-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination[Happy reading]
....
Cklekk
Leon menutup pintu kamar hotel yang dirinya check-in beberapa waktu lalu, setelah memastikan nathan masuk.
Leon berjalan ke arah nathan yang kini mendudukan dirinya di ranjang dengan keadaan wajah masih berantakan pasca menangis.
"Mau mandi dulu?"
Waktu menunjukan pukul 19:35, dan sedari pagi nathan masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Gak bawa baju" Nathan menatap leon yang kini berdiri di depannya
"Aku udah minta orang papa buat nganter baju kamu, sekarang mandi dulu ya" Ujar leon sembari menangkup kedua sisi wajah sang pacar
"Nanti" Lirih nathan. Kini melingkarkan kedua tangannya di pinggang leon membuat sang empu hampir saja terlonjak.
"Keburu malem by, gak sehat" Nathan mengalihkan atensinya saat panggilan yang membuat perutnya tergelitik itu kembali terdengar. Leon terkekeh menyadarinya
"T-tapi belum-"
"Tadi sore siapa yang nyuruh aku mandi, katanya bau seharian baru mandi sekali" Nathan mencebik tidak suka tanpa sadar
"Gemess banget anj-" Batin leon mengumpat
"Yaudah"
Nathan melepaskan tangannya dari pinggang leon, dan beranjak hendak ke kamar mandi. Sebelum langkahnya kembali terhenti saat merasakan cekalan halus pada lengannya...
"Jangan lama-lama di dalam kamar mandi"
Jelas nathan tahu peringatan dengan nada khawatir itu, tersenyum sangat tipis kemudian kembali beranjak...
Bukan tanpa alasan leon mengatakan itu, karena ia tahu, orang dalam kondisi rapuh dan putus asa cendrung meluapkan semuanya saat ia berada di kamar kecil itu.
Leon lebih suka saat nathan meluapkan perasaannya hanya di hadapannya, tidak memendam sendiri dengan berpura-pura baik-baik saja di depannya.
Tok tok tok!!
Leon yang tengah memainkan ponselnya menoleh ke arah pintu, lalu beranjak
Cklek!
"Selamat malam tuan muda"
"Malam"
"Seperti permintaan tuan muda, saya membawa perlengkapan tuan nathan" Ujar orang di depan pintu menyerahkan paper bag cukup besar ke arah leon yang langsung di terima baik.
"Baru semua kan?" Tanya leon memastikan
"Benar tuan" Leon mengangguk mengerti
"Yaudah sana, nanti bilang mami saya gak pulang, check-in di kamar sebelah" Perintah leon sembari menunjuk kamar di sebelah yang di tempatinya saat ini.
Orang di depannya mengangguk mengerti, lalu sedikit membungkuk sebelum kemudian beranjak pergi.
Leon kembali masuk dan menutup pintu. Berjalan ke arah kamar mandi yang saat ini terdengar gemericik air di dalamnya.
Tok tok tok!!
"Nathan!" Panggil leon. Hening beberapa saat sebelum kemudian pintu terbuka menampilkan nathan yang membuka pintu dengan bathrobe membalut tubuhnya.
Leon menelan ludah susah payah dengan telinga memerah saat atensinya terfokus pada belahan bathrobe yang merendah pada bagian dada nathan yang amat putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End)
Randomaneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh, menjijikan, tidak layak di cintai dan di banggakan. Itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti oleh mulut-mulut berbisa di luaran sana... tapi bagaimana jika datangnya Leonardo si blasteran Austr...