Semakin dekat dengan tempat kejadian perkara, semakin dekat pula dengan kebenaran. Entah dari mana Adipati mendapatkan quotes tersebut karena tugas Serafina sebagai istri hanyalah menurut. Apalagi setelah mengobrol dengan Riyo dan Bekti, lalu kunci yang tidak tahu di mana gemboknya itu membuat mereka seperti kebakaran setan. Misteri ini harus segera terpecahkan agar keduanya damai dan para arwah keluarga mereka juga bisa ke surga dengan tenang.
Meski Adipati dan Serafina sudah bertekad untuk memecahkan kasus, tapi mereka tetap merahasiakan penyelidikan mereka. Bahkan keduanya beralasan bulan madu ke Bali dan membeli tiket pesawat serta menyewa segala kebutuhan di kota itu. Namun, yang Adipati dan Serafina lakukan malah berkendara menuju Puncak, berdua saja. Hanya ada dua koper di bagasi. Bahkan Serafina sendiri tidak tahu di mana mereka akan menginap selama tinggal di tempat mengerikan itu.
Setelah perjalanan kurang lebih tiga jam akhirnya mobil yang Adipati kendarai berhenti di sebuah bangunan tiga atau empat lain. Sesaat Serafina melirik bangunan itu. Papan nama bertuliskan Penginapan Matahari itu terlihat sangat usang dengan debu dan banyak cat yang pudar. Di parkiran hanya ada satu mobil selain yang dia dan suaminya kendarai serta beberapa sepeda motor di area parkir. Tidak ada pagar pembatas antara penginapan dan jalan raya. Lobi yang terlihat dari luar pun tampak sederhana, hanya meja panjang dan tidak ada area terima tamu.
Seketika Serafina mengernyitkan kening di balik kacamata hitamnya. Tanpa menoleh pada Adipati di sebelahnya, dia bertanya, "Seriusan kita mau nginep di sini?"
"Iya, Ra. Aku serius."
Jawaban Adipati itu membuat Serafina menoleh. "Didi, kamu tahu kan aku nggak suka tempat yang sempit. Not just that, kamu tahu aku juga nggak bisa mandi pake gayung. And I am really concerned about hygiene."
"I know, Rara." Adipati mendengkus geli sambil mengusap puncak kepala Serafina. "Semua udah aku siapin. Walau tetap nggak akan bisa menggantikan sensasi tidur di hotel berbintang seperti yang biasa kita rasakan, tapi aku yakin tetap nyaman."
Serafina mendesah napas panjang. Sebelum kemudian, dia mengangguk. Mereka sudah sepakat untuk beradaptasi dengan cepat demi segera menyelesaikan kasus. Karena tempat paling dekat dengan villa kebakaran itu adalah rumah-rumah warga yang sederhana.
Ketukan di jendela mobil sebelah Serafina berhasil menyentak wanita itu. Begitu dia mendapati Adipati sudah turun sambil membawa dua koper di tangan, dia juga ikut turun. Dengan gegas dia mengikuti suaminya itu masuk dan menaiki tangga menuju entah ke mana.
Tepat di lantai ketiga dan di ujung lorong, Adipati membuka pintu dengan kartu akses. Mereka segera masuk begitu lampu kamar menyala. Di sisi kanan pintu masuk ada kamar mandi. Tidak ada gayung, tapi shower dan kloset. Ukurannya tidak besar, tapi setidaknya cukup. Sayangnya, tidak ada wastafel. Berjalan sedikit langsung bertemu dengan kamar berukuran cukup luas. Ada ranjang berukuran queen, tidak sebesar di rumah, tapi cukup untuk dua orang. Televisi yang menggantung di dinding. Lemari pakaian kecil. Semuanya rapi, bersih, dan harum.
"Not bad," aku Serafina. Dia tersenyum kecil.
"This is the best part, Ra."
Tahu-tahu saja Adipati menarik tangan Serafina. Perlahan pria itu menuntunnya menuju ke arah jendela besar yang tertutup gorden.
Dalam sekali gerakan, Adipati membuka seluruh gorden sepenuhnya. Mata Serafina langsung memelotot menemukan pemandangan jendela itu.
"Villa ... kebakaran?" tanya Serafina seraya menatap Adipati. "Kita bisa lihat langsung villa itu dengan jelas?"
"Not just that." Adipati menunjuk satu titik di kejauhan. Sekali lagi Serafina membulatkan matanya sambil menganga. "Kita juga bisa lihat orang yang keluar masuk villa dari sini. Bahkan pembatas kuning punya polisi itu aja keliatan, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Till The Death Do Us Apart [COMPLETE]
Romance"Mari menikah, Serafina." Ini lamaran pernikahan pertama Serafina. Harusnya lamaran ini membahagiakan. Sayangnya, tidak. Lamaran Adipati kepada Serafina di sebuah pemakaman di tengah-tengah hujan yang baru turun. Orang gila mana yang akan menerima...