"Selamat pagi wahai para manusia sibuk," sapa Queen pada keluarganya yang kini sudah berkumpul di meja makan terkecuali Revan yang entah dimana.
"Selamat pagi saying," sapa Bella sambil memberikan ciuman pada pipi Queen.
Kebiasaan yang hilang dari Queen, tidak ada lagi ciuman di pagi hari terkecuali orang ingin melakukannya sendiri.
"Bang Revan kemana?" tanya Queen.
"Disini." Sebuah suara yang berhasil mengalihkan perhatian Queen dari makanannya.
"Tumben belum siap, ga kelas bang?" tanya Queen saat melihat Revan hanya memakai celana pendek dan kaos.
Revan menarik bangku yang berada di sebelah Queen, mencium pipi gadis itu lalu duduk di bangkunya. "Kosong hari ini, dosennya ada kegiatan jadi diganti hari lain," jelas Revan yang diangguki semua orang.
"Hari ini, hari pertama kamu sekolah di tempat yang baru, kamu udah siap kan sayang?" tanya Naufal pada Queen yang asik menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Siap ga siap harus siap kan Yah?" tanya Queen yang membuat semua orang tertawa.
"Mau abang yang anter?" tanya Revan.
Queen memperhatikan Revan dari atas sampai bawah yang membuat Revan merasa bingung karena tidak ada yang aneh dengan pakaiannya. "Butuh waktu lama buat lu ganti baju dulu jadigua bareng bang Raga aja."
"Kita naik mobil jadi gua ga perlu turun," ucap Revan yang mendapat gelengan dari Queen.
"Bolak-balik lu, ga enak di lu nya bang. Beneran gua bareng bang Raga aja," ujar Queen yang kini Revan tidak setuju dengan apa yang dikatakan gadis itu.
"Kalian bertiga gua aja yang anter, ga ada yang bawa kendaraan," putus Revan yang langsung mendapat protesan dari Rangga dan Raga.
"Ga bisa gitu dong bang, kita bawa kendaraan sendiri. Lagian ngapain dah lu rela bolak balik?" Revan membuat semua orang bingung karena laki-laki itu seperti memaksa untuk mengantarkan adiknya itu.
"Biarin aja bang, kamu bisa tidur aja di rumah dari pada harus bolak-balik," ucap Laudya namun Revan tidak menyetujuinya.
"Gua ada keperluan di deket sekolah kalian, jadi sekalian aja gua yang anter kalian bertiga," ucap Revan memberikan alasan agar semua orang mempercayainya.
Queen tidak lagi memperdulikan perdebatan itu, dia asik dengan makanannya karena perutnya terasa sangat lapar dan jika tidak sarapan dia akan pingsan sebelum menunggu bel istirahat berbunyi.
"Lanjut makan, biarin abang yang anter kalian," ucap Naufal akhirnya menjadi penengah diantara mereka.
Semuanya melanjutkan makan, hanya ada dentingan sendok yang terdengar tanpa sebuah percakapan karena semuanya fokus pada makanan mereka.
Kini mereka telah selesai makan, Revan keluar terlebih dahulu untuk menyalakan mobil sambil menunggu adik-adiknya yang berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Bang, lu yakin mau nganter kita dengan pakaian kayak gitu?" tanya Queen yang tidak percaya dengan penampilan Revan.
"Gua gimana aja tetetp cakep dek," ucap Revan dengan pedenya membuat Queen memutar bola matanya malas.
Queen duduk di sebelah Revan dan Rangga dan Raga berada di belakang dengan wajah yang masam karena masih tidak terima karena harus diantarkan oleh saudara tertua mereka.
"Mau puter lagu apa cantik?" tanya Revan pada Queen yang sedang fokus pada handphone miliknya.
Queen mengalihkan perhatiannya dan memberikan senyum pada Revan. "Kira-kira lagu apa yang cocok untuk di pagi hari?" Queen bertanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Brothers [ON GOING]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] Jika orang bilang mempunyai kakak laki-laki itu enak maka bagaimana jika kalian mempunyai kakak laki-lakiyang sifatnya dingin semua bukan hanya 1 namun ada 3, namun sifat dingin hanya menjadi topeng bagi orang lain. Ini kisah t...