Mama

15K 1K 18
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....

Leon, nathan dan juga jendra memasuki kantin yang terlihat ramai, murid-murid berbaris mengantri untuk mendapatkan pesanan. Ini pertama kali nathan memasuki kantin bersama orang lain, karena sebelumnya nathan lebih suka menyendiri yang benar-benar sendiri. Kini ada leon yang menemaninya dan jendra yang juga ikut karena anak itu berteman cukup baik dengan leon.

Kedatangan ketiganya menjadi pusat perhatian, terlebih leon dan nathan yang sebelumnya terlihat tidak pernah akur namun kini justru keduanya terlihat akrab.

"Kamu sama jendra dulu ya, duduk di sana" Suruh leon menunjuk meja kosong yang memang tersedia khusus untuknya dengan spot yang enak di duduki. Leon tidak meminta ataupun menolak, itu adalah keinginan pihak sekolah sendiri. Untuk menjilat sedikit hartanya mungkin?

Nathan menoleh ke arah yang di tunjuk leon kemudian kembali beralih menatap ke arah leon.

"Kamu?"

"Aku pesan dulu, nanti nyusul" Ujar leon

"Aku tunggu"

Keduanya memang mengganti kosakata yang di gunakan dari lo-gue menjadi aku-kamu setelah malam itu.
Leon menatap jendra yang berdiri di dekat keduanya bingung harus melakukan apa. Leon kembali menatap nathan. Mengurulkan tangannya menyingkirkan anak rambut yang menghalangi atensi sang pacar.

"Duduk duluan ya, kasian jendra-nya.liat" Ujar leon lembut mengabaikan sekitar yang kini memusatkan perhatian ke arah keduanya. Nathan menatap jendra yang kini terlihat cemberut entah karena apa. Lalu nathan menatap sekitar dan menemukan apa yang di carinya.

"Marven" Jendra menoleh terkejut saat nathan memanggil nama yang menjadi sumber kesuntukannya. Marven yang memang sedari tadi memperhatikan kakak kelasnya itu tersenyum sumringah dan bangkit dari duduknya.

"Kenapa kak?" Walaupun terkenal berandal, marven tidak pernah melupakan sopan santunya pada yang lebih tua jika orang itu memang tidak terlibat masalah dengannya.

"Bisa ajak jendra?" Tanya nathan tentu di sambut mengangguk semangat oleh sang adik kelas

"Ayo yang" Ajaknya menarik tangan jendra yang langsung di tepis sang empu

"Apaan sih, gak mau" Kesal jendra
"Gue nunggu lo di sini aja le" Lanjutnya pada leon

"Nanti pegel lho yang" Sela marven membuat jendra menatap tajam ke arahnya

"Yang-yang mata lo peyang" Semburnya

"Kamu bareng jendra aja ya duduk, gak lama kok. Sambil makan cokelatnya di meja ya" Bujuknya sembari menunjuk cokelat yang nathan bawa di tangannya

Memang saat sebelum bel tadi, 15 menit kurang orang yang di suruh leon membawakan cokelat, datang dengan napas memburu.

"Ya makanya karna gak lama, jadi aku tunggu" Leon membuang napas lelah

"Oke"

"Jen, lo sama marven dulu ya" Kata leon pada jendra

"Gak mau-

" Udah ayo, di meja gue banyak makanan, lo pasti lapar kan?" Paksa marven

"Kok lo maks-

" Udah sini" Marven menarik paksa tangan jendra hingga sang empu terseret pergi

Leon dan nathan melangkah menuju antrian dan mengantri di belakang murid-murid yang memang sudah lebih dulu mengantri. Tertib...

Leon berdiri di belakang nathan. Anak itu tengah asik melihat-lihat kotak cokelat yang leon belikan tadi pagi.

LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang