salep🔞

31.7K 981 17
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination
-Bukan untuk anak di bawah umur🔞


[Happy reading]

❄❄❄❄❄❄❄❄❄❄

Sinar mentari menerobos masuk melalu celah jendela di sebuah kamar hotel. Dua anak adam tertidur nyenyak di bawah hangatnya selimut. Salah satunya menggeliat tak nyaman saat sinar hangat itu mencoba menerobos retinanya.

Nathan mengerjapkan mata perlahan, mencoba membuka matanya yang terasa blur. Kepalanya pening.
Hendak bangun, namun nathan merasakan beban di perutnya. Itu tangan leon, tengah memeluknya dari belakang.

Seakan tersadar, nathan merenung mengingat kejadian semalam. Nathan memang sempat kehilangan kesadarannya, tapi saat pelepasan pertamanya, nathan mulai sadar dengan kondisinya dan leon tadi malam.
Bagian bawahnya terasa sakit, itu bukti nyata bahwa leon telah mengambil satu hal yang selalu di jaga dan di sembunyikannya.

Nathan tidak menyesal, hanya ia sedikit kecewa karena pengalaman pertamanya dalam pengaruh obat perangsang. Sedikit tidak memberi kesan...

Tubuhnya sudah bersih dengan piyama tidur berbahan satin berwarna putih tulang, tempat tidurnya juga sudah terasa nyaman dengan seprai dan selimut yang sudah berganti warna menjadi abu, leon merawatnya dengan baik.

Pelukan di perutnya terasa mengerat, di susul dengan duselan di tengkuknya membuat nathan meremang.

"Maaf" Kata maaf untuk kesekian kalinya nathan dengar sebagai penyambut pagi. Nathan tahu seresah apa hati leon saat ini. Melihat dari bagaimana berusahanya leon untuk tidak menyentuhnya sejak awal keduanya terikat sebuah hubungan, itu sudah membuktikan leon melakukan kejadian semalam karena sebuah keseharusan.

"Kamu terpaksa?" Leon menggeleng ribut sebagai jawaban

"Aku enggak. Aku cuma takut" Ujarnya...
"Aku takut kamu benci, aku takut kamu menyesal, aku takut kamu pergi, banyak hal yang aku takutin" Lanjutnya memberi penjelasan dengan suara serak yang teredam tengkuk nathan.

"Mami, daddy, dan om drian, gimana aku harus ngadepin mereka? Aku takut" Nathan hanya diam mendengarkan
"Aku gak takut mereka marah atau ngehajar, aku cuma takut mereka ngambil kamu dari aku"

"Kamu gak takut mereka kecewa?" Tanya nathan

"Karna aku udah tau, mereka pasti ngerasain itu" Jawab leon

Hening melanda. Bisa nathan rasakan tengkuknya terasa panas dengan tekstur basah mengaliri tengkuknya.

Leon menangis...

Lagi...

"Kamu gak akan ninggalin aku kan by?" Bolehkah nathan berteriak di telinga leon  tentang pertanyaan yang seharusnya nathan tanyakan kepada leon.

Kenapa disini seolah leon yang kehilangan keperawanannya?

"Kenapa disini seolah aku yang jadi penjahatnya?" Nathan membalik tubuhnya berhadapan langsung dengan wajah memerah leon. Mengulurkan tangannya mengusap jejak air mata di wajah tegasnya.
"Seharusnya pertanyaan itu kamu terima, bukan kamu kasih ke aku" Lanjutnya

Leon menggeleng cepat

"Aku gak mungkin ninggalin kamu, aku sesusah itu dapetin perhatian kamu, gimana bisa aku buang kamu setelah apa yang aku lakuin ke kamu" Nathan tersenyum tipis

"Makasih" Nathan merentangkan tangannya meminta sang dominan untuk masuk kedalam pelukannya. Dengan senang hati leon semakin merapatkan posisinya pada nathan.

..

..

..

..

LEONATHAN (𝙗𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang