bukan nathan

14K 1.1K 35
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....

Amarangga duduk di antara kakak dan keponakannya dengan perasaan bimbang, haruskah ia mengatakan yang sebenarnya? Tapi angga tahu kakaknya itu sangat menentang keras hubungan yang merusak-

"Jadi? Bisa kamu jelasin ke kakak maksud leon apa?" Tanya syafa. Angga menatap tajam leon yang duduk anteng di samping kirinya dengan kotak bekal di pangkuannya yang sudah habis sebagian.

"Penjelasan apa sih kak, leon cuma asal ngomong aja kok di dengerin" Ujar angga mengelak

"Mami tau kan leon gak pernah bohong apalagi ke mami?" Tanya leon manis dengan tatapan anak anjing yang membuat sang paman ingin menendangnya keluar

"Oke aku jelasin, tapi kakak jangan marah"

"Tergantung" Angga menghela napas pasrah. Jika sudah begini tidak akan bisa begitu. Tahu akan seperti ini angga lebih memilih diam di kantor daripada berhadapan dengan kemarahan sang kakak nanti

"Aku suka orang"

"Cuma orang gak waras yang suka sama binatang" Celetuk leon sembari menyuapkan sosis goreng dengan gerakan slow motion. Angga memberikan tatapan tajam yang di abaikan sang empu

"Amarangga" Panggil syafa

"Ck iya aku suka sama orang, dan orang itu adrian" Syafa terdiam berfikir

"Kakak harap orang yang kamu maksud dua orang yang berbeda"

"Mami berharap apa? Nama adrian yang ada di sekitar uncle cuma dia doang" Sahut leon lagi

"Leon diam" Leon kicep dan melanjutkan makannya untuk porsi kedua

"Angga... Kamu tau kan kalo itu salah?" Tanya syafa terdengar frustasi

"Iya! Aku tau kak, aku sangat tau. Tapi aku gak bisa bohong soal perasaan aku ke drian" Ujar angga sama frustasinya
"Bahkan aku harus nyembunyiin hal ini bertahun-tahun, aku harus liat dia bareng istrinya, anaknya, karena apa? Aku gak mau merusak hubungan orang, aku tau batasanku, aku tau kakak bakal marah dan kecewa sama aku. Tapi aku mohon kak jangan paksa aku buat berhenti" Ucap angga putus asa.

Leon yang duduk di sampingnya berhenti dengan sendok yang mengudara. Leon jadi merasa bersalah, pertengakaran kakak beradik ini berawal karena ulahnya.

"Kakak bakal kenalin kamu ke koleganya Jhonatan" Ujar syafa sembari bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan ruang keluarga

"KAK!! KAK SYAFA! KAKAK GAK BISA SE-ENAKNYA NGATUR AKU! AKU TAU APA YANG AKU LAKUIN!!" Teriak angga menatap kepergian sang kakak

"KAKAK!!!"

Angga menoleh pada leon yang kini terdiam menatap angga dengan gusar...

"Pantes aja nathan gak mau, cowo ember kaya kamu tuh bukan tipe dia"

"Lho kok bawa-bawa nathan?"

"Nathan tuh suka yang gak banyak tingkah" Ujar angga berlalu dari hadapan leon meninggalkan sang empu yang kini terdiam mencerna

"Emang iya?"





..



..
☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃

Nathan memasuki rumah tepat pukul 17:00. Menutup pintu lalu berjalan ke arah tangga. Hendak melangkah nathan kembali terdiam saat merasa namanya di panggil.

"Nathan!" Seru Tiffany

"Hm?"

PLAK!!

Nathan terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi, pipinya terasa panas menjalar sampai pada ulu hati. Bukan sambutan hangat yang di dapatkannya tapi tamparan panas yang di layangkan ibu kandungnya.

LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang