-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination[Happy reading]
....
Pukul 06.00, nathan mengerjapkan matanya saat suara bising alarm membangunkan tidurnya.
Bangun dan meraih jam weker di nakas yang masih mengalunkan suara bisingnya,mematikan. Menatap lurus kedepan dan merenung adalah kebiasaan saat bangun tidur. Mengingat kejadian semalam yang membuat kepalanya berdenyut nyeri pagi ini.
Beranjak dari duduknya dan berjalan memasuki kamar mandi. Beberapa menit kemudian nathan keluar lengkap dengan seragam sekolahnya, seperti biasa tanpa merapikan terlebih dahulu penampilannya. Nathan berjalan ke arah tempat tidurnya, rapikan dan lanjut berjalan ke arah meja belajarnya, mengambil buku mata pelajaran hari ini dan memasukannya ke dalam ranselnya. Lalu beranjak keluar kamar dengan ransel di bahu kanannya."Nathan!!" Panggilan yang beberapa hari ini terdengar kembali menyapa pendengarannya. Menoleh dan mendapati adrian dan angga yang duduk di ruang tamu.
Nathan mengabaikan intensitas angga, ia menatap ayahnya penuh tanya"Mama sama winter udah berangkat pagi-pagi, papa mau ngajak kamu sarapan. Om angga juga" Ucap adrian
Menatap jam tangan di pergelangan tangannya
"Aku udah mau telat" Ujar nathan
"Kalau begitu di bekal aja, mau?" Saran adrian. Nathan mengangguk dan mengikuti adrian menuju meja makan
"Kamu berantem sama leon?" Tanya adrian di sela aktivitas memasukan makanannya kedalam kotak bekal.
"Enggak" Singkat nathan
"Semalam kalian kayak-"
"Aku berangkat" Potong nathan sembari menyambar kotak bekal yang baru adrian tutup
Adrian mengernyit melihat sikap nathan yang terlihat diliputi kemarahan pagi ini.
"Mungkin lagi badmood" Batin adrian
"Nathan!" Nathan kembali menghentikan langkahnya, menoleh menunggu kelanjutan ucapan adrian
"Papa hari ini mau keluar kota sama om angga, sama tuan Jhonatan juga, Tapi gak tau pulangnya kapan" Nathan mengangguk mengerti dan melanjutkan langkahnya lagi mengabaikan adrian yang menatap sendu kepergiannya.
.
.
.
☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃☃
Berjalan di koridor sekolah. Nathan mengabaikan beberapa atensi yang menatapnya memuja dan terheran. Sebab, pagi ini nathan datang tanpa kehadiran leon di sampingnya.
Memasuki kelas dan mendapati leon sudah duduk tenang di meja-nya.
Leon menatap nathan, berharap lelaki manis itu akan menyapanya, tapi yang di dapatinya hanya tatapan datar dan keheningan. Menghembuskan napasnya, leon mengerti nathan sedang dalam suasana hati yang buruk.
Kelas di mulai dengan tenang dan berakhir dengan tenang pula. Bel istirahat pertama berdering. Leon hendak beranjak dari duduknya untuk ke kantin-Ia sengaja tidak mengajak nathan karena tidak ingin mengganggu waktu sendiri pacarnya itu-Eh? Masihkah hubungan keduanya berlanjut?setelah kejadian semalam-Namun langkahnya terhenti saat merasa lengannya di tahan, menoleh dan mendapati nathan yang kini menatapnya juga.
"K-kenapa?" Tanya leon gugup
"Kemana?" Nathan balik bertanya
"Ke kantin"
Nathan melepaskan cekalan tangannya
"Duduk" Perintah nathan yang langsung di turuti leon dengan suka rela.
Nathan mengeluarkan kotak bekal dari dalam tasnya dan membukanya di atas beja belajar. Menyendok makanan dan menyodorkannya di depan leon yang kini mengerjap dengan wajah memerah dan jantung berdegup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End)
Casualeaneh Nathaniel selalu merasa dirinya aneh, menjijikan, tidak layak di cintai dan di banggakan. Itu sebabnya ia lebih menutup diri daripada tersakiti oleh mulut-mulut berbisa di luaran sana... tapi bagaimana jika datangnya Leonardo si blasteran Austr...