
First tidak menghiraukan teriakan khao, dan pergi masuk kedalam mobil nya lalu pergi menuju rumah sakit untuk menemui ayahnya.
First sengaja membiarkan Perth pergi terlebih dulu, sementara dirinya akan menyusulnya menggunakan mobil lain. Karna dia sudah tau jika khao akan melakukan ini, jadi dia menunggu nya tanpa sepengetahuan khao dia berada disana, sementara khao menganggap jika keduanya sudah pergi menggunakan mobil yang sama.
Khao di masukkan kedalam ruangan bawah oleh dua orang itu lalu mereka mengunci nya disana. Khao melihat ruangan yang sempit dan gelap itu, dan hanya memiliki akses pintu yang memiliki lubang di atas nya.
"Lepaskan aku!! Kalian semua!! Keluarkan aku dari tempat sialan ini! Aku mohon! Aku ingin pulang! Lepaskan aku... Lepaskan aku hiks! "
khao berteriak sembari menggedor pintu, berharap siapapun mengeluarkan nya dari tempat ini, dan akhirnya khao menangis dia menangis melampiaskan rasa marah nya karna dia gagal untuk bebas dari tempat ini.
Nafas khao terengah-engah, dia bersandar di dinding dan duduk memeluk kakinya sendiri. Dia menangis disana, apa kesalahan nya sehingga dia mendapatkan ini semua? Mengapa dia harus mengenal first, khao begitu menyesali saat dimana dia membiarkan first duduk bersamanya, andai dia tidak melakukan itu mungkin dia tidak akan ada di posisi sekarang.
First masuk kedalam ruangan yang dimana disana terbaring seorang pria paruh baya, dan tiga orang penjaga nya sementara Perth duduk di kursi samping ayahnya.
"Akhirnya kau tiba, aku sangat merindukan mu " ucap sang ayah.
First melangkah mendekat, " ada apa? "
" ayah ingin melihat kalian disini, sudah hampir seminggu ini kau sibuk dengan dunia mu sendiri tanpa memperhatikan lagi ayahmu" ucap nya.
"Ada hal penting yang harus ayah katakan pada kalian berdua, mengenai siapa yang akan menjadi penerus ku setelah aku tiada nanti "
"Katakan... "
"Ayah sudah memutuskan perusahaan ayah akan dipimipin Perth, ayah yakin dia mampu karna ayah tau dia hebat, sejak dulu ayah selalu bangga pada nya" tutur nya sembari menatap Perth, first yang melihat itu hanya diam rasanya tidak adil jika hanya Perth yang selalu mendapatkan seluruh pujian ayahnya sementara seluruh perjuangan dirinya tidak pernah di lirik sama sekali.
Khao terkekeh pelan "aku sibuk mengurus semua nya sendirian karna putramu yang selalu yang kau banggakan itu hanya bisa duduk diam seperti raja dan bermain game sepanjang hari" ujar first menyindir Perth.
Perth langsung berdiri dan menatap first, "kau menyindir ku! "
"Bodoh jika apa yang ku katakan sebuah kenyataan untuk apa kau marah!? "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐀𝐃 𝐁𝐎𝐘𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃
Teen Fiction𝐏𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐚𝐝𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐬𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢... 𝑩𝑿𝑩 𝑨𝑹𝑬𝑨!!