Udara malam ini terasa sangat dingin dikarenakan hujan yang dari sore tadi turun membasahi bumi, namun semunya tidak membuat seorang gadis terganggu. Dia malah lebih memilih menikmati kesendirian di balkon dengan percikan hujan yang membuat tubuhnya basah.
Sebuah perasaan tenang tengah dirasakan gadis itu, aroma hujan yang mampu membuat suasana hati begitu damai bahkan dia ingin sekali selalu merasakannya setiap saat.
Saat tengah asik dengan lamunannya, sebuah suara klakson membuatnya tersadar. Sebuah mobil berhenti di depan rumahnya membuatnya segera mengganti pakaian lalu turun menghampiri mobil tersebut.
Dia bisa melihat ketiga saudaranya yang tengah fokus dengan siaran televisi yang mereka tonton, bahkan kehadirannya saja sepertinya mereka tidak menyadarinya.
"Ekhm, bang gua ijin keluar bentar ya," ucap Queen membuat mereka bertiga tersentak kaget.
"Udah malem, mau kemana?" tanya Rangga.
"Cuma mau beli perlengkapan buat ke puncak doang," jawab Queen.
"Jangan lama, jam sepuluh udah balik ke rumah," ucap Revan.
Queen melihat jam yang berada ditangannya. "Sekarang udah jam tujuh, kasih tambahan waktu sampe jam sebelas."
"Kagak, buruan pergi ntar tambah lama," usir Revan.
Dia hanya bisa menghela napas, sangat sedikit waktu yang diberikan namun dia harus tidak mau semakin protes yang berujung tidak mendapat ijin untuk pergi. Setelah berpamitan dia langsung bergegas keluar menghampiri ketiga sahabatnya yang sudah menunggu.
"Lama bener, Ren," ucap Aqilla.
"Biasa." Seperti biasa jawaban yang singkat keluar dari mulut Queen.
Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, mereka segera meninggalkan pekarangan rumah Queen karena kini saatnya mereka menghabiskan waktu berempat dengan berbelanja barang yang mereka perlukan.
"Pulang jangan lebih dari jam sepuluh,gua ga dibolehin," ucap Queen sambil mengamati jalanan yang sepi.
Ketiganya kompak mengalihkan perhatian pada Queen. "Kenapa?" tanya Arla.
"Tiga cowok di rumah gua ngelarang," jawab Queen yang dibalas anggukkan paham.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk mereka sampai di pusat perbelanjaan, salah satunya jalanan yang sepi karena hujan menjadi faktor mereka tidak terjebak kemacetan.
Bahkan parkiran Mall kini terlihat sangat sepi, mungkin karena hujan atau karena sekarng sudah malam sehingga lebih memilih untuk berdiam diri di rumah.
"Apa duluan nih yang harus di beli?" tanya Naura.
"Kayaknya buat ke pantai dulu aja deh, nanti kita bakal ke pantai jadi harus beli yang perlu dulu," jawab Aqilla.
"Ke panatai biasanya pakai bikini, kita mau beli bikini?" Naura tersenyum miring.
"Gila aja pake bikini, tapi gua setuju sih. Kapan lagi ya kan nyoba pakenya," ucap Aqilla dengan cengengesan.
Saat Naura dan Aqilla terlihat begitu semangat maka berbeda dengan Queen dan Arla yang hanya memilih pasrah, mereka akan mengikuti keinginan kedua sahabatnya itu.
Seperti yang mereka diskusikan tadi akhirnya mereka membeli bikini, sangat gila sekali saat tadi bukan menjadi candaan namun mlah menjadi kenyataan.
Bahkan mereka juga mengunjungi toko skincare untuk merawat kulit mereka agar tetap sehat, kebuthan perempuan sangat banyak sehingga tangan mereka kini sudah penuh dengan belanjaan.
Waktu berputar dengan sangat cepat dan kini mereka sudah selesai dengan kegiatan belanja mereka, kini tujuan mereka sekarang adalah mencari makan karena perut mereka sudah berbunyi dan tubuh mereka membutuhkan banyak nutrisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Brothers [ON GOING]
Roman pour Adolescents[Follow sebelum baca] Jika orang bilang mempunyai kakak laki-laki itu enak maka bagaimana jika kalian mempunyai kakak laki-lakiyang sifatnya dingin semua bukan hanya 1 namun ada 3, namun sifat dingin hanya menjadi topeng bagi orang lain. Ini kisah t...