Hai readers tercintaaahhhh!!!
Kangen nathan gak? Atau kangen aku gitu 😁
Maaf ya jarang up, aku up sesuai mood aja, gak tau ini book bakal berakhir sampe dimana, lama up soalnya...
Maaf juga kalo makin kesini bab-nya jadi makin ngebosenin gitu?! Maklumi ya aku pemula soalnya 😊-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination[Happy reading]
⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜
"Tunggu bentar ya, kamu duduk di sini nanti ayah lanjut lagi periksanya" Ujar aditama pada remaja yang kini menunduk dengan keadaan yang terasa awkward...
Jendra menoleh ke arah nathan yang kini duduk di kursi depan meja kerja aditama, dokter yang sering ia panggil ayah. Tatapan nathan seolah menuntut penjelasan darinya. Meski tahu keduanya tidak dekat, namun dalam hati kecil jendra seolah berkata ia harus mengatakan yang sebenarnya. Jendra yakin nathan tidak seburuk itu untuk membuka aib-nya....
Atensinya nathan beralih pada benda di samping tubuh jendra yang tengah duduk di brankar...
Pembalut?
Nathan menatap mata jendra yang kini berusaha sang empu alihkan agar tidak bertatapan langsung denganya...
"Maaf nathan, saya lupa ada janji temu sama kamu jadi saya terima pasien lebih dulu" Ucap aditama tidak enak, menyadarkan nathan yang masih diam menerka-nerka...
"Iya gapapa" Balas nathan
"Maaf juga saya ganggu waktu kalian, soalnya tadi mbak susternya gak bilang ada tamu" Lanjutnya namun dengan atensi yang kembali menatap jendra membuat sang empu tidak nyamanAditama terkekeh, ia menatap jendra yang masih duduk di brankar...
"Dia anak saya" Nathan mengangguk tanpa berucap, karena bukan itu yang sedari tadi mengganggu fikirannya...
"Jadi apa keluhahan kamu" Aditama mulai kembali pada mode dokternya
"Perut bagian bawah saya sakit, kayak di remas-remas, kram, kadang kayak sampai kebas juga" Kata nathan
"Ada yang lain" Nathan menggeleng
"Terakhir kamu kesini bulan lalu kan?" Nathan mengangguk...
"Kamu dapat?""Errr..." Aditama sadar jika pasiennya merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya, terlebih ada eksistensi lain di ruangannya....
"Sebenarnya saya bukan dokter bagian ini, tapi karena kamu laki-laki, jadi saya mengerti privasi kamu" Aditama menuliskan beberapa kata di kertas yang ada di depannya, lalu menyodorkan kertas tersebut di hadapan nathan....
"Kamu lagi datang bulan?"
Seakan mengerti bahwa dokter di hadapannya tengah menjaga privasinya, nathan lantas mengangguk...
"Itu sebenarnya hal wajar dalam kasus kamu, delapan dari sepuluh orang yang mendapatkannya mengalami hal yang sama" Nathan mendengarkan dengan seksama dan mengangguk ketika mengerti apa yang dokter di hadapannya katakan...
"Ini, kamu bisa mendapatkannya di supermarket atau apotik terdekat" Aditama menyodorkan note kecil yang di terima langsung oleh nathan....
"Terimakasih"
⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜
Nathan berjalan di lorong rumah sakit yang mulai sepi karena hari yang sudah mulai petang, setelah melakukan beberapa pemeriksaan dan beberapa gerakan yang dokter aditama contohkan padanya untuk mengurangi rasa sakit di perut bagian bawahnya.
Nathan menghentikan langkahnya, saat teringat kejadian janggal yang di temuinya di ruangan aditama...
Bercak darah di celana jendra, saat anak itu hendak pergi ke toilet yang ada ruangan aditama....
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End)
Aléatoireaneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh, menjijikan, tidak layak di cintai dan di banggakan. Itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti oleh mulut-mulut berbisa di luaran sana... tapi bagaimana jika datangnya Leonardo si blasteran Austr...