5. SML

622 10 0
                                    


Niana sedang menonton penampilan Dewa dan teman-temannya di balai kota bersama orang tuanya. Mereka tampak bahagia. Bahkan Rendi sampai membawa kamera. Karena Lia ingin merekam penampilan terakhir Dewa sebelum lulus SMA.

Dewa menjadi basist, Jonas drummer, Risa gitarist dan Ian vocalist. Mereka membawakan lagu yang berjudul Happy Ending dari Avril di akhir penampilan. Disusul kembang api yang dinyalakan. Karena hari sudah gelap dan lampu alun-alun mulai dihidupkan.

"Kalian keren sekali!"

Puji Lia pada Dawa dan teman-temannya. Dia memeluk mereka. Membuat Rendi terus merekamnya. Sebab itu adalah pesan istrinya. Untuk merekam segala kegiatan selama acara.

"Thank you, Tante!"

"Terima kasih, Tante!"

"Thank you, Tan!"

"Thank you, Ma!"

Dewa dan teman-temannya tersenyum senang. Lalu melambai pada kamera. Sebab Rendi yang sejak tadi merekam hanya tersenyum dan mengacungkan jempol tangan. Pertanda jika penampilan mereka hebat.

"Ayo foto! Tunggu, Niana mana, ya? Aduh, jangan sampai dia diculik orang!"

"Aku saja yang cari, Ma!"

Cegah Dewa saat ibunya akan mencari Niana. Sebab di luar ramai orang. Sedangkan saat ini mereka sedang berada di backstage panggung yang juga masih ramai orang. Namun tidak sepenuh di luar.

Dewa mencari Niana cukup lama. Hampir setengah jam. Hingga akhirnya dia melihat adik tirinya sedang duduk di dekat penjual minuman. Sembari menyeka air mata. Entah karena apa.

"Kamu kenapa?"

Dewa jongkok di depan Niana. Dia menatap serius adik tirinya. Karena selama enam bulan menjadi saudara, baru kali ini dia melihat Nina sedih dan sampai menangis juga.

"Hpku hilang, padahal aku merasa sudah simpan di saku celana."

Niana kembali menangis. Karena Hp ini baru bulan lalu dibeli. Dari hasil menabung selama lima bulan terakhir.

"Hpmu ada di Mama. Katanya kamu sendiri yang titipkan. Makanya orang-orang susah cari kamu sekarang. Karena Hp kamu tinggal!"

Niana yang mendengar itu semakin menangis. Bukan karena sedih. Namun karena merasa bodoh sekali. Sebab bisa-bisanya dia melupakan ini.

Drttt....

Dewa mendapat pesan dari ibunya. Dia bertanya apa Niana sudah ditemukan. Dan setelah mendapat jawaban, Lia mengatakan akan pulang sekarang. Karena ada pasien darurat. Sehingga dia dan si suami harus pergi sekarang.

"Mama dan Papa akan pulang sekarang. Aku masih mau dengan teman-teman. Kamu ikut siapa?"

"Aku mau pulang!"

"Ya sudah, ayo! Ke parkiran!"

Dewa menggenggam tangan Niana. Dia membawa adik tirinya menerobos kerumunan. Sebab band lain sedang tampil sekarang. Sehingga kerumunan semakin padat.

Tubuh Dewa dan Nina berdesakan dengan orang-orang. Membuat Dewa refleks memeluk Niana. Agar gadis itu tidak terhimpit orang. Mengingat si adik tiri bertubuh kecil sedangkan dia sebaliknya. Bahkan hampir dua kali lipat besarnya.

Tbc...

SEGELAP MENDUNG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang