"Gua di skors," ucap Queen yang baru saja datang dan menghampiri para sahabatnya yang berada di taman belakang sekolah.
"Berapa lama?" tanya Naura yang kini memperhatikan tidak ada rau kesedihan di wajah Queen membuatnya merasa heran.
"Seminggu doang," jawab Queen dengan tersenyum kecut.
Kini semuanya memmberikan tatatpan heran pada gadis itu, seminggu merupakan waktu yang lama dan dia malah terlihat tidak terima hanya karena mendapatkan hukuman selama seminggu.
"Seminggu doang dan ekspresi lu terlihat biasa saja?" Arla menggelengkan kepalanya dengan kelakuaan sahabatnya itu.
"Gladys di skros dua minggu," jawab Queen.
"Kurang si, harusnya dikeluarin dari sekolah. Gimana dia bisa dapet dua minggu?" tanya Naura yang kini merasa tidak terima karena Gladys hanya dihukum dua minggu yang seharusnya gadis itu pantas dikeluarkan dari sekolah agar tidak yang mengikuti jejaknya.
"Padahal sekolah ini adem anti bully, kedatangan kalian malah buat masalah," ucap Bellva yang mendapatkan tatapan tidak terima dari Queen.
"Bukan salah gua ini, dia aja yang ganggu ketenangan hidup gua. Mana banyak gaya banget kemaren," kesel Queen saat mengingat apa yang dilakukan Gladys padanya kemarin hingga dia harus mendapat skors meski dia menyukainya.
"Tapi hukumannya bikin lu seneng kan?!" ketus Vanni yang membuat Queen terkekeh.
"Gua inget banget gimana dulu dinginnya Queen, sekarang malah kayak kulkas bocor," celetuk Aqilla yang mebuat Bellva dan Vanni mengerutkan dahinya.
"Sejak kapan dia jadi kulkas berjalan? Kalau gitu berarti kalian belum terlalu deket sama dia makanya dia cuek sama kalian," ledek Vanni pada Aqilla dkk membuat mereka bertiga mengercutkan bibir.
"Jadi yang anggep sahabat cuma kita doang ya?" tanya Naura dengan nada yang malas.
"Enak aja, gua juga anggep kalian sahabat ya meski gua lebih deket sama Bellva dan Vanni," jawab Queen sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Bellva dan Vanni langsung terttawa mendengar jawaban Queen sedangkan Arla dkk memberikan tatapan tajam dan kini mereka sedang kesal.
Queen terkekeh melihatnya. "Gua bercanda, kalian semua udah gua anggep saudara sendiri." Queen merentangkan tangannya memberikan kode untuk semua sahabatnya segera mendekapnya.
Melihat Queen yang meretangkan tangannnya membuat mereka semua langsung menyerbu gadis itu dan saling berpelukan, Queen berhasil menyatukan sahabatnya dan sekarang mereka terlihat akrab tanpa ada canggung lagi.
"Udah ah, kalian meluknya erat banget," protes Queen karena mulai merasa sesak dengan pelukan erat para sahabatnya.
Mereka saling melepaskan pelukan dan setelah itu tertawa bersama. Kebahagian kecil yang membuat perasaan Queen menghangat, dia sangat bersyukur karena mendapatkan sahabat seperti mereka semua.
Sementera Gladys yang menyaksikan sejak tadi merasa panas sendiri karena gadis yang ingin dia buat menderita malah tertawa bahagia, dia merasa jengkel sendiri karena gagal membuat gadis itu menderita sesuai dengan keinginannya.
"Ngapain lu di sini?" Seketika Queen dkk berhenti tertawa dan mengalihkan perhatian mereka pada sumber suara.
Gladys yang kini sudah ketauan merasa bingung memikirkan cara untuk melarikan diri dari sana, dia tidak tau jika Rangga dkk akan datang kesini dan memergokinya sedang berdiri di sana.
"Gua cuma jalan-jalan doang disekitar sini," alibi Gladys yang tidak membuat Rangga dkk percaya begitu saja.
"Lu ada maksud lain ya?" celetuk Bimo yang kini membuat Gladys semakin terpojokkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/226791291-288-k209944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Brothers [ON GOING]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] Jika orang bilang mempunyai kakak laki-laki itu enak maka bagaimana jika kalian mempunyai kakak laki-lakiyang sifatnya dingin semua bukan hanya 1 namun ada 3, namun sifat dingin hanya menjadi topeng bagi orang lain. Ini kisah t...