Hallo semuanya, aku boleh minta vote sama commentya ga?
Kalau 50 comment aku bakal update lagi
Maaf ya kalau aku jarang update, aku usahin selalu update
oh iya untuk info update bisa liat link yang ada di profil aku ya
***
"Bercanda lu ga lucu banget setan!"
Sejak tadi ruangan Queen sangat berisik di huni oleh keluarganya, sedangkan gadis itu hanya memasang wajah tidak berdosanya, dia merasa pusing dengan keempat laki-laki yang sejak tadi menatapnya dengan tajam.
"Siapa si yang bercanda? Lu kira gua sekarang ada di rumah sakit itu bercanda?" Queen tampak kesal mendengar setiap ocehan untuk dirinya.
"Kenapa lu makan padahal tau dia nyampurin sesuatu di makanan lu?!" tanya Rangga dengan nada yang ketus.
Queen menghela napas. "Gini ya, gua laper tadi jadi bodo amat dia mau campur apa aja kemakanan gua," ujar Queen yang sibuk memainkan handphonenya.
Tangan Revan dengan spotan memukul kepala Queen, dia ikut merasa kesal dengan rencana yang ada di kepala adiknya itu. Dia tidak tau apa yang berada dipikirannya sehingga melakukan hal nekat.
Queen hanya terkekeh saat Revan memukul kepalanya. "Gua baik-baik aja, lagian tadi gua makannya cuma dikit biar dia percaya aja."
"Jangan ngelakuin hal gila lagi, lu bisa ngasih tau kami jangan sendirian," ucap Raga yang membawa Queen kedalam pelukannya.
Queen tersenyum tipis melihat semua kekawatiran yang didapatkan untuknya, dia merasa beruntung karena semuanya begitu memperdulikan dirinya.
"Kok ayah, bunda, sama mama belum datang?" tanya Queen karena orang tuanya belum datang juga untuk melihat dirinya.
"Gua suruh ga dateng," ujar Raga sambil melepaskan pelukannya.
Queen mengerucutkan bibirnya. "Kok gitu si? Gua udah kangen sama mereka," ucap Queen dengan malas.
"Lu Cuma pura-pura doang, ngapain mereka dateng kesini?" tanya Verrel yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Queen.
"Enak aja pura-pura, gua beneran sakit ya, suruh mereka kesini atau gua gam au ngomong sama kalian berempat," ancam Queen yang tidak membuat takut keempat laki-laki itu.
"Harusnya yang marah kita," balas Rangga membuat Queen jengah sendiri.
"Bodo amat lah, mending kalian keluar aja," ucap Queen lalu berbalik badan memunggungi mereka berempat.
Keempat laki-laki itu terkekeh merasa gemas dengan tingkah Queen, tanpa ada usaha untuk membujuknya mereka malah sibuk memainkan handphone masing-masing.
"Tumben pada diem-dieman."
Sebuah suara dari ambang pintu menghentikan kegiatan mereka, mereka semua menatap kedatangan Naufal dan Bella, Queen yang melihatnya langsung tersenyum senang. Dia merentangkan kedua tangannya menyuruh kedua orang tuanya memeluknya.
Naufal dan Bella tersenyum simpul, mereka melangkah mendekati Queen dan memeluk gadis itu, sungguh pelukan hangat yang mampu membuat Queen tersenyum bahagia.
"Lama banget datangnya, Queen kangen banget," ucap Queen yang mengeratkan pelukan pada kedua orang tuanya.
"Maaf ya sayang, tadi jalanan macet." Naufal menepuk-nepuk punggung Queen pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Brothers [ON GOING]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] Jika orang bilang mempunyai kakak laki-laki itu enak maka bagaimana jika kalian mempunyai kakak laki-lakiyang sifatnya dingin semua bukan hanya 1 namun ada 3, namun sifat dingin hanya menjadi topeng bagi orang lain. Ini kisah t...