14. SML

406 9 0
                                    


Niana sudah selesai kelas. Dia baru saja berjalan menuju gerbang. Sembari fokus pada ponselnya. Karena dia berniat memesan ojek online untuk yang pertama kalinya. Mengingat selama ini dia selalu ke sekolah naik sepeda ontel sendirian. Jika akan pergi jauh pasti juga dengan keluarga. Tidak pernah sendirian.

TIN... TIN...

Niana terperanjat. Hingga ponselnya hampir jatuh ke tanah. Beruntung dia langsung sigap menangkap. Sehingga ponsel ini aman.

"MASUK, NIANA!"

Teriakan Dewa membuat Niana malu tentu saja. Apalagi ada beberapa teman sekelasnya lewat. Membuat gadis ini begitu kesal saat mendekat.

"APA SIH—Eh, Kak Nat!"

Niana tidak jadi marah saat melihat ada Natasha di mobil. Si cantik itu hanya tersenyum tipis. Lalu lanjut memainkan ponsel si kekasih.

"Mama dan Papa tidak bisa pulang malam. Mereka makan malam di tempat kerja. Kamu makan dengan kita!"

"Iya."

Niana tampak kesal. Karena dia tidak bisa kabur dari Dewa. Padahal dia sudah berniat jalan-jalan ke mall sendirian. Untuk berburu buku di Gramedia. Karena saat ini, uang jajannya ditransfer per bulan. Sehingga dia bisa berfoya-foya di awal bulan. Namun akan jatuh miskin di akhir bulan.

Tetapi ini bukan masalah besar bagi Niana. Sebab dia tidak suka jajan juga. Tidak punya teman untuk diajak nongkrong pula. Sehingga dia tidak takut kelaparan jika kehabisan uang jajan.

"Mau makan apa?"

"Marugame udon."

Dewa menatap Natasha singkat, lalu menoleh ke belakang. Pada Niana yang kini memainkan ponselnya. Entah sedang ada.

"Kamu apa, Nia?"

"Terserah, apa saja akan aku makan. Asal ada nasinya."

"Ya sudah. Kita ke marugame udon. Ada menu nasi juga."

Dewa kembali menatap depan. Fokus pada jalan. Sesekali dia juga melirik Niana dari spion depan. Karena gadis itu tampak kesal. Entah karena apa.

Dewa tidak sadar, kalau Natasha juga sedang kesal. Karena cemburu pada Niana. Namun dia tidak mungkin dengan gamblang mengatakan. Bisa luntur image wanita dewasa yang selama ini dibangun susah-susah.

Tbc...

SEGELAP MENDUNG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang