syal untuk musim dingin

419 38 4
                                    


Beberapa hari lagi musim dingin akan datang. Seluruh penduduk desa sudah mulai mempersiapkan kebutuhannya untuk menjalani musim dingin ini. Begitu juga dengan keluarga Uzumaki. Sang ibu Hinata Hyuga yang sekarang berubah marganya menjadi Uzumaki, seorang ibu yang peduli dan sangat perhatian kepada anaknya, tengah dibuat sibuk untuk mempersiapkan saat musim dingin.

Karena ingin juga merajut syal untuk kedua anaknya, Hinata sudah membeli semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk merajut. Saat ini dia tengah duduk di kursi didekat dengan jendela. Ditangannya sudah memegang jarum. Namun ketika ingin mengambil benang, Hinata kelihatan bingung ingin memilih benang warna apa.

Pertama ia ingin merajut syal untuk putra pertamanya. Hinata mencoba berpikir warna apa yang disukai anaknya itu. Ia takut setelah selesai membuat kalo Boruto tidak menyukai warnanya.

Hinata berdiri dari duduknya, dia ingin bertanya langsung sehingga tidak akan salah lagi. Saat sudah didepan kamar dan ingin mengetuk pintunya. Hinata baru ingat, Boruto sedang pergi karena disuruh ayahnya ke laboratorium Katasuke.

"Ya ampun aku baru ingat Boruto kan tidak ada dirumah" gumamnya sambil menyentuh keningnya.

"Kalo begitu aku buat untuk Hima saja dulu, kalo ditunda lagi aku takut nanti saat musim dingin tiba syalnya belum jadi juga" pikirnya.

Hinata dengan pelan menuruni tangga, dirinya tadi saat menuju kamar Boruto ia berselisihan dengan putrinya.

"Hima". Panggilnya.

"Mama mau buat syal untukmu, kamu mau warnanya benangnya apa?". Tanyanya.

"Kalo warna kuning gimana bagus tidak kaa-chan" jawab Hima sekaligus minta pendapat.

Hinata tersenyum mendengar permintaan Hima. "Warna kuning memang ceria dan cocok untuk Hima". Katanya dengan tersenyum.

Setelah itu, Hinata pun mengambil benang berwarna kuning dan mulai merajut syal untuk Hima. Dia merajut dengan penuh kasih sayang, membayangkan Hima memakainya nanti saat musim dingin tiba.

Hinata juga ingin menambahkan sentuhan spesial pada syal Hima. Dia memutuskan untuk merajut motif bunga matahari kecil di ujung syal Hima nanti. "Hima pasti akan menyukainya". Katanya sambil membayangkan bentuk syal Hima yang sudah jadi sambil tersenyum.





******


Di tempat lain

"Bo-ruto-kun!" ucap Sumire terkejut melihat Boruto berdiri tak jauh dari tempat duduknya. "Apa yang membuatmu kesini?" tanyanya dengan rasa penasaran.

Pagi itu, Boruto baru saja selesai sarapan pagi dan duduk di sofa ruang tamu. Tiba-tiba, dia suruh dan diminta ayahnya untuk segera pergi ke lab penelitian alat sains ninja untuk menemui Katasuke, seorang ilmuwan ternama di bidang teknologi alat ninja.

"Paman Katasuke ada?" tanya Boruto langsung ke intinya, tanpa basa-basi.

"Iya, dia sedang di ruangannya," jawab Sumire dengan ramah. "Aku akan mengantarmu," kata Sumire sambil berjalan menuju ruangan Katasuke.

Di sepanjang jalan, rasa gugup yang tak tertahankan menyelimuti Sumire saat berjalan berdua dengan Boruto. Pipinya memerah dan jantungnya berdetak kencang, tak sanggup menyembunyikan rasa ketertarikannya pada Boruto.

"Bagaimana misi yang kau jalankan?" tanya Sumire, mencoba menghilangkan rasa gugupnya dan memulai percakapan.

"Begitulah," jawab Boruto singkat, masih fokus pada pikirannya.

"Ehm, maksudnya, kau belum menemukan mereka, ya?" tanya Sumire ragu-ragu, takut salah dalam menebak.

"Saat itu, aku mendengar dari Paman Katasuke bahwa kau pergi mencari Otsutsuki yang datang mengancam dunia Shinobi lagi, kan?" tanya Sumire dengan nada khawatir. Rasa cemas menyelimuti dirinya, membayangkan bahaya yang dihadapi Boruto.

Borusara: Melangkah Ke Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang