15. SML

377 8 0
                                    


Dewa mulai memasuki parkiran mall. Membuat Niana tersenyum lebar. Sebab sejak awal dia memang ingin mengunjungi mall.

"Kita makan di mall?"

"Iya. Marugame udon yang enak di sini."

Dewa melirik Natasha yang sedang menyapukan lipstick di bibirnya. Lipstick merah muda. Tidak seperti yang dipakai Niana sebelumnya. Warna merah bata yang sepertinya pemberian ibunya.

"Aku mau ke Gramedia sebentar. Nanti pesankan apapun terserah. Asal ada nasinya!"

Seru Niana sebelum keluar mobil. Dia berjalan cepat masuk mall. Lalu mencari keberadaan Gramedia. Sebab dia sudah sering ke sini juga. Bersama orang tuanya dan Dewa. Sehingga dia sangat hafal tata letaknya.

"Ayo!"

Natasha keluar mobil. Lalu menggandeng tangan Dewa sebelum masuk mall ini. Seolah ingin pamer pada orang-orang di sini kalau Dewa miliknya saat ini.

Mereka melewati Gramedia sebelum naik eskalator ke lantai tiga. Dewa menatap Niana yang sedang tersenyum lebar di depan display novel-novel romansa. Seolah itu adalah surga. Karena sejak dulu ini yang dia suka.

"Dewa! Kamu tidak dengar aku?"

Dewa terperanjat saat Natasha mencubit pinggang. Sebab sejak tadi dia sudah banyak berbicara. Namun ternyata tidak didengar.

"Sorry, ada apa?"

"Aku mau nonton!"

"Iya, nanti setelah pesan kita cek ada film apa saja."

"Yes! Kita nonton berdua saja, ya? Adikmu tinggal saja di Gramedia."

Dewa mengangguk singkat. Lalu merangkul Natsha. Menatap orang-orang di sekitar. Guna merefresh pikiran.

Setelah memesan makanan, tidak lama kemudian Niana datang. Dia tidak membawa apa-apa. Karena belum memutuskan ingin membeli apa. Sebab Dewa sudah terlebih dahulu menelepon dan mengatakan jika makanan sudah siap.

"Cepat sekali, ya?"

Niana duduk di depan Dewa. Sedangkan Natasha yang baru saja dari kamar mandi langsung duduk di samping pacarnya. Lalu mulai makan dengan perlahan.

Selama makan, Dewa terus menambahkan potongan side dish di piring Niana. Agar gadis ini makan banyak dan tinggi badannya bertambah. Meski agak mustahil sebenarnya.

"Aku kenyang!"

Niana menahan sumpit Dewa dengan sumpitnya. Karena dia tidak ingin makan terlalu banyak. Ingin diet niatnya. Karena berat badannya agak bertambah sekarang.

"Makan yang banyak! Supaya tinggi!"

"Aku sudah tidak bisa tumbuh lagi!"

Natasha yang melihat itu hanya menarik nafas. Lalu bergegas menyelesaikan makan. Sebab Dewa sudah selesai lebih awal.

"Ayo kita nonton sekarang ! Nia, kamu tunggu di Gramedia, ya? Filmnya hanya satu jam setengah, kok. Tidak lama."

"Oke, Kak!"

Niana tampak senang. Karena ini adalah tujuan awalnya ingin menghindari Dewa. Iya. Karena ingin bertapa di Gramedia. Tanpa gangguan.

Tbc...

SEGELAP MENDUNG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang