Kini Queen sedang berada di pusat perbelanjaan sendiriaan, dia ingin membeli beberapa jenis makanan atau cemilan karena teman-temannya akan datang ke rumah, tanpa mengajak satu pun saudaranya karena baginya itu hal yang berlebihan.
Kakinya melangkah menyusuri rak setiap rak dan mengambil semua jenis makanan yang menurutnya enak, bahkan keranjang belanjaannya kini sudah hampir terisi penuh namun dia belum selesai juga dalam memilih.
"Hi Varen," sapa seseorang saat dia asik memilih jenis cemilan yang akan dibeli.
Suara itu berhasil mengalihkan atensi Queen, matanya meliirik gadis yang saat ini sedang tersenyum kepadanya.
"Gladys?"Queen bingung bagaimana bisa bertemu denga gadis itu namun mengingat itu adalah tempat umum membuatnya tidak memperdulikannya.
"Lho, lu tau nama gua?" tanya Gladys dengan bingung.
Queen memasukan cemilan yang sudah dia beli ke dalam keranjang dan kini fokus menatap Varen yang kini masih menjukkan senyumnya.
"Nama lu terlalu sering disebut, mudah untuk gua inget nama itu," jawab Queen dengan cuek.
Dia penasaran dengan gadis yang berada di depannya namun peringatan dari saudaranya membuatnya cuek dengan apa yang dilakukan gadis itu.
"Lu beneran ga inget gua?" tanya Gladys membuat Queen menghela napasnya.
"Sepenting apa sampe gua harus inget sama lu?" Queen bertanya balik yang kini malah membuat Gladys semakin tersenyum.
Senyuman yang menurut Queen sangat aneh namun dia berusaha untuk tidak memperdulikannya. "Kalau lu ga ada urusan yang penting sama gua mending minggir deh," suruh Queen.
Gladys mendorong keranjang milik Queen yang kini tidak ada jarak lagi diantara mereka berdua. "Menurut lu kita ketemu disini sebuah kebetulan?" pertanyaan Gladys membuat kening Queen berkerut.
"Maksudnya?" tanya Queen yang kini semakin bingung dengan maksud ucapan Gladys,
Gladys melangkah mendekati Queen memikis jarak diantara mereka. "Lu sama gua itu ga ada yang kebetulan."
"Penguntit yang pengen tau tentang gua?" tanya Queen membuat Gladys terkekeh.
"Bisa lu anggap begitu," jawabnya.
Queen memainkan rambut Gladys dengan tersenyum mengejek. "Lu bisa nyari tau tentang gua sepuasnya, tapi lu ga bakal dapetin satu pun yang lu mau."
"Kalau gua bilang udah tau semua tentang lu? Termasuk semua yang ada di masa lalu lu," ucap Gladys membuat Queen mundur dan memberi jarak diantara mereka.
"Apa yang lu tau?" tanya Queen dengan penasaran.
"Lu cuma perlu tau kalau kehancuran lu bentar lagi bakal datang, udah lama gua menanti buat lu menderita," ujar Gladys membuat Queen tersenyum miring.
"Kita liat, yang menderita siapa," balas Queen dengan menantang lalu pergi meningglkan Gladys yang menggeram marah karena Queen tidak takut kepadanya.
Queen tidak tau apa yang dimaksud Gladys ata apa yang terjadi masa lalunya, dia hanya ingin melihat seberapa keras gadis itu melangkah untuk menghancurkan dirinya dan membuatnya menderita.
Sebenarnya gertakan yang diberikan Gladys membuatnya sediit takut namun jika dia diam saja maka Gladys bisa dipastikan akan menganggunya dan dia tidak ingin hal itu terjadi.
***
"Apa yang terjadi di masa lalu?" tanya Queen, kini dia bersama Vanni dan Bellva sedang berkumpul di ruang keluarga. Pertanyaan Queen membuat Bellva dan Vanni saling berpandangan karena tidak tau maksudnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/226791291-288-k209944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Brothers [ON GOING]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] Jika orang bilang mempunyai kakak laki-laki itu enak maka bagaimana jika kalian mempunyai kakak laki-lakiyang sifatnya dingin semua bukan hanya 1 namun ada 3, namun sifat dingin hanya menjadi topeng bagi orang lain. Ini kisah t...