Musuh mulai bergerak

203 28 5
                                    




******

Selamat membaca

Nekura sosok berjubah hitam. Duduk sendiri raut wajahnya tampak berpikir. Ia tengah merancang rencana untuk mendekati targetnya, Sarada uchiha.

Semua rencana sudah tersusun sempurna, menyusunnya cukup matang, ia tidak boleh gagal. Malam ini, nekura akan mulai bergerak, memulai rencana awalnya.

Ia tidak ingin langsung membawanya secara paksa, itu mungkin akan membuatnya bertarung, apalagi ia terlebih dahulu harus menghindari pertarungan apalagi dengan otsutsuki Boruto. Nekura harus berpikir lagi, bagaimana caranya agar Sarada mau ikut dengan secara sukarela menyerahkan dirinya sendiri, sehingga tidak ada orang yang curiga atau menyadarinya. Oleh karena itu ia tidak boleh gegabah dalam bertindak sedikitpun, salah sedikit dapat menghancurkan rencana dan impian tuannya.

Dengan begitu ia akan lebih mudah mengendalikannya. Tapi yang membuat nekura bingung, bagaimana caranya membuat Boruto membenci sampai menjauhi Sarada, dan hal itu harus Sarada yang menyebabkannya sendiri. Memikirkan itu membuatnya serasa pusing tujuh keliling. Nekura menghela napas panjang. Membuat Boruto membenci sarada? Itu seperti akan menjadi tugas yang sulit baginya.

Nekura kembali merenung memikirkan. Cukup lama ia berpikir namun tidak kunjung menemukan caranya.

"Lebih baik aku mendekatinya saja dulu, untuk itu nanti bisa dipikirkan lagi" ucap batinnya.

Setelah itu, Nekura menghilang dalam sekejap dan muncul kembali di Konoha.

Nekura menatap ke sekeliling melihat banyak lampu menerangi rumah dan jalan, cahaya bulan memantul pada salju yang turun perlahan, menambah kesan yang begitu indah, ia sempat terpesona melihat keindahan desa Konoha. Ia berpikir keindahan seperti ini tidak di temukannya di kastil tuannya.

Lalu pandangan tertuju kepada tempat di alun alun kota, lampu disitu lebih terang dan berwarna warni. Nekura juga merasakan Cakra Sarada di situ. Ia pun memutuskan untuk pergi kesana.

"Saatnya memulai rencana pertama". Gumamnya

Sesampainya di alun alun, nekura bersembunyi di balik pohon besar, bayangannya menyatu dengan kegelapan. Jubahnya yang hitam menjadi sangat sempurna untuk dirinya.

Tatapannya tajam, mengamati setiap gerakannya, melihat target yang diincarnya sedang berjalan dengan temannya pikirnya. Disitu juga nekura melihat Boruto berjalan di samping Sarada. Walaupun begitu ia tetap akan memulai rencana.

Merasa momen yang tepat nekura memulai aksinya. Ia memejamkan matanya, mulai berkonsentrasi. Wajahnya tegang, urat-urat di dahinya tampak menonjol.

Dengan perlahan, ia mencoba menyusup ke pikiran Sarada, berusaha berbicara hanya berdua dengannya di tempat khusus tanpa membawanya pergi sehingga Sarada hanya merasa seperti sedang bermimpi saja tetapi terasa nyata.

Nekura berhasil memasuki pikiran Sarada. Gadis itu mendapati dirinya berdiri di sebuah padang bunga yang indah, langitnya dipenuhi bintang-bintang berkilau. Senyum merekah di wajah Sarada saat ia merasakan dan melihat keindahan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Namun, seketika, suasana berubah. Langit menjadi gelap, angin berhembus kencang, dan bunga-bunga layu. Wajah Sarada berubah pucat, ketakutan sekaligus bingung apa yang sedang terjadi

Sarada juga merasakan hawa keberadaan seseorang dan orang itu seperti sedang mengamatinya. Dan dugaannya itu benar ketika ia melihat seorang berjubah hitam berjalan semakin mendekatinya dengan wajah yang tertutup topeng dan tudung jubah.

Hatinya berdegup kencang, entah kenapa merasa takut. Apalagi ia sendiri dan tempat dia berada tidak ada penerangan yang cukup memadai.

Orang itu semakin mendekat, dan dengan suara seraknya ia membisikkan sesuatu kepadanya yang makin membuat Sarada ketakutan, tubuhnya gemetaran, wajahnya pucat.

Borusara: Melangkah Ke Depan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang